Trouble (b)

100 10 6
                                    

"KAU seharusnya tidak terpancing." ucap Rey sambil mengetuk-ngetukan sendok ke mangkuk berisi sereal dan susu. Dan itu membuat lamunan tentang kejadian tadi pagi buyar. "Ya, seharusnya kau tidak menendang bokong nya," ucap Gabriela yang menampakan raut wajah geram.

"Kalau aku jadi kau, aku akan menyilet wajah nya saja." lanjut Gabriela lagi, lalu Rey menjambak rambut sebahu milik Gabriela.

Gabriela memekik kesakitan, sementara Rey tampak tidak peduli. Aku hanya tertawa melihat kedua sahabat ku yang benar-benar sinting.

"Satu-satu nya cara, kau harus menemui Boby,"

Ucap Rey yang tampak serius, lalu aku dan Gabriela saling menatap satu sama lain.

"Kau gila, ayolah semua juga tahu bahwa Boby tidak akan bertindak atau mau ikut campur. Kau tahu iya kan, Reychard Athalass?" Ucap Gabriela yang tampak sebal, ditambah sambil mengucapkan nama lengkap Rey.

"Gabriela benar, tidak mungkin Boby  mau ikut campur."  jawab ku tampak berfikir.

"Tapi apa salah nya mencoba?" ucap Rey, lalu dia memakan sereal nya lagi. Sementara Gabriela sibuk dengan acara American Got Talent.

Aku tidak melakukan apapun selain tidur di sofa, menatap langit-langit atap rumah Rey.

Menginap di rumah Rey sudah sangat sering dilakukan, terlebih Mr dan Mrs Athalass tidak keberatan jika aku dan Gabriela menginap. Alih-alih untuk menemani Rey yang sering di tinggal ke luar negeri oleh kedua orang tua nya yang super sibuk. Dan jarak dari rumah ku dan Rey hanya beberapa blok.

"Aku pulang dulu," ucap Gabriela yang sudah berdiri, dan mengambil kunci mobil nya.

"Claudia akan menginap, dan dia sedang dalam perjalanan. Kau tahu kan? Dia bisa mengamuk jika aku tidak berada dirumah." begitu penjelasan Gabriela, ya sepupu nya itu benar-benar brisik dan bawel.

Suatu ketika aku pernah berjalan-jalan dengan Gabriela dan Claudia. Lalu Claudia benar-benar seorang yang selalu bercerita, dia menceritakan banyak hal pada ku dan Gabriela. Semua hal dia bicarakan, aku kadang berfikir apa dia tidak merasa haus atau kelelahan saat dia begitu banyak bicara?

"Kau ingin tidur di sofa sempit ini sendiri atau tidur di ranjang King-size bersama ku?" ucap Rey yang membuyarkan lamunan ku, ternyata TV sudah dimatikan dan Gabriela sudah benar-benar pergi.

"Disini, sendiri." jawab ku malas, disertai penekanan kata 'sendiri'

"Apa kau yakin?" ucap nya dengan nada menggoda,

"Ya, tentu. Jangan coba-coba menggoda ku, Rey." jawab ku sambil meninju perut bidang nya, lalu aku menghadapkan tubuh ku pada sisi lain.

"Oh baiklah, tapi jangan salahkan aku jika ada serangga berbulu," ucap nya yang mencoba menahan tawa, lalu dia melangkah berjalan menuju kamar nya. Oh, sekedar informasi bahwa aku tidak suka jika harus tidur di kamar tamu milik nya, ruangan itu benar-benar sempit.

-

Aku tidak yakin bahwa ini merupakan ide yang bagus, tapi perkataan Rey benar. Kita tidak akan pernah tahu jika belum mencoba. Aku melangkah kan kaki ku untuk mencari keberadaan Boby-- mendengarkan namanya saja sudah membuat ku bergedik, ngeri.

Sekarang jam istirahat, dan sebenarnya aku tidak begitu yakin jika Boby berada di kantin. Dan yang aku temui hanya Sam-- saudara kembar nya. Dia duduk di sebrang sana, bersama dua teman wanita dan empat teman pria nya.

Kalau di perhatikan dari tempat ku berdiri, ya sekitar 2 meter dari sini. Dia benar-benar mirip (oh-- kau pasti bercanda, jelas karena mereka kembar, bodoh.) ,hanya saja sifat mereka benar-benar terbalik.

Mata ku menerjap, ah sudahlah Boby tidak berada disini. Aku berjalan mengelilingi sekolah, tanpa henti.

Perpustakaan (lt 1) - tidak ada.
Aula Utama (lt 3) - tidak ada
Kantin (tl 2) - tidak ada.
Studio musik (lt 4) - tidak ada.

Haruskah aku mencari nya di toilet pria? Tidak.

Aku berkeliling, menyusuri setiap lorong tapi hasilnya nothing. Sebentar lagi adalah hari dimana aku akan masuk ke ruangan Mr. Wisle-- yang artinya, akan segera di sidang// dihakimi. Kemarin setelah aku meninggalkan bitchy yang terlihat mengenaskan, dan menuju kelas Kimia, dan ketika aku sedang menyimak Mrs. Lea dan tiba-tiba saja Mr. Wisle membuka pintu kelas lalu memanggil nama ku, lantas aku melangkah pergi. Dan ketika sampai di lorong, kemudian dia berkata "Besok temui aku setalah jam istirahat, di ruangan ku. Ny. Abrison (Bitchy's mother) juga akan datang. Sekarang, kembalilah ke kelas mu."

Perutku mual ketika mengingat bagaimana berat nya suara Mr. Wisle dan tatapan tajam nya. Huftttt.. Tidak ada nya saksi, akan berdampak hukuman yang lebih berat. Aku tidak ingin itu terjadi, tentu saja.

Aku benar-benar frustasi, maksud ku ayolah. Gabriela hari ini tidak masuk, dia izin karena alasan sakit. Aku yakin dia tidak sedang berbaring dirumah nya sekarang, tapi sedang berbelanja bersama Claudia. Lalu Rey, dia ada latihan basket, jadi dia tidak bisa membantu ku.

BOBY - what are you waiting for? [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang