Namaku Kim Taehyung, aku tinggal dirumah yang kecil dan sederhana seorang diri. Saat ini aku berusia 19 tahun, dan tidak mempunyai pekerjaan. Aku mendapatkan uang dari bermain judi dan mencuri, sungguh kehidupan yang sangat suram.
Ibuku meninggal 13 tahun silam. Kejadian itu masih teringat sangat jelas di kepalaku. Terjadi saat aku masih berusia 6 tahun. Saat itu, aku sedang menyeberang jalan untuk mengambil mainan yang jatuh dan menggelinding ke arah jalan raya. Ibuku yang berada di pinggir jalan berteriak memanggil namaku, lalu berlari kearahku. Namun, keberuntungan tidak datang kepadanya. Ia ditabrak oleh bus yang melintas saat ia hendak berlari kearahku.
Aku menangis sekencang mungkin saat melihat ia tergeletak dengan darah yang mengalir dari tubuhnya. Bus yang menabrak ibuku tidak bertanggung jawab dan berusaha untuk kabur. Aku berlari mengejar bus tersebut, namun tidak sempat karena saat itu kaki-ku masih terlalu kecil untuk mengejar bus yang cukup besar. Aku pun berjalan berbalik ke arah ibuku sambil menunduk sedih, kemudian langsung memeluknya erat sambil berteriak meminta bantuan, "Tolong.. Siapapun tolong kami, Ibuku terluka!"
Sampai akhirnya ada mobil yang berhenti di hadapan kami. Lalu saat seseorang turun dari mobil tersebut, ternyata ia adalah Jimin. Ia dan orang tua nya membantuku untuk membawa ibuku kerumah sakit. Namun sampai dirumah sakit, ternyata nyawa ibuku tidak terselamatkan. Saat itu rasanya seperti hari yang terburuk dan paling menyedihkan yang pernah ku alami.
Jimin adalah teman sekelasku saat aku masih duduk di Sekolah Dasar. Awalnya aku dan Jimin tidak begitu akrab dikelas, akan tetapi semenjak ibuku meninggal, ia sangat simpati dan sering menghiburku saat sedih. Karena kejadian itulah kami menjadi lebih akrab.
Dulu, Ayahku adalah seorang pengusaha besar yang memiliki banyak cabang di beberapa kota. Harta kami sangat melimpah, meskipun aku tidak mempunyai sosok Ibu, terkadang aku menggunakan uangku hanya untuk bersenang-senang dan menghilangkan rasa sedih-ku.
Ayah bernama Kim Baek Ah. Namun, lagi dan lagi, aku kehilangan sosoknya. Orang yang paling berharga di hidupku. Iya, Ayah wafat 1 tahun yang lalu karena sakit keras. Hari itu aku tandai sebagai hari terburuk kedua yang pernah kualami.
Tidak lama kemudian, aku pun mengetahui penyebab ayahku meninggal, yaitu karena ulah sahabatku sendiri. Mereka menukar obat yang harus rutin diminum oleh ayahku dengan vitamin biasa. Terutama yang membuat rencana itu adalah Min Yoongi.
Aku marah, 13 tahun aku berteman dengan mereka, tetapi itu balasan mereka terhadapku. Tanggapan merekapun hanya diam, seperti manusia tanpa dosa. Jimin, Namjoon, Jungkook, Yoongi, Jin, Hoseok, aku tidak mau mengingat nama mereka lagi, mereka hanyalah seorang pengkhianat. Sejak saat itulah aku tidak mau bertemu mereka lagi. Aku benar-benar kecewa.
Beberapa hari setelahnya, musibah kembali mendatangi padaku. Ada sekelompok pria yang datang kerumahku. Mereka berkata bahwa ayah mempunyai hutang sebesar 3,4 Miliar. Aku benar-benar terkejut. Kenapa ayah tidak pernah menceritakan hal ini? Katanya, dulu ayahku meminjam uang pada mereka dan berjanji ketika sukses akan segera dilunasi. Namun, ternyata ayahku tidak membayar hutang itu. Mobil, rumah, dan setengah dari uang yang ada direkening ayahku juga akhirnya disita. Sisanya aku hanya bisa membeli rumah kecil ini.
Berakhir sudah kesenanganku. Aku tinggal sendirian di rumah kecil ini dengan menghabiskan waktu dengan mengonsumsi alkohol, narkoba dan pergi ke club setiap malam. Seumur hidup, baru kali ini aku merasa sangat terpuruk, dan menjadi tidak tahu arah. Toh, tidak ada yang peduli mau aku seburuk apapun. Aku hanya depresi dan tidak tahu bagaimana cara mengakhiri semua ini.
Thank you for reading. Please support me by vote and coment, don't forget to follow my account and share this story to your friend or family, thank you so much and i hope you guys have a nice day <3
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Just A Bad Boy
Fanfiction"Alkohol? Club malam? Perkelahian? Sudah biasa!" Itulah aku, Kim Taehyung. Ayahku, meninggal karena ulah sahabat-sahabatku. Aku tidak menyangka mereka melakukan itu pada ayahku, itukah balasan mereka setelah 13 tahun kita berteman? Hidupku sekarang...