Setelah sarapan Dixon memiliki beberapa urusan dan aku pergi kembali ke kamar kami, tak berapa lama ada seorang gadis yang membuka pintu dan masuk kepalanya
"Hai boleh aku masuk?" ujar gadis dengan rambut dan mata coklat itu tersenyum
"tentu saja"
"jadi kau Dixon mate Ryan?" gadis tersebut berjalan menghampiriku yang duduk di pinggir kasur
"yeah dan kamu?"
"aku Rose, adik Dixon" ujarnya tersenyum dan duduk disampingku lalu memberikan pelukan samping, sementara aku hanya diam kaku baru setelah beberapa saat aku membalas pelukan Rose
"hai Rose senang bertemu dengan mu" ujarku tersenyum
"jadi... bagaimana kalau hari ini kita belanja maksudku kau tidak akan menggunakan baju Dixon sepanjang waktu right?" aku tertawa kecil dan mengangguk
"baiklah aku akan bertanya pada Dixon dan kau siap-siaplah temui aku lima menit lagi dibawah" dia tersenyum dan berjalan keluar tapi sebelum itu dia sempat berkata
"if your a boy you're really is cute boy,girl" aku kembali tertawa dan segera bangun, aku mengambil Hoodie hitam milik Dixon dan berjalan turun ke pintu depan, disana sudah ada Dixon dan Rose
" kau akan pergi belanja dengan Rose?" tanya Dixon mendekatiku
"yeah"
"ini pakai uangku ok" ujar Dixon memberikan kartu berwarna emas
"apa!? tidak... a-aku tidak bisa"
"Ryan gunakan uangku, aku yang melarangmu pulang mengambil baju sekarang pergilah"
"tapi..." yg benar saja aku baru datang satu hari yg lalu dan sudah menggunakan uangnya
"tidak aku tidak akan menerima penolakan, gunakan uangku dan itu sudah final"
"ha.... baiklah" ujarku menyerah
"hey Ryan ayo kita pergi" teriak Rose sudah ada diluar
"cepat pulang" ujar Dixon memelukku dan memberikan ciuman baru setelah itu aku berjalan keluar dan melihat Rose didalam mobil sport warna biru lalu naik ke kursi penumpangnya.
perjalanan menuju mall cukup lama sekitar 30 menit tapi Rose dan aku bersenang-senang, disana kami pergi ke beberapa toko dan kami membeli banyak baju di forever 21 hingga akhirnya setelah 3 jam aku kelelahan dan aku meminta Rose untuk pergi sendiri ke toko dengan barang yang harus dibeli dan dia setuju dengan senyuman yg mencurigakan lalu pergi. aku menunggu cukup lama sekitar 30 menit kemudian dia kembali dengan 2 tas besar bertuliskan victoria's secret
"sudah selesai ayo kita pulang" aku mengangguk dan berjalan mengikuti Rose
begitu sampai rumah aku langsung naik keatas dan berjalan menuju kamarku dan Dixon, tanpa membuang waktu lagi aku membantingkan diri di atas kasur dan hanya diam menatap ke langit-langit tak lama Dixon masuk
"Ryan kau baik-baik saja babe?" ujarnya mendekatiku yang segera bangun
"hanya kelelahan" ujarku mengalungkan tanganku dilehernya dan menciumnya perlahan
"baiklah kita tidur awal malam ini" ujarnya setelah melepas ciuman kami, aku mengangguk dan masuk kedalam kamarmandi, saat keluar Dixon sudah berbaring di kasur, aku berjalan ke lemari dan mencari pakaian yang nyaman saat itulah aku sadar semua pakaian dalamku ber-renda dan lebih cocok disebut lingerie, mulutku terbuka lebar dan aku mulai merutuk Rose 'pasti kau yang melakukannya,Rose', Dixon bangun dan berjalan kearahku hanya menggunakan boxer saja
"ada apa?" tanyanya mengintip isi laci lemariku yang berisi pakaian dalam lalu tersenyum dengan nakal menunjukan gigi putihnya sementara aku memerah
KAMU SEDANG MEMBACA
His Handsome Mate (Not BXB) Indonesia Version
WerewolfRyana Dagger adalah seorang gadis manis cantik dan baik namun agak tomboy. Ia dan kakaknya Alan Dagger memiliki wajah yg sama seperti kembar. Lalu apa yang terjadi saat Ryana harus menggantikan Alan di acara perjodohan/ mating ceremony