15. LIMITNESS

406 53 0
                                    

klik..

from : Byun Baekhyun [068-756]

Noona? Apa kau sudah tidur? Bisa temui aku besok pukul 8 malam? Aku menunggumu ditempat kita pertama berkencan. -baekhyun

Taeyeon tidak tau apa maksud dan tujuan baekhyun seperti ini. Setelah dia melakukan banyak hal yang menyakitkan, sekarang dia malah minta bertemu, untuk apa?

Taeyeon berguling guling di kasur, pesan dari baekhyun belum dibalasnya. Diapun terjaga sampai pukul 5 pagi. Dia sama sekali tidak tidur.

"Ah entahlah." taeyeon pasrah.

Taeyeon hari ini bergegas untuk pergi latihan dengan member yang lain. Dia tidak mungkin terlihat seperti orang yang sedang patah hati. Bagaimanapun itu seorang taeyeon adalah sosok yang pandai menyembunyikan sesuatu.

"Taeng-ah! turunlah, ada sesuatu untukmu!" seru tiffany.

Taeyeon sudah tidak terkejut bila tifanny berteriak di pagi buta seperti itu. Taeyeon pun tidak menggubris panggilan sahabatnya itu. Dia masih sibuk membersihkan diri.

Setelah 10 menit dia mempersiapkan dirinya, hanya dengan celana jeans dan t-shirt, taeyeon jauh dari kata mewah. Dia kembali menjadi sosok sederhana.

"Ya, kau tadi memanggilku, ada apa?" tanya taeyeon.

"Ini."

Sebuah bucket bunga sudah ada ditangannya.

"Bunga? Dari siapa?" taeyeon penasaran.

"Mana aku tau, tadi pagi sudah ada diluar. Jika aku tidak hati hati mungkin saja bunga itu terinjak." kata tiffany.

"Aku rasa dari fans. Entahlah aku simpan saja." taeyeon lalu menaruhnya di tempat khusus barang pemberian fans.

"Kita berangkat sekarang saja. Aku tidak yakin seoul akan lengang di waktu hujan seperti ini." kata taeyeon.

Akhirnya taeyeon dan tiffany berangkat bersama. Seperti biasa taeyeon yang menyetir. Tiffany tetap sibuk dengan ponselnya.

"Kau sudah baca berita? Irene sudah keluar dari rumah sakit. Dan di artikel ini ada namamu taeyeon-ah. Daebak!" ujar tiffany semangat.

"Jinjja?" taeyeon seakan tidak peduli.

"Sudahlah taeng-ah, kau tak perlu menyalahkan siapa siapa. Aku mengerti perasaanmu. Ketika aku sudah tak lagi bersama nickhun, aku juga sepertimu. Tapi setidaknya aku sudah berusaha melupakannya. Dan lihat? Aku sekarang lebih bahagia." tiffany tersenyum.

Taeyeon tetap fokus menyetir. Benar memang perkataan tiffany, tapi itu hanya bualan saja, untuk melakukannya butuh sebuah perjuangan.

"Arraseo tiffany-ssi." kata taeyeon malas.

Sementara itu irene sudah di bolehkan untuk pulang. Namun dia harus istirahat sampai kondisinya benar benar sembuh.

"Kau mau makan bubur?" tanya seulgi.

"Aniya- aku baik baik saja." irene hanya tersenyum.

"Aigoo- uri irene punya banyak sekali fanboy di kalangan idol. Lihat siapa yang mengirim surat dan bingkisian. Xiumin oppa, Leetuk oppa, suho oppa, sehun oppa, haechul oppa, doyoong oppa. Aigoo- unnie, apa mereka menyukaimu?" kata yeri sambil menyerahkan bingkisan.

"Yeri-ah, kau mau? Ambilah. Aku kira kau ingin juga diberi oleh mark bukan?" irene tertawa.

"Aniya-" yeri mengelak.

"Unni, tetap istirahatlah. Aku akan ke perusahaan untuk latihan vokal dan menari. Jaga dirimu baik baik. Jika ada apa apa hubungi aku saja." ujar seulgi

JULIETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang