Chapter 4

3.7K 240 0
                                    

Cinta tidak bisa diartikan dengan bahasa/teori apapun.Cinta itu dirasakan dan merasakan,bukan diartikan..
*Devi N.*
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Prilly berdecak kesal,sudah hampir setengah jam ia duduk menunggu ali yang tak kunjung datang.

Apa cowok ngeselin itu ingkar janji sama gue? Batin prilly bertanya-tanya

Nafas lega dihirup prilly dalam-dalam,ternyata dugaannya salah.Ali datang! Ya ali benar-benar datang untuk bermain basket dengannya.Ntah mengapa hati prilly begitu bahagia mengetahui bahwa ali tidak mengingkari janjinya,prilly tau bahwa ali bukan tipe cowok yang php tapi ali tipe cowok yang ngeselin bagi dirinya.

"Lo kemana aja sih hah? Gue nunggu lo disini sendirian dan lo datang dengan tampang gak berdosa lo itu?",tanya prilly dengan tatapan tajamnya

"Biasa aja kali prill ngeliatinnya,jangan salahin gue kalau lo jatuh cinta nantinya sama gue",jawab ali cekikikan

"Jatuh dari menara pisa baru bener bukan jatuh cinta! Lagian siapa yang natap lo? Yang ada nih ya kalau gue natap lo lama-lama bikin perut gue eneg,lo itu nggak ada manis-manisnya buat dipandang seorang prilly latusya varely"

"Emang lo kata gue le mineral apa? Ada manis-manisnya!"

Setelah berdebat cukup lama,ya sekitar 25 menit.mereka langsung menuju lapangan dan permainanpun dimulai.ali mengambil alih bolabasket yang tadinya berada ditangan prilly dan mulai melambungkan bola itu kearah keranjang,namun lambungannya kurang tepat.bola itu justru berbalik arah,dan mengenai kepala....

Bugghh

prilly terjatuh dan tak sadarkan diri,ali benar-benar merutuki dirinya sendiri jika prilly sampai kenapa-napa.kejadian yang tak pernah dia harapkan mungkin prilly juga berpikiran yang sama,ali menggendong prilly keparkiran mobilnya dan meletakkan prilly dikursi belakang.dengan rasa kekhawatiran ali yang besar,ali langsung melajukan mobil kearah rumahnya.

Diperjalanan ali benar-benar merasa sedih jika mengetahui gadis cantik itu kenapa-napa.akhirnya ia telah sampai didepan rumahnya dan langsung memparkirkan mobilnya dihalaman depan rumah.ali langsung membopong tubuh prilly masuk kedalam rumahnya.langkah ali berhenti ketika mamahnya menepuk pundaknya dari belakang.

"Ali,kamu bawa siapa dan kenapa dia bisa seperti itu? Kamu tidak melakukan kesalahan yang fatal kan?",tanya mama bertubi-tubi dan ali tidak mungkin menjelaskannya sekarang karna bagaimanapun membawa prilly kedalam kamar dan memanggilkan dokter saat ini lebih penting.

"Ntar ali jelasin deh mah",jawab ali singkat dan langsung membawa prilly kekamarnya dilantai 2.

***

"Dia baik-baik saja,hanya terkena benturan kecil,dan saya sudah menyuntikkan obat untuk pereda rasa sakitnya",jelas dokter usai memeriksa keadaan prilly

"Makasih dok",ucap ali

"Kalau begitu saya permisi dulu",pamit dokter itu lalu bergegas keluar

"Ali,sekarang kamu jelasin ke mama kenapa gadis ini bisa bersamamu dengan keadaan yang seperti ini?",tanya mama yang berdiri disamping ali sedari tadi.

Ali mulai menceritakannya dari awal hingga akhir.mama ali sudah lega mendengar penjelasan dari putranya itu.

"Lain kali kalau main basket itu hati-hati,apalagi yang kamu hadapi itu perempuan kalau bisa mainnya selembut mungkin,jangan kasar.",saran mama

Mama kalau ngasih saran kurang tepat nih,emang lagi ehem eheman apa mainnya harus selembut mungkin jangan kasar.haduhh mama!! Batin ali kesal

"Iya iya mah,ali bakal inget saran mama"

"Kalau boleh mama tanya,gadis ini namanya siapa? Kok mama belum pernah lihat dia",tanya mama menatap prilly yang masih terbaring dikasur dengan luka perban dikeningnya.

"Dia prilly mah"

"Dia gadis yang baik,kelihatan dari mimik mukanya saat tidur.kenapa kamu nggak menjadikannya pacar?",tanya mama beralih menatap ali

"Mah,ali baru kenal prilly 6 hari.ali juga belum terlalu...",ucapan ali terhenti ketika mendengar lenguhan kecil dari gadis yang menggeliat diatas kasurnya.

"Prill kamu udah bangun?",tanya ali ketika mata prilly terbuka dan menatapnya.

"Ini dimana li?",tanya prilly mengedarkan pandangan kesekelilingnya.

"Kamu dirumah aku dan kenalin ini mamah aku",jawab ali lalu memperkenalkan mamahnya dengan malas karna sedari tadi tangan mamahnya sangat jahil mencubit kecil pinggang ali.

"Hai sayang,maafin anak mamah ya? Dia emang kalau main kurang hati-hati"

"Nggak apa apa kok tante,lagipula ini juga salah prilly kok yang kurang hati hati"

"Jangan panggil tante panggil aja mamah biar sama kayak ali sama vya"

Muka prilly seolah-olah bertanya siapa Vya? Ali yang mengetahui raut wajah prilly yang bertanya-tanya itu langsung angkat bicara.

"Vya itu kakak aku,sekarang dia lagi kerja dan dia ituu...",ucapan ali berhenti lagi manakala ada suara ultrasonik yang secara tiba-tiba dan seorang itu sudah berada diujung pintu.

"Dia itu apa? Lo pasti mau menjelek-jelekkan gue lagi kan lo! Aliiii lo itu harusnya menghargai gue dong,seenggaknya lo itu bagus-bagusin gue napa didepan pacar lo",cerocos vya panjang lebar

Whattt?? Pacar?? Emang nih ya mulutnya bakpia pengen gue tutup pakai tutup panci!! Batin ali kesal

"yang ada tu elo yang menjelek-jelekkan gue,emang lo mau gue hargai berapa? Mau duaribu/goceng?",tanya ali sedikit tertawa

"Lo kira gue gorengan apa!",sahut vya memanyunkan bibirnya

"Yaelah kak mulutnya biasa aja dong,minta disosor penjaga kuburan tauk!!"

kakak adik itu pasti tidak ada capeknya berantem setiap hari,mama ali yang tadinya melihat perkelahian mereka menjadi beralih menatap prilly yang masih terbaring dikasur dengan muka yang sepertinya sedang menahan tawa.

"Kamu jangan kaget kalau lihat mereka setiap hari bisa berantem,emang mereka itu udah kayak macan sama kucing nggak pernah bisa akur",bisik mama ali tepat pada kuping prilly.

"Iya mah",sahut prilly tertawa kecil dan tanpa ragu menyebut mama pada mama ali.

Haii hai hai aku kembali lagi dengan cerita yang nyambung nggak nyambung sihh😅biasakan vote&comment ya semuanya😙Thanks You All💕💕

BECAUSE BASKETBALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang