part 4

1.5K 108 6
                                    


Luna pov

Sudah seminggu sejak kejadian itu, tapi aku masih saja memikirkan wajah eomma saat itu. Apa aku berlebihan? Apa kata-kataku waktu itu terlalu kasar? Hah...sudahlah aku bisa tambah pusing memikirkan hal itu.

"kemana sih yang lain? Kenapa dari tadi tidak ada satupun dari mereka yang datang?" gumamku kesal karna kelima sahabatku yang menghilang entah.

Kuputuskan untuk kekantin, siapa tau mereka berada dikantin tapi langkahku terhenti oleh segerombolan orang yang memakai jas hitam yang menunduk hormat kearahku. Aku hanya menatap mereka dengan dahi yang berkerut

"nuguseyo?" tanyaku, tapi alih-alih menjawab, mereka malah berjalan semakin mendekat kearah dan jujur saja itu membuatku takut, perlahan aku berjalan mundur bersiapa untuk lari, tapi bersamaan dengan aku yang membalikan badanku saat itu pula tanganku diborgor oleh mereka

"yak apa yang kalian lakukan! Lepaskan aku!" ucapku meronta, tapi dihiraukan oleh mereka,salah satu dari mereka mendekat kearahku dan segera menggendongku masuk kedalam mobil. Di dalam mobil aku hanya berpikir bagaimana cara untuk lepas dari mereka, namun sayang otakku hari ini sepertinya sangat tidak mendukung untuk itu, buktinya sudah sekitar 15 menit didalam mobil tapi aku belum menemukan cara untuk dapat lepas, hingga mobil ini berhenti tepat didepan sebuah gereja, aku menatap lekat gereja tua didepanku.

-flashback-

"oppa...sehun oppa ayo kita ke gereja itu" kataku senang sambil menarik tangan sehun oppa agar mengikutiku

"woahh taman gereja ini sangat luas dan lihat! Bungan-bunganya sangat indah" kagummu ketika masuk kedalam taman gereja ini

"oppa kenapa kau memandangku seperti itu?" tanyaku bingung sekaligus ngeri melihat sehun oppa yang memandangku dengan tatapan yang sulit diartikan

"anni... kajja kita masuk kedalam" kali ini giliran sehun oppa yang menarik tanganku masuk kedalam. Saat didalam aku dibuat terkagum-kagum akan arsitektur gereja ini

"daebak...ini sangat indah. Suatu saat aku ingin penikahanku diadakan di gereja ini" ucapku saking kagumnya dengan arsitektur gereja tua ini

"jinja? Kalau begitu ayo kita kesini lagi saat sudah dewasa lulu-ya" kata sehun oppa sambil tersenyum manis padaku

"untuk apa oppa?"

"bukankah kau ingin menikah disini?" kata sehun oppa yang sukses membuat pipiku memerah

-flashback end-

Aku segera menggelengkan kepalaku ketika kenangan itu muncul. Ish kenapa mereka harus membawaku ke gereja ini sih?

Mereka menuntunku yang masih terus meronta kesebuah ruangan belakang gereja, sesampainya diruangan itu, mereka segera memintaku memakai sebuah gaun putih yang sangat indah, dengan terpaksa aku memakai gaun itu, kemudian mereka segera merias wajahku, aku dibuat semakin bingung oleh tingkah laku mereka

"kau sangat cantik sayang" kata seorang wanita sambil berjalan kearahku dan tebak siapa wanita itu, dia adalah EOMMA!

"apa aku dijual?" sinisku, jujur aku mengharapkan jawaban tidak dari eomma, aku berharap ini hanyalah candaan eomma agar aku mau kembali kerumah saja

"sudah appa peringatkan jaga bicaramu luna-ya" kata seorang pria paruh baya mendekatiku dengan tatapan sendu, lalu mengelus pipiku lembut dan tak dapat ku pungkiri aku merindukan sentuhan appa

"appa harap kau dapat menjadi istri yang baik sayang" kalimat itu sukses membuat mataku membulat sempurna, apa aku tidak salah dengar? Yang benar saja aku kan masih 17 tahun?

story of life [HUNHAN GS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang