Chapter 3 "orang asing"

28 3 0
                                    

Kicauan burung yang cukup nyaring meramaikan pagi ini mengusik indra pendengaran lina dan memaksanya untuk membuka matanya dan yang pertama terlihat oleh lina adalah sang kakak yang baru saja membuka pintu kamarnya, dengan senyuman di wajah tampannya membuat lina pun membalas senyuman dari kakaknya itu.

"kamu sudah bangun,,, apa kegiatanmu hari ini?"

"eumm,,, hari ini aku ada kuliah jam 10 setelah itu tidak ada lagi,, memangnya ada apa kak?"

"kalau begitu apa kaka boleh ikut? kaka malas dirumah sendirian.... "

Lina memperhatikan kakaknya yang masih beridiri di samping meja belajarnya. Dengan langkah yang belum stabil akibat nyawa yang mungkin masih berada di alam mimpi, Lina berjalan kearah kamar mandi untuk bersiap-siap sementara kakaknya masih betah bersandar pada meja tersebut.

"apa kakak masih akan terus tetap disini?"

Lina menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi dan menatap kakaknya dengan pandangan yang seakan mengatakan 'cepat keluar'

"kalau diperbolehkan sih kakak akan tetap disini"

pria itu melangkahkan kakinya pada kasur dan langsung merebahkan tubuhnya pada kasur lina, sementara lina masih menatapnya dengan pandangan kesal, lina keluar dari kamar mandi dan menghampiri kakaknya

"kakak sebaiknya menunggu di luar,, bagaimana bisa aku bersiap-siap kalau kakak disini"

"sudah,,, kau mandi saja sana,,,, kakak hanya sebentar kok nanti juga kakak keluar"

"aishh,,,,, terserahlah...."

***

Setelah selesai mandi, lina menyimbulkan kepalanya dari kamar mandi untuk melihat apakah kakaknya masih berada di kamarnya atau sudah keluar dan lina menghela nafas lega karena kakaknya telah keluar dengan begitu lina langung menuju lemari pakaian untuk berdandan. Setelah selesai semua, lina pun menatap dirinya pada cermin dan seulas senyuman terlihat diwajah manisnya. Setelah semua selesai, lina pun berjalan keluar menuju meja makan dan disana ternyata sudah ada kakaknya yang juga sudah memakai pakaian yang cocok untuk berpergian. Selama sarapan tidak ada percakapan sama sekali antara lina dan kakakbnya karena memang orang tua mereka tidak suka ada yang berbicara ketika sedang makan. Setelah selesai  sarapan, mereka pun berjalan keluar rumah untuk berangkat.

"kak,,, "

Lina memanggil orang yang tengah menyetir disebelahnya membuka percakapan mereka.

"iya,,, kenapa?"

"kenapa kakak tidak pernah memberi kabar padaku?"

"maaaf,,, bukannya kaka tidak mau mengabarimu, hanya saja kakak sedang sibuk dengan pekerjaan kakak disana, kakak bekerja dengan giat agar pekerjaan kaka cepat selasai dan bisa bertemu sama kamu dan baru saat ini kaka bisa bertemu denganmu"

"kak bintang selalu saja berkata begitu,, lalu kali ini berapa lama kaka akan disini dan kapan kaka kembali ke Amerika?"

"kakak tidak akan kembali ke sana, kakak sudah dipindah tugaskan di indonesia makanya kakak bisa menemanimu sekarang, oh iya kabar papa sama mama bagaimana? apa mereka sehat?"

Bintang sesekali melirik pada lina yang diam disampingnya.

"mama dan papah baik-baik saja hanya mereka sangat sibuk hampir tidak pernah pulang"

Lina menatap jalan yang ada disampingnya dengan raut muka yang sedang marah. Ia tidak marah pada keluarganya hanya saja ia merasa sangat kesepian dan ia sangat tidak suka itu.

***

Sesampainya lina di parkiran kampus, ia pun turun begitupun dengan bintang. Banyak para mahasiswa yang melihat pada mereka atau lebih tepatnya pada kakaknya lina, bintang. Beberapa dari mereka ada yang berbisik-bisik sambil menatap mereka dan lina bisa melihat bahwa akan ada kabar buruk yang  beredar tentangnya dan ia berharap itu tidak akan terjadi.

Please stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang