Chapter 4

536 85 1
                                    

"Apa kau baru saja berbicara dengan Jung Jaerin?"

Jungkook menoleh kearah sumber suara yang sangat familiar ditelinga nya. "Bukan urusanmu."

Sejujurnya, Jungkook sedikit terkejut dengan kedatangan Minhyuk yang tiba-tiba. Ditambah lagi karena pemuda itu memergoki dirinya sedang berbicara dengan gadis yang dikenalnya.

"Aku hanya bertanya, tidak perlu sensitif begitu." Sahutnya santai seraya merangkul pundak Jungkook dengan akrab.

"Dia itu murid pindahan, satu kelas denganku. Jika kau membutuhkan bantuan untuk berbicara padanya, kau bisa menghubungi ku."

Jauh didalam lubuk hatinya, Jungkook ingin sekali menerima tawaran itu. Tetapi mengingat kondisinya sekarang, itu sangat tidak memungkinkan.

Alasan pertama adalah peringatan HoSeok kemarin membuatnya sedikit segan untuk bertindak. Alasan kedua karena saat ini ia sedang menjalin status dengan gadis gila yang bernama Han Yoora. Belum lagi masalah terakhir gadis itu yang menjadi korban kekerasan akibat perdebatan nya dengan Jimin membuat gadis itu terluka.

Jika saat ini Jungkook salah dalam mengambil langkah, bisa-bisa ia mati ditangan kedua manusia itu.

Sebisa mungkin untuk saat ini ia harus bermain aman.

Jungkook berpikir untuk sedikit mengelabuhi Minhyuk guna menggali informasi mengenai Jaerin.

"Kau tidak perlu repot-repot, aku tidak punya urusan lagi dengannya."

Minhyuk menatap bingung kemudian mengangguk dan tersenyum lebar, "Syukurlah, tapi biar Aku beritahu agar kau sedikit berhati-hati. Hanbin sedang mendekati gadis itu, kau mengerti maksud ku kan..?"

"Hanbin?"

"Dari yang kuperhatikan, Hanbin dan Jaerin seringkali berinteraksi secara terang-terangan disekolah, kurasa mereka juga semakin akrab. Bahkan kemarin saja Hanbin mengantar gadis itu pulang." Bisik Minhyuk pada Jungkook yang berdiri kaku dengan wajah yang fokus mendengarkan.

"Sepertinya mereka akan cocok menjadi sepasang kekasih. Jaerin adalah gadis yang baik dan Hanbin adalah pria lemah lembut yang keren dan berwibawa, kau setuju kan Jung?"

Jungkook melepas rangkulan itu sesaat Minhyuk mengucapkan kalimat terakhirnya. "Kau tidak perlu membuatku terpancing atas pernyataan mu. Aku tahu alasanmu berbicara seperti itu agar aku tidak menganggu mereka bukan?"

"Sudah kuduga, kau itu sangat pintar."

Jungkook menaikan salah satu bibirnya, ia mengangkat wajahnya dengan angkuh. "Aku akan tidak menganggu, kau tenang saja. Tapi jangan salahkan aku jika suatu saat gadis itu akan terpikat padaku."

Minhyuk kembali terkekeh, tapi kali ini tingkahnya membuat Jungkook semakin kesal. "Kau itu naif sekali, Jung.  Aku tahu aura berburumu itu tidak bisa kau tutupi dengan ekspresimu yang seolah-olah tidak peduli."

"Ah.. Dan jangan terlalu percaya diri. Jaerin bukan gadis gampangan yang mudah terpikat dengan wajah tampan."

Mendengar itu Jungkook menaikan sebelah alisnya dan tersenyum sinis, "Kau khawatir terhadapku?"

"Bagaimana aku menjelaskan nya, sudahlah.. Hentikan rasa tertarikmu itu, jangan membuat sejarah baru seperti, hari yang menyedihkan sebab seorang gadis lugu membuat seorang Jeon Jungkook patah hati. "

Jungkook terkekeh mengejek, "Aww.. Hatiku terluka mendengar nya. Sepertinya lebih baik aku pergi ke kelas dan belajar dengan baik agar saat lulus nanti aku bisa langsung melamar seorang gadis yang aku inginkan."

Setelah mengucapkan kalimat itu, Jungkook melenggang pergi membawa perasaan kesal yang mendalam.

Sial.

For No Reason [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang