part 10

1.4K 87 3
                                    

Author pov

"untuk apa kau ke korea chanyeol-ssi?" tanya luna ketika mereka sampai di atap sekolah

"tentu saja ingin menemui baeki, aku ingin memperbaiki hubunganku dengannya" jawab chanyeol

"luna-ssi bisakah kau membantuku?" pinta chanyeol walau ia sendiri tidak yakin luna akan membantunya

"kau tahu aku tidak bisa membantumu chanyeol-ssi" jawab luna

"pergi dari hidup baeki, jangan pernah mengganggunnya lagi chanyeol-ssi!" lanjut luna

"jika tidak bagaimana?" tantang chanyeol

"apa kau sadar sumber penderitaan baeki itu kau! Kau yang membuatnya kehilangan masa depannya! Dalam keadaan amnesiapun dia tetap tidak ingin menikah dan itu semua karnamu park chanyeol-ssi!" bentak luna kemudian pergi dari tempat itu. Chanyeol? Iya berusaha mencerna perkataan luna barusan

'apakah aku sekejam itu?'

---

Saat pulang sekolah, kelima sekawan beserta sehun segera pergi ke rumah sakit tempat baeki dirawat, tapi langkah mereka terhenti ketika melihat seorang namja tinggi yang sudah lebih dulu ada diruangan baeki

"chen aku yang memberitahu chanyeol" ucap kyungi sambil menahan lengan chen agar ia tidak mengganggu chanyeol dan baeki

"mwo? kyung kau sadarkan apa yang telah kau lakukan?" tanya chen masih tak percaya dengan tindakan luna

"mereka butuh waktu untuk bicara chen, berikan waktu untuk mereka" mohon kyungi berusaha meyakinkan chen dan sahabat-sahabatnya yang lain

---

Sementara itu di dalam ruangan baeki dan chanyeol hanya diam

"baek apa kabar?" tanya chanyeol nyaris tak terdengar

Bukannya menjawab baeki malah menatap chanyeol dengan intens

"aku sudah ingat semuanya, dan kau seharusnya tidak muncul didepanku sekarang" sinis baeki pada namja yang sudha menundukan kepalanya sekarang

"mian baeki, waktu itu aku masih belum dewasa, kau tahu aku mencintaimu sejak kita menikah tapi aku terlalu cemburu akan kedekatanmu dengan chen dan suho makanya aku selalu kasar padamu" jelas chanyeol

"kumohon maafkan aku baek" mohon chanyeol sambil menggenggam erat kedua tangan istrinya

"apa kau tahu oppa, aku sangat bahagia saat tahu aku hamil setidaknya itu membuatku merasa berguna menjadi seorang wanita, karna hamil aku jadi memiliki alasan untuk selalu bahagia agar kandunganku tidak terguncang. Tapi kau menghancurkan semuanya!" emosi baeki sambil mulai terisak

"baek mian..jeongmal mianhe" ucap chanyeol sambil berlutut disamping ranjang baeki dengan air mata yang sudah tidak dapat dibendung lagi

"aku ingin kita cerai secepatnya chanyeol-ssi dan jangan temui aku lagi" ucap baeki tanpa melihat kearah chanyeol

"andwe! Sampai kapanpun aku tidak akan mau bercerai baek! Baek kumohon maafkan aku" mohon chanyeol mulai terisak menyesali semua kebodohannya dulu

"apa yang kau lakukan disini brengsek?!" bentak chen sambil menarik chanyeol keluar

"bukankah sudah kuperingatkan untuk tidak mendekati baeki lagi chanyeol-ssi?" sinis luna dengan suara yang naik satu oktaf, chanyeol hnya diam seakan tidak mendengarkan perkataan luna tadi

"yak chen! Jangan terlalu kasar dengannya" ucap kai sambil membantu chanyeol berdiri, kemudia ia mengajak chanyeol ketaman rumah sakit.

Dari kejauhan tampak seorang gadis bertubuh mungil yang ragu untuk menghampiri mereka, tapi ia akhirnya menghampiri mereka juga dengan kotak obat ditangannya

story of life [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang