part 4

1 0 0
                                    

Chapter 4 (Riani POV )

Entah apa yang aku rasakan sekarang membuat aku bingunug sekaligus sedih karena perasaaan yang aku rasakan terhadap dia lama – kelamaan berubah dengan apa yang aku rasakan dulu . aku merasakan hal yang berbeda setiap aku berada di dekatnya , seolah ada sesuatu yang terbang di dalam perutku, jantung ku yang berdegub saat berda di sampingnya . sesuatu yang kau tahu hal itu adalah cinta , cinta yang aku rasakan terhadap sahabatku sendiri . aku sakit setiap aku melihatnya bersama pacarnya atau bersama cewek lain . padahal semua itu bukan urusan ku karena aku bukan siapa – siapa aku hanya sahabatnya.

Aku gembira saat mendengar ia memutuskan hubungan dengan pacarnya dengan alasan yang mungkin tidak masuk akal . gara – gara kejadian itu kami selalu jalan besama , kami selalu menghabisakan waktu dengan nonton bioskop, bermain atau kita pergi jalan- jalan ke kebun binatang karena aku yang sangat menyukai hewan- hewan . aku bahagia saat melihat ia tertawa , saat ia melakukan hal konyol .

Seperti biasa kelakuan kita setiap tanggal 1 kita selalu menulis wish kita apapun yang ingin kita gapai . aku sangat tidak sabar karena aku ingin menulis wish ku . entah apa yang membuat aku ingin sekali menulis wish ini .

Hai , Ares entah kenapa sudah lima tahun kita besama – sama , kita melaluinya dengan suka duka . kamu bisa membuat aku tertawa dan terkadang kamu membuat aku nangis karena jahilnya tingkah laku kamu . jujur aku bahagia karena aku bisa sahabatan dengan mu , tapi seperti ada yang menghalangi kita . kita dekat tetapi seperti ada sebuah tembok yyang menjadi penghalang kita , entah apa penghalang itu . aku bahagia jika kamu bahagia dengan pilihan kamu apapun itu , tetapi aku sakit saat kamu besama cindy saat di kantin , di taman , dan didepan kelas mu atau cindy . aku juga tidak pernah tau apa yang aku rasakan sekarang , aku ingin menjauh darimu biar semua sakit ini tidak terlalu terasa tapi entah apa yang membuatmu selalu menemukanmu . aku sudah tidak tau harus apalagi karena aku sudah bingung degan semua ini . tetapi aku berharap kamu akan selalu menjaga ku dan kamu tetap selalu bersama walaupun kita tidak bisa bersama – sama .

Terima kasih kamu sudah memberi warna di dalam hidupku

Terima kasih kamu sudah membuat aku bahagia

Terima kasih karena aku dapat membuat aku jatuh cinta kepada mu

Terima kasih kau sudah mau bersama ku selama ini

Entah apa yang tidak pernah membuatku benci dengan mu karena kamu membuat aku jatuh cinta kepada mu . but I hate my self because I love u

01 Februari 2016

Setelah aku menuliskan wish ku aku lanngsung melipatnya dan memasukannya kedalam kotak punyaku , entah mengapa aku merasa lega menulis semua ini . munngkin semua yang aku rasakan sudah aku utarakan di kertas wish ku. Setelah kita menaruh kertas wish kita di kotak masing – masing , kita langsung pulang kerumah masing – masing.

"Ya tuhan tolong aku untuk lupakan semua perasan ini , aku tidak mau jika aku harus mengorbankan persahabatan ini . lebih baik aku mengorbankan perasaanku terhadapnya . karena aku lebih bahagia saat ariq merasa bahagia dengan kebahagiaannya ." batin riani sambil melihat kearah Ares

" ri kenapa ? kok ngeliat ke aku terus sih ? terpesona ya " ucap ares yang sok ke gantengan. Mendengar ucapan sahabatnya itu membuat riani tersedak air liurnya sendiri .

" ehh, buset dah ni anak ! hati – hati ri ! nih minum dulu lagian pake acara kesedek segala ni anak ." ucap ares sambil memberikan botol minum

" eh bawel , ini gara – gara lo dodol . lo sok ke gantengan banget sih yang terpesona sama lo juga siapa ? " ucap riani , padahal emang sesunguhnya ia sengaja menatap sahabatnya itu .

" eh res gue laper nih . makan dulu yuk jalan pulang ." ucap riani yang memang kelaparan karena ia belum sarapan saat ingin pergi ke rumah pohon .

" iyaa, gue juga laper makan di tempat biasa aja ya ." balas ares . setelah mereka makan mereka langsung pulang ke rumah masing- masing tetapi ares mengantar sasa dan mobilnya sasa dulu sebelum ia pulang ke rumahnya .


Antara Aku Dan DiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora