"Hmm," Kyungsoo bergumam di atas sofa, dengan ponsel yang menempel di sisi telinganya, berbicara pada seseorang di ujung salurannya. Dia tersenyum. "Neh, Jongie, aku sudah makan. Kau sendiri?" Kyungsoo mengganti posisi duduknya menjadi berbaring di sofa panjang. Dia terkekeh. "Dasar. Aku sudah tahu kau tak akan bisa kenyang hanya karena sepotong ayam goreang. Tahanlah sebentar, kalau kau sudah meeting kau bisa melanjutkan makanmu lagi nanti."
Senyuman Kyungsoo memudar, ia cemberut begitu Jongin di ujung saluran sana memberitahukan bahwa meetingnya sebentar lagi di mulai. Mereka harus mematikan ponsel. "Arraso," suara Kyungsoo terdengar ketus. Malah membuat Jongin terkekeh di sana.
"Ah, tunggu Jongie," cegat Kyungsoo sebelum Jongin mematikannya.
"Wae Kyungie?"
Jongin menanti. Kyungsoo menggigit bibirnya, antara ragu dan malu, dia berbisik pelan. "Cepat pulang," dan hubungan segera diputuskan oleh Kyungsoo secara sepihak. Wajah Kyungsoo memerah padam, malu dengan apa yang baru saja ia katakan pada Jongin.
"Astaga, mengapa aku bilang cepat pulang. Memangnya ini rumahnya? Ya ampun, apa yang sedang kupikirkan?" Kyungsoo bergerak gelisah di atas sofa, berguling sambil merutuki dirinya sendiri dengan wajah memerah. "Dasar kau bodoh Kyungsoo, seharusnya kau tak mengatakan hal memalukan begitu. Ah, apa yang harus aku lakukan? Dia pasti sudah mengira aku adalah orang yang aneh. Kami belum menikah dan aku langsung mengatakan cepat pulang. Tunggu dulu, mengapa tiba-tiba aku berpikir tentang menikah. Astaga, Kyungsoo buang pikiran anehmu. Sebenarnya sudah berapa usiamu?"
"Kau sudah gila yah berbicara dengan dirimu sendiri?"
Kemunculan Baekhyun yang tiba-tiba hanya membuat Kyungsoo semakin malu sendiri. Dia langsung berbalik tengkurap di atas sofa, membenamkan wajahnya di atas bantal sofa. Beberapa detik berlalu, Baekhyun mulai khawatir. "Yach. Yach. Angkat kepalamu. Kau bisa mati kehabisan nafas!"
Kyungsoo mengangkat kepalanya sambil menarik nafas sebanyak mungkin.
"Sejak kapan kau bersikap seperti orang bodoh?" cibir Baekhyun sambil cemberut melihat tingkah Kyungsoo.
Kyungsoo bangkit, kembali duduk di atas sofa, menoleh pada Baekhyun yang duduk melayang di sofa single satunya. "Kau dari mana saja?" Kyungsoo balik bertanya, mencoba mengalihkan pertanyaan.
Baekhyun cemberut sambil memalingkan wajahnya. "Kau keasyikan dengan ahjusshi mesum itu. Setelah dia pergi, kau baru mencariku, eoh?" ia merajuk.
Kyungsoo terkekeh, lalu melompat ke arah Baekhyun sambil menggelitik sisi badannya. Baekhyun terkejut, tapi menerimanya sambil tertawa, balas menyerang Kyungsoo sampai keduanya berguling di atas lantai sambil tertawa. Tak peduli dengan sosok keduanya yang jauh berbeda –satu terwujud dan satunya tembus pandang– mereka tetap bisa saling bersentuhan. Bermain bersama sambil tertawa.
... ... ... ... ... ...
Kyungsoo dan Baekhyun berbaring berdampingan di atas karpet, nafas Kyungsoo terengah, cukup lelah dangan aksi berguling dan saling menggelitik tersebut.
"Tumben kau mengajakku bermain duluan," kata Baekhyun memulai, sambil menatap langit-langit ruangan.
Kyungsoo tersenyum. "Aku dalam mood baik."
"Karena ahjusshi mesum itu?"
"Berhentilah memangilnya seperti itu, Baekkie. Itu bukan namanya."
"Kau tak pernah memberitahukan aku."
"Namanya Jongin."
"Kau tak pernah mengenalkan aku padanya."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother
RomanceKyungsoo pindah dari ibukota Seoul ke kota Goyan untuk mencari kakaknya sekaligus bersembunyi dari atasannya, tapi ia malah bertemu dengan makhluk terkonyol dalam hidupnya yang bernama Baekkie. Baekyeol / Chanbaek, Kaisoo, Sulay, Exo, yaoi/ Boys lov...