Chapter 3

737 106 11
                                    

Dengan langkah yang tergesa karena bel masuk akan segera berbunyi, secara tak sengaja  Jungkook menabrak seorang gadis berkacamata dengan rambut sebahu.

"Kau bisa lihat tidak?" Tegur Jungkook kesal sambil memelototi gadis dihadapannya.

"Ah.. Maaf." Gadis itu berujar setelah membenarkan kacamata besarnya.

"Sudah bermata empat kau masih saja ceroboh." Jungkook menghela napas kasar, ia sedang bertindak seolah-olah kejadian itu adalah kesalahan gadis dihadapannya. Tentu saja itu ia lakukan karena Jungkook tidak mau ada kesalahan sekecil apapun yang menempel pada dirinya.

"Dasar bodoh." Jungkook berujar datar dan berjalan pergi, ia tak sudi berbicara dengan orang berpenampilan buruk seperti mahluk dihadapannya.

"Apa kau sudah melupakan ku?"

Jungkook menghentikan langkahnya, ia sedkit menoleh ke belakang seraya tersenyum sinis, "Kau berbicara padaku?"

Tidak ada sahutan dan Jungkook membalikan badannya. Dilihatnya gadis itu menundukan kepalanya, ia mengangguk pelan seraya meremas ujung roknya. Jungkook berjalan mendekat kemudian tertawa, "Memang apa yang  pernah kita lalukan? Berani sekali kau bertanya seperti itu padaku, culun?"

Gadis itu sedikit tersentak mendengar respon kasar yang diberikan pemuda dihadapannya.  Jungkook memutar bola matanya malas, jengah melihat gadis itu hanya diam terus dan membuang waktunya. "Dasar aneh."

Sesudah mengatakan itu Jungkook pergi tanpa pamit meninggalkan gadis yang masih saja setia menatapnya. Setelah melewati koridor yang panjang tibalah ia di sebuah lorong dengan lemari loker yang memenuhi setiap pinggirannya. Jungkook sedikit bersiul ria sambil memutar-mutar kunci lokernya. Namun kegiatan itu terhenti tak kala ia melihat satu sosok yang sudah dua hari ini ia cari keberadaannya.

Jung Jaerin adalah adik baru Hoseok yang sangat misterius. Jelas saja, setahunya Hoseok adalah anak tunggal dari keluarga kaya raya dan pernyataan yang pemuda itu katakan kemarin benar-benar membuat Jungkook, Yoongi, Taehyung, Jimin, Namjoon dan Seokjin terkejut bukan main. Namun anehnya lagi Hoseok justru meminta mereka semua untuk bungkam tentang hal ini, dan jika berita itu tersebar maka Hoseok tidak akan segan untuk menghajar mereka.

"Jung Jaerin!" Sebuah suara menghentikan langkah sang pemilik nama tersebut. Jaerin memiringkan kepalanya karena suara itu terdengar seperti--Jungkook? Cepat-cepat ia menghilangkan pikiran itu. Bagaimana mungkin pemuda itu memanggilnya? Berbicara dengannya saja Jaerin rasa tidak pernah. Bahkan saat Hoseok menjadi orang terdekatnya pun, pemuda itu nampak enggan untuk mengenalkan Jaerin pada teman-temannya.

Jaerin menolehkan pandangannya dan mendapati seorang pemuda berpenampilan berantakan itu tengah melambaikan tangan. Jaerin membeku ditempat saat Jungkook mulai berjalan mendekat. Rasanya begitu mencekam dan Jaerin ingin segera pergi dari tempatnya. Ia takut jika orang dihadapannya ini adalah orang yang akan membawanya pada Jimin, karena jika memang benar, ia belum siap. Tentu karena Jimin bukan lah orang yang sebanding dengannya. Pemuda itu dikenal dengan kebrutalan nya dan Jaerin sendiri pasti hanya bisa diam dan pasrah.

Di sisi lain, Jungkook melihat gadis dihadapannya ini hanya diam dan menatapnya dengan waswas. Itu membuatnya berpikir lebih keras bagaimana caranya untuk memulai obrolan dengan baik dan benar karena sejujurnya ini adalah pertemuan yang kebetulan. 

Setelah berpikir dalam beberapa sekon, Jungkook mengusap tengkuk nya yang tidak gatal. Ia gugup karena gadis itu adalah adik 'baru' sahabatnya, Hoseok--yang baru saja diumumkan secara tidak lazim. Jungkook berdeham dan menegakkan tubuhnya sehingga membuat dirinya terlihat lebih berwibawa, "Kemarin aku mencarimu."

For No Reason [Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang