18. CLOUD 9

429 54 4
                                    

"Kenapa? Kenapa tiba tiba?" tanya taeyeon heran.

Baekhyun mencengkram stirnya dengan kuat. Ada sesuatu yang ingin ia sampaikan, namun ia tidak tega jika mengingat taeyeon.

"Baekhyun-ah? Kau sakit? Kau terluka?"

Secepat kilat baekhyun memeluk taeyeon. Memeluknya erat dan erat lagi. Bagaikan pertemuan terakhir, dia memeluk taeyeon sangat kencang.

Baekhyun meneteskan airmatanya. Dia tidak bisa berkata kata. Dia sangat tertekan.

"Hey? Kau baik baik saja? Katakan padaku, apa yang terjadi?" taeyeon mencoba tenang.

Baekhyun kembali ke posisi sebelumnya dengan sempurna.

"Baiklah, kita pulang sekarang." kata baekhyun.

"Tunggu, bukankah kau bilang ada yang ingin kau katakan padaku?" tanya taeyeon.

Baekhyun mengangguk. Tidak ada respon lainnya. Taeyeon merasakan keanehan dalam diri baekhyun. Ini ulang tahunnya bukankah seharusnya baekhyun bahagia? Entahlah apa yang membuatnya sediam ini.

Selama perjalanan tidak ada percakapan di antara keduanya. Sangat canggung karena mood baekhyun sedang tidak baik.

"Noona." baekhyun akhirnya memberanikan diri memulai percakapan.

"Em? Kau mau mengatakan sesuatu?"

"Ada yang kau lakukan akhir akhir ini?" tanya baekhyun.

"Banyak sekali. Tapi aku tidak yakin akan melakukannya."

"Sebutkan keinginanmu."

Taeyeon keheranan setengah mati karena baekhyun berubah 180° ketika di studio tadi. Dalam hati taeyeon juga sedikit resah mengingat baekhyun jarang melakukan hal ini padanya.

"Ya byun baekhyun, kenapa kau seperti ini? Kau sakit? Bahkan kau tidak berbicara sekarang? Apa aku melakukan kesalahan?" Tanya taeyeon.

"Tidak." baekhyun terus fokus pada setirnya.

Tiba tiba ponsel yang berada di samping baekhyun berdering. Tidak ada nama siapa yang menelpon, tapi ketika taeyeon mencoba mengangkatnya, tangan baekhyun langsung mengambil ponsel dari tangan taeyeon.

Tak lama, baekhyun memperlambat arus laju mobilnya dan kemudian berhenti di sekitar sungai han.

"Kau ini kenapa? Kau seperti anak kecil. Bahkan aku tidak tau apa yang kau inginkan?" bentak taeyeon.

Terlihat jelas suara gemetar dari taeyeon. Dia sudah berkaca kaca.

"Lihat, aku ini kekasihmu, melihat ponselmu saja aku tidak boleh, kau ini sungguh egois baek-ah. Ini bahkan hari ulang tahunku, kau sama sekali tidak bahagia. Kau membuat seakan akan kau bahagia di depan kamera bukan? Kenapa? Kenapa kau lakukan itu? Kau pikir aku bodoh? Kau pikir aku merengek? Setelah berulang kali kau melakukannya padaku?!" ucap taeyeon.

"Benar. Selama ini aku hanya bermain di zona nyamanku, aku tidak tau akan sejauh ini. Aku tau ini hari ulang tahunmu. Tapi aku sadar, aku tidak bisa berlama lama sandiwara didepanmu. Maafkan aku, dan selamat ulang tahun." kata baekhyun.

"Apa ini? Apa kau sungguhan? Kita berakhir? Jelaskan maksudmu baekhyun-ssi?!" ucap taeyeon.

Air mata taeyeon sudah pecah, matanya sembab dan hidungnya merah. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Dia sangat sakit, dia mengenal bagaimana sosok baekhyun. Dan kini dia tercampakan untuk kedua kalinya.

"Maafkan aku noona." baekhyun mencoba memeluk taeyeon.

"Kau jahat, sangat jahat, terlalu jahat." sesenggukan taeyeon membuat baekhyun tak berdaya.

JULIETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang