Musim dingin adalah musim favorit bagi taeyeon. Entah apa yang membuatnya sangat menyukai musim ini. Mungkin saja alunan lagu di musim dingin membuatnya merasa hangat. Ditambah juga dia sangat suka hujan, dia merasa hujan adalah objek favoritnya. Dia punya kenangan bersama hujan.
"Taeng-ah! Kau melamun? Aigoo uri leader." Tifanny berdecak kecewa. Ya, taeyeon akhir akhir banyak melamun.
"Ya, kau mengejutkanku. Sejak kapan kau disini?" Taeyeon mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Aku sudah daritadi disini. Kau saja yang terlambat menyadarinya. Sebenarnya apa yang kau pikirkan akhir akhir ini?" Tanya tiffani curiga.
Memang akhir akhir ini taeyeon lebih suka menyendiri dan melamun. Entah apa yang dipikirkan, tapi ketika ia ditanya, dia tidak pernah mengakuinya.
"Tidak, aku baik baik saja. Aku hanya memikirkan bagaimana masa depanku." Taeyeon menghela nafas.
"Terserah kau saja. Jangan terlalu memikirkan hal yang membuatmu sakit, jalani saja apa yang ada didepanmu." Tiffani mengelus pundak taeyeon. Dia memang sahabat terdekat bagi taeyeon.
Tidak lama mereka berbincang, anggota Red Velvet sudah berada di dalam ruangan latihan. Hari ada evaluasi bagi mereka.
"Anyeonghaseo." Sapa para member Red Velvet bergantian.
Taeyeon tersenyum dan mempersilahkan mereka duduk.
"Taeyeon unnie, aku membawakan coffe untukmu. Aku tidak tau apa rasa kopi kesukaanmu, semoga kau suka." Yeri memberikan dengan penuh cinta. Bagi Red Velvet, taeyeon adalah panutannya.
"Tunggu, apa kalian cuma berempat saja? Dimana irene?" Tanya tiffany.
Taeyeon baru sadar jika irene tidak ada. Dia tidak terlalu dekat dengan irene, banyak orang yang bilang mereka mirip, namun taeyeon sendiri bingung dimana letak kemiripannya.
"Irene unnie sedang memesankan makanan, jadi dia agak terlambat." Kata joy.
"Makanan? Untuk kita?" Tanya tiffany dengan nada penuh harapan.
"Untuk baekhyun sunbaenim." Celetuk wendy.
0.2 detik, wendy baru sadar bahwa dia keceplosan. Dia langsung menutup mulutnya dengan tangan. Seluruh member langsung melihatnya.
Taeyeon yang mendengar itu langsung terkejut dan tidak bisa berbuat apapun. Dia sedikit kecewa, karena irene lebih perhatian pada baekhyun daripada dirinya.
"Ah, maafkan aku." Wendy meminta maaf.
"Tidak apa, tenang saja. Apa irene suka pada baekhyun? Melihat dia selalu memberikan kotak makan pada baekhyun membuatku iri." Tukas tiffany.
Seisi ruangan tertawa, kecuali taeyeon. Ya, dia sangat khawatir. Bagaimana jika akhirnya irene dan baekhyun berkencan. Namun pikiran negatif itu dibuangnya jauh jauh. Dia tidam boleh memikirkan baekhyun sekarang.
"Apa kalian sendiri sudah makan?" Tanya taeyeon.
Tok..tok..tok. terdengar suara ketukan pintu, dan akhirnya irene datang. Dia menyapa semua orang di studio latihan.
"Ah, maafkan aku. Aku terlambat." Sambil membungkuk, irene meminta maaf.
"Tidak apa, duduklah." Ajak tifanny.
Irene langsung duduk di sebelah joy, dia berhadapan dengan taeyeon di seberang tempat dia duduk. Mata mereka bertemu, irene tersenyum pada taeyeon.
"Karna kalian semua sudah berkumpul, pakailah ruangan ini. Aku akan berlatih vokal di tempat lain, nikmati harimu." Kata taeyeon menyemangati Red Velvet.
KAMU SEDANG MEMBACA
JULIETE
Random"Lupakan perasaanmu denganku, aku yakin kau akan lebih dicintai banyak orang jika kau meninggalkanku." -kim taeyeon.