15

2.3K 128 0
                                    


"Prill--"

Mati gue. Batin gue pasrah.

Gue menghentikan langkah gue mendadak yang buat ndah nubruk gue dari belakang. Lo jalan pake mata atau kaki si ndah? Sakit nyet.

"Prill,lo apa-apaan sih? Berhenti mendadak,emang ada lampu merah disini atau ada cabe busuk porno disini?" Oceh ndah. Gue sedikit menggeram. Lo kapan seriusnya sih ndah??

"Lo gak denger ada yang panggil gue?"

Ndah mengerinyitkan dahinya.

"Gak denger lah. Orang gue lagi pake earphone" jawabnya sambil mencopot earphone ditelinganya. Ndah,lo sukses buat gue naik kolestrol.

Gue masih menatap ndah kesal. Tatapan gue beralih ke curut2 ganas itu. NO BIG! mereka kearah sini.

Gue langsung narik tangan ndah yang buat dia terpekik karna kaget. Sekilas gue lihat ali yang berlari kearah gue. Gue mempercepatkan langkah gue.

Dan----

"Lo gak bisa ninggalin gue gitu aja"

langkah gue terhenti ketika ada sepasang tangan yang melingkar dari samping badan gue. Awalnya gue kaget. Tapi kenapa sekarang malah nyaman ya?

Ndah melepaskan genggaman tangan gue dan berjalan mundur. Usahanya malah membuat ali yang tadinya memeluk sebelah pinggang gue jadi memeluk seluruh pinggang gue dan berpindah posisi dibelakang.

Duh.. gue sampai lupa kalau ini tempat umum. Kalian pasti bingungkan kenapa gue menjauh dari ali? Karna ali---


Nembak gue waktu ditaman dan keadaannya pas itu malah buat gue tambah marah.makanya waktu dia ngajak gue pulang bareng gue gak mau.

"Ali lepasin" gue menyingkirkan tangannya. Tapi usaha gue sia-sia,dia malah mengeratkan pelukkannya. Hembusan napasnya berdesir ditengkuk gue.

"Aku gak bakal lepasin kamu,aku minta maaf" dia berbisik ditelinga kiri gue. Pengen banget nangis sekarang.

Emosi gue akhirnya gak bisa gue kontrol. Gue sedikit mencengkram buat menyingkirkan tangan ali, ali terpekik karna kaget.

Maafin aku li.

"Dengerin gue,Gue itu gak cinta sama lo! Lo udah gue anggap kakak gue sendiri,li. Dan lo,nembak gue disaat yang gak tepat. Lo tau kan waktu itu gue lagi sedih karna papa gue bakal pindahin gue ketempat yang jauh,tempat dimana dulu gue sekolah" ali hanya menatap gue nanar. Air mata dipelupuk gue gak bisa gue tahan,butiran airnya mengalis secara deras.

"Gue gak mau itu terjadi.. kalau sampai itu terjadi,gue gak akan bisa ke makam mamah gue lagi...dan lo,lo gak akan pernah tau rasanya dipaksa kayak gimana" ali masih terdiam menatap gue.

Perlahan gue mundur. Gue menjauh dari ali.

"Dan gue harap jangan deket lagi sama gue. Ayo ndah kita pulang" ndah langsung mengangguk dan berlari kearah gue.

Gue langsung keluar dari kafe. Mood gue benar-benar hancur hari ini. Ali masih diam ditempatnya,dia melihat kearah gue yang udah mulai jauh dari dia.

Kalau lo cinta sama gue,lo pasti gak akan biarin gue untuk pergi jauh terutama dari lo. Dan kalau benar gue jauh dari lo, lo pasti berjuang buat gue. Gue tau,lo bukan orang yang mudah mundur gitu aja li.

****

Ali POV

"Arrgghhhh!!! Kenapa jadi gini sih!!" Gue mengacak rambut gue. Meses yang tadinya melihat gue takut,mulai mendekat kearah gue.

"Li,kalau gue boleh tau ya. Lo kenapa sama prilly? Kalau boleh tau loh ya,kalau gak boleh gue gak maksa kok" tanya dia. Gue menarik napas panjang.

Gue mulai cerita gimana gue sama prilly bisa kayak gini.

"Bukannya gue nyalahin lo,li. Tapi lo juga salah,lo nembak dia diwaktu yang gak tepat" gue menoleh kearah meses dan mengerinyitkan dahi gue.

"Maksud lo?"

"Lo nembak dia waktu dia lagi penuh amarah,hatinya dipenuhi emosi. Dan lo menambah amarah itu,yang akhirnya buat dia jadi kesal sama lo"

"Kalau lo benar-benar cinta sama dia,lo perjuangin dia. Jangan sampai dia pergi jauh dari lo. Kalau orang-orang bilang perjuangan adalah jarak,tapi itu gak berlaku buat lo. Lo harus berjuang dan kalau bisa perjuangan lo itu gak ada jarak. Karna jarak akan buat lo semakin jauh dari prilly. Gue yakin lo bisa" meses menepuk pundak gue.

Gue mencerna semua ucapan meses. Dia benar,gue harus berjuang demi prilly demi cinta gue sama dia. Dan akan gue usaha'in perjuangan gue gak ada jarak.

"Makasih mes,lo emang teman yang paling pengertian"

"Bukan cuman teman,gue itu hakim karna gue adil. Gue juga adil membagi cinta-cinta gue ke semua 25 pacar gue dan cinta gue itu sama rata" ucapnya dengan nada percaya diri.

Parah nih bocah. Cinta dibagi-bagi. Lo kata cinta itu duit yang bisa lo bagi seenak jidat lo. Gue menggeleng pelan waktu meses bilang begitu. Gue juga sedikit geli waktu dengernya.

Prill,gue harap lo gak pernah jauh dari gue. Gak akan ada jarak diantara kita. Gue akan berjuang buat lo. Biar orang mau bilanga apa,karna perjuangan gue itu abstrak. Gak bakal ada yang bisa melihat perjuangan gue,kecuali lo prill. Cuman lo yang bisa melihat perjuangan gue. Gue berjuang bukan karna terhasut oleh omongan orang-orang,gue berjuang karna diri lo. Diri lo yang buat gue harus mempertahankannya. Karna bagi gue,lo adalah cewek satu-satunya yang berhasil membuka kembali mata hati gue dan pikiran gue. Gue Sayang sama lo,prill.








Bonuss...bonusss..bonuss weekend buat kalian semua yang setia nunggu Because BasketBall😊

Gimana menurut kalian part ini? Baper kah? Atau emosi? Komen ya abang,eneng,kang somay,kang batagor,kang martabak dan akang-akang yang cumut-cumut kayak boneka teddy bor *apasih*

Jangan lupa Vote ya😃 Go Vote..Go vote.. Go V..O..T..E

Peluk panas sepanas siang ini dari neng jamu...

BECAUSE BASKETBALLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang