p r o l o g u e
🔥TAWURAN.
Adalah sebuah kata ajaib yang selama diperdebatkan dengan alot. Yang mendukung sebanding dengan yang menentang. Gak peduli laki-laki maupun perempuan, bagi si pendukung, tawuran adalah ajang untuk pamer bela diri yang telah dipelajari, pencarian jati diri, menghilangkan stres, atau hanya untuk coba-coba.
Bagaimana dengan yang menentang? If you know what I mean without I tell you before.
Tapi tidak untuk cewek manis yang bernama lengkap Malika Aukasha dengan nama belakang yaitu Debratista. Cewek putih yang akrab disapa Kasha ini justru menjadikan tawuran sebagai hobi. Bukan untuk pamer bela diri Karate, kick boxing, dan silat Indonesia yang telah lama ia pelajari, namun untuk menghilangkan stres dari masalah yang menguntitnya selama ini.
Sebagian orang menganggapnya sok jagoan. Banyak yang terang-terangan bersikap defensif padanya, banyak yang sembunyi-sembunyi dalam menggunjingnya. Kasha hanya bisa maklum sambil tersenyum miring.
Yeah, hitung-hitung biar dosanya hilang karena mereka menggunjingnya. Kasha itu orang Islam. Menurut agamanya, ketika ada yang ghibah tentang dirinya, ya pahala orang tadi mengalir padanya dan dosa Kasha untuk yang berghibah tadi.
Kasha sih fine-fine aja, malah bersyukur dan ingin mengucapkan terima kasih.
Seperti saat ini, di Jalan Kencanawati yang selalu sepi senyap karena merupakan area kuburan sekarang malah berubah ramai. Bukan karena arwahnya serempak keluar dari kuburan lalu mengadakan long march untuk pawai atau demo. Nggak sekonyol itu. Namun karena ada dua kubu yang saling serang-menyerang.
Bukan kubu antara kuntilanak dengan kubu pocong juga, jangan konyol lagi. Yang benar adalah kubu antara SMA Garuda dengan SMA Debratista.
Coba tebak, dimana kubu Kasha?
Kalian menebak Kasha ada di kubu SMA Debratista? Salah. Justru Kasha ada di kubu SMA Garuda. Bukannya dia berkhianat pada sekolah yang mengambil nama belakangnya itu tapi karena dia memang bersekolah di SMA Garuda. Bersikap "bodo amat" walaupun SMA Debratista adalah sekolah yayasan milik keluarganya.
Inilah yang membuatnya gemar mengikuti tawuran. Permasalahannya dengan keluarganya sangat pelik. Kasha melampiaskan dengan masuk ke SMA Garuda dan ikut tawuran dengan sekolahnya. Persetan dengan badannya yang memar dan kematian selalu menghantui serangan serta tangkisannya, serta keluarganya yang menantang habis-habisan keputusannya untuk masuk dan ikut tawuran bersama SMA Garuda.
Yang jelas dia cuma berharap dengan tawuran masalah yang menggelayut manja di pundaknya bisa lari terbirit-birit karena ketakutan akan gayanya ketika tawuran.
Seperti sekarang, dengan bagian hidung ke bawah yang tertutup scarf hitam bermotif bunga ranunculus yang dikelilingi motif petir sehingga tidak ada yang mengenali wajahnya, Kasha berani menghajar musuh-musuhnya dengan jurus bela diri yang dikuasai. Dengan tangan kosong, bukannya untuk pamer. Bukan hanya satu orang tapi terkadang dua sampai tiga orang sekaligus.
Sebenarnya ada karambit di saku celana jeans hitam yang sobek di bagian lututnya. Walaupun tak ayal dia juga sering terkena tinjuan di perut atau di pipi serta tendangan yang kadang membuat badannya nyeri.
Kubu SMA Debratista ketar-ketir. Sudah selama setahun ini performa tawuran mereka lebih cetek ketimbang SMA Garuda. Padahal sudah jadi rahasia umum kalau sedari dulu SMA Debratista lebih top untuk urusan tawuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [On Going]
Teen FictionKatanya, jodoh itu di tangan Tuhan. Tidak ada yang tahu apapun tentang jodoh kita. Mau seberapa keras kau mencoba mencari tahu, kau takkan pernah mengetahuinya. Mau seberapa yakin kalau pacarmu adalah jodohmu, itu belum tentu. Ingat, yang lama ber...