1.akhir waktu

758 5 1
                                    

(maret-10-20..)

Bau obat-obatan ini aku ingin muntah sekarang. aku tak tahan sekali di ruangan ini. dokter kenapa dari tadi tidak ada yg masuk di ruanganku sih! aku ingin sekali pesan ke dokter bawa pengharum ruangan yg banyak biar bau obat ini tidak menyengat dihidungku.

"Ananda bella tassya? apakah itu benar nama kamu?" suara seseorang yg mengagetkanku dari samping ini. oh kenapa tidak ada suara orang membuka pintu sih dan kenapa langsung ada seseorang di sampingku? oh tidak aku yakin ini SETAN!
"kyaaa pergi sana jauh-jauh jangan kesini di ruanganku! mentang-mentang ini rumah sakit banyak sekali hantu kamu mau nakut-nakutin saya! pergi sana selagi aku baca komat-kamitku" teriaku keras sambil menutup mata yg tak sama sekali menoleh di samping seseorang ini berada.

Hening...

tangan hangat tiba-tiba ada di jidatku dan membolak balik tangan seperti orang yg lagi mengecek panas.
"apa kau gila? atau kau salah masuk rumah sakit?" cibir orang itu setelah menarik tangannya di jidatku.
aku menoleh dan melihat pemandangan yg amat indah. Iyaaaaa indah bangetttt. siapa ini? karya tuhan yg amat indah! hidung mancung.bola mata agak kebiru-biruan bibir sexy kemerah-merahan.wajah putih bak pangeran berkuda.

"ohh kau sangat indah sayang" ucapku yg masih memuja garis wajahnya yg amat bak pangeran itu.
"apa katamu? sayang? heh anak smp aku ini dokter kamu! bukan pacar kamu!" katanya ketus dan amat teramat lucu buatku.
"kalau pilih nomer dua boleh gk? pacar kamu~" cengirku sambil mengangkat tanganku berbentuk huruf dua.
"aku gk lagi buat pilihan. sekarang ya dek kamu gak usah main-main dulu. sekarang dokter lagi mau ngecek kamu apa kamu sekarang lagi baik atau malah tambah buruk melihat sifatmu yg aneh ini"

waww DOKTER! aku punya dokter setampan ini? anugrah terindah yg pernah aku miliki *nyanyi*
"eh ngomong-ngomong mr.virus aku ini umur 22 tahun loh bukan smp lagi. jadi gk boleh panggil aku dek, panggil sayang ajaaaa" kulihat wajah kegelian sang dokter itu saat melihat wajahku yg senyum-senyum sendiri.
"oh maaf aku kira smp" jawabnya singkat tak memperdilkan aku. jahat aku di cuekin! "ah iya dong dilihat dari wajahku ini aku masih babay face tau gk mr.virus. jadi aku masih cute gitu hihi" kataku yg masih menggodanya. kulihat dia masih sibuk dengan peralatan infus yg masih menancap di hidungku ini. serius sekali. sangat-sangat tampan. berkah di hari keburukanku hahaha.

"ok selesai" ucapnya. udah gitu doang meriksanya? cepet amat sih!!
"jangan lupa obatnya diminum teratur. seminggu kedepan kamu boleh bisa pulang" jawabnya yg tak sama sekali menoleh di wajahku. masih berkutik dengan kertas di dekapannya sambil menulis-nulis kesehatanku. ugh aku tak tahan ini! aku bangit dari kasur yg tak empuk ini dan ber sila di hadapannya. tapi wajahnya masih tertutup dengan kertas itu! sial! untung infusnya nyampek waktu aku berdiri sekarang. tak tahan aku langsung menarik kertas itu dan merebutnya. kulihat wajah kagetnya saat aku menarik kertas itu dari hadapannya. walhasil sekarang aku dan dia berhadapan pas. dia berdiri dan aku bersila di kasur. yah meski aku masih mendongakan wajahku karna tingginya memang tinggi banget. lah aku? kayak kutu. kecil banget.

"denger ya DOKTER cakep. lihat muka saya dan perhatiin baik-baik. masak ngomong sama pasien itu gk lihat mukanya? malah cuek lihat keseliling arah. yaampun salah apa hambamu yg cantik,cute,imut nan baik ini tuhan" kata-kataku yg penuh penekanan saat mengatakan DOKTER dan terlontar bak sepur ngebut. kutatap ia terus menerus. lah kok malah diem dia? jangan-jangan aku ngehipnotis dia ya.
"oh mr.virus kamu kenapa diem terus? kamu aku hipnotis ya? ohh gimana ini?" tanganku melambai-lambai kawatir di wajahnya. tak ada respon sama sekali.

grep! tangannya menghentikanku saat aku melambai-lambai kawatir. ya jelas lah kawatir wong mukanya cengo gitu.
"denger yaa cewek cerewet. kamu itu udah kecil. tubuh kecil kayak marmut. sifat juga kayak anak kecil. aku pites baru tau rasa kamu" dia membuang muka setelah mengatakan itu. cuek banget! "dan tolong. jangan sebut aku mr.virus. kamu kira aku penyakitan gitu pakek virus-virus segala" hulungnya langsung membuka pintu.

Payung teduhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang