#1 The Beginning

19 1 0
                                    

"From a star far, far away. I found the one I was looking for"

- Karin Sherena

Hari ini adalah pertandingan basket antara SMA Garuda Bangsa dengan SMA Pancasila. Sorak sorai supporter membuat riuh suasana di stadion Cempaka. Hawa panas semakin terasa diantara kedua tim, memang sejak dulu kedua sekolah ini adalah rival garis keras.

"Duh, panas banget disini! Gerah gue! Lo ngapain sih maksa-maksa gue buat nonton pertandingan basket kek ginian? Mending gue tidur aja di rumah!" umpat Karin pada Chika dan Shierly sahabatnya.

"Ya kan gak mungkin gue nonton pertandingannya berdua Shierly. Rasanya gak seru aja kalau lo gak ada disini, Rin. Lagian ini kan lapangan indoor jadi wajarlah gerah sedikit, wong orang rame bejibun kayak gini kan rada² sesak, yaudah nih kipasnya!" ucap Chika sambil menyodorkan kipas pada Karin.

Saat pertandingan berlangsung

"Rin, emang lo gak ada kepikiran gitu buat punya pacar? Secara kan lo belum pernah pacaran" tanya Shierly tiba-tiba.

"Lo apa-apaan sih,Shierly! Jangan ngaco deh!"

"Bukan ngaco. Tapi gue nanya gitu kan tandanya gue peduli sama lo,Rin!"

"Makanya Rin, kami maksa lo buat liat pertandingan basket ini, karena selain nyemangatin sekolah, kita juga bisa nyari yang mana tipe cowo idaman lo!" celetuk Chika.

"Idih.. Kalian apaan sih! Ntar gue pulang nih!" ancam Karin.

"Santai aja kali, Rin! Ga usah marah² juga kali!" ucap Shierly.

Ratusan supporter yang rata² anak cewe sedang teriak² memuja-muja nama Refian, kecuali Karin. Dia pikir ngapain teriak² ga jelas, gak guna banget, yang ada suara dia yang akan habis.

"Refiaan!!! Refiaaaann!!" teriak Chika dan Shierly bersamaan.

"Idiih.. Kalian bisa diem gak sih? Bisa² budeg ntar gue! Biarin aja tuh orang teriak² kalian ga usah!"

"Yee Karin! Lo marah² mulu dari tadi! Emangnya lo lagi dapet?" ujar Shierly mulai kesal.

"Tau tuh marah2 mulu! Yang namanya supporter kan wajar aja teriak2 kayak gitu. Lo nya aja yang aneh, masa jadi supporter diem kek patung!" sahut Chika.

"Au ah!! Ngeselin banget kalian berdua! Ngancurin mood gue aja!".

Pertandingan berlangsung sangat seru. Selain pemainnya bermain dengan oke, tetapi sejak jabatan kapten basket dipegang oleh Refian yang notabene masih kelas 10, para siswi SMA Garuda Bangsa banyak mengidolakannya, bahkan fans-nya lebih banyak dari fans kapten basket sebelumnya -Kak Harry. Perawakannya yang jangkung, serta permainannya yang jago dalam basket, membuat Refian terpilih sebagai the next basketball captain!
Kini, Refian dan teman²nya sedang berjuang untuk memenangkan pertandingan. Terlihat bola dilempar kesana-kemari, hingga akhirnya bola tersebut berada ditangan Refian. Inilah detik-detik penentuan, disaat Refian men-dribble bola kemudian shooting. Dan... Masuk! Bola terakhir masuk kedalam ring dengan skor akhir 23-19. Para supporter bersorak-sorai merayakan kemenangan. Begitu juga dengan tim Refian mereka berpelukan ria.

"Good job man!" ucap Devan.
"Yoi bro! Ini kan berkat tim kita juga" balas Refian sambil berpelukan ala pria.

"Congrats bro! Kalau gak ada lo mungkin kita gak akan menang, ya gak?" sahut Ilham.

"Lebay amat sih lo! Ini kan hasil kerja keras kita semua!" balas Refian.

"Ini ada apaan ribut². Ya udah cepat ganti baju sana. Habis ini kita pergi makan, saya yang traktir! Karena kalian telah berhasil mengharumkan nama SMA Garuda Bangsa!" ucap Pak Chandra -pelatih basket SMA Garuda Bangsa.
"Okee pak!!" jawab mereka serempak sambil membubarkan diri.

💖💚❤

"Duh si Refian jago banget ya mainnya!" ucap Chika antusias.

"Bener banget tuh, Chika! Denger² dia belum punya pacar tuh!" sahut Shierly.

"Idiih.. Lo itu udah punya Ilham, masih aja puji² Refian. Ntar Ilham denger mampus lo!" celetuk Karin.

"Yee..gue bilang gitu kan, mana tau lo minat sama dia, Rin!".

"Bener Rin! Refian kan ganteng, tinggi, putih, jago basket, duh senyumnya itu loh bikin kaum hawa melted. Kurang apa lagi coba?" sahut Chika.

"Idiih.. Kalian dari tadi makan apaan sih! Ga ada bahan obrolan lain apa! Dia mulu kalian omongin. Gak usah sok-sok jadi mak comblang deh! Eneg gue denger itu mulu!" serang Karin sambil melipat tangan di dada.

"Iya iya! Jangan galak² amat napa! Makanya gak ada cowo yang suka sama lo kan!" balas Shierly.

"Lo mau gue tabok, huh?" ucap Karin berapi-api.
"Iya deh. Kami diem!" sahut Chika.

Rumah Karin

"Hoaamm..Lelah banget hari ini!" gumam Karin sambil merebahkan tubuhnya di kasur kesayangannya.

Karin membayangkan kejadian beberapa jam yang lalu, saat pertandingan basket tadi.
Sebenarnya, sejak awal pertandingan tadi dimulai, mata Karin tidak lepas dari Refian. Matanya terus mengikuti pergerakkan Refian. Untung kedua sahabatnya tidak menyadari itu.
"Apaan sih yang gue pikirin! Ada-ada aja deh!" gumamnya.

💖💚❤

Senin pagi

Hal yang membosankan dari rata² siswa SMA Garuda Bangsa adalah upacara di senin pagi! Mengapa? Karena siswa disini harus mendengarkan pidato² yang sangat panjang dan super membosankan ini. Beberapa kali Chika terus menguap lebar. Shierly sedang mengobrol ria dengan Aura. Sedangkan Karin, sedang memainkan kedua kakinya, pegal mungkin.

"Hari ini, bapak ingin mengumumkan, bahwa beberapa hari yang lalu, teman-teman kalian dari basket telah berhasil meraih juara 1 dalam pertandingan basket! Silahkan sang kapten maju ke depan!" ucap Kepala Sekolah.

Mendengar itu, sontak seluruh siswa menatap ke depan. Beberapa saat kemudian, tepuk tangan riuh membanjiri seisi sekolah. Kemudian, Kepala Sekolah menyerahkan piagam dan piala kepada Refian.

"Saya disini ingin mengatakan terimakasih kepada Tuhan YME, karena tanpa bantuan-Nya kita tak akan bisa meraih ini. Selanjutnya saya ingin berterimakasih kepada bapak ibu guru atas doanya. Kemudian, saya juga ingin berterimakasih kepada teman² dan kakak² yang men-support kami dalam pertandingan kemarin. Saya dan teman² berjanji akan terus berlatih untuk menjadi lebih baik. Sekian" ucap Refian panjang lebar dihadapan seluruh siswa SMA Garuda Bangsa. Gemuruh tepuk tangan kembali menggema di lapangan.

Ada satu hal yang mengusik dipikiran Karin. Gelayap aneh merasuki pikirannya semenjak pertandingan basket beberapa hari yang lalu.
"Kariinn!! Ih..ni anak budeg kali yaa. Woyy!!" teriakan Chika yang sukses membuat Karin tersadar.

"Apaan sih lo? Ga usah teriak² juga kali. Telinga gue masih normal kok!" balas Karin.

"Idihh. Ni anak bikin gue kesel. Lo itu udah gua panggil² dari tadi! Tapi lo nya ga ngegubris sama sekali. Itu yang lo bilang telinga lo masih normal?" ucap Chika berapi-api.

"Iya. Sorry deh! Emang ada apaan?"

"Lo gak nyadar apa. Anak² dari tadi dah pada bubar. Cuma kita aja yang masih disini!" sahut Shierly.

"Ya udah yuk ke kelas! Nanti Pak Toni keburu dateng. Tamatlah riwayat kita nanti!" ucap Chika sambil menarik tangan kami berdua.

💖💚❤

TBC!
Hai readers👋🙋
Salam kenal semuaa :)
Btw, aku newbie disini, dan ini adalah karya pertamaku. Semoga kalian semua suka yaa sama ceritanyaa. Yah aku tahu alur ceritanya agak mainstream² gimanaa gitu. So, aku harap kalian bisa ngasih aku saran, pendapat, kritik dan minimal vote deh. Vote yang banyak yaa🙏👌.

Ps : Please, jangan jadi sider ya!

16.11.16

With Love,
💕💕
Navira520

Our Love Like This?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang