s e c o n d
🔥
FOKUS pada hari ini, Senin, hari pertama sekolah untuk semester kedua.Bosan sekali.
Kasha menopang dagu di pojok bangkunya. Bibirnya cemberut sedari tadi. Mukanya nggak enak banget buat dipandang. Bahkan lalat pun kayaknya nggak ada yang mau hinggap di wajahnya.
Kasha bukannya bosan karena sedang memikirkan kejadian semalam. Seperti bad girl yang lainnya, pertengkaran dengan keluarga hanyalah hal yang sepele. Yah, walaupun sempat mengguncang jiwa dan hatinya juga sih. Terbukti dari matanya yang sekarang membengkak.
Namun bukan cuma Kasha saja yang bosan tapi nyaris murid sekelas.
Sampai pada akhirnya, Angga, ketua kelas yang mereka tunggu-tunggu kedatangannya dari setengah jam yang lalu berlari terbirit-birit ke kelas sembari berteriak, "HEEEI! GURU-GURU PADA RAPAT PERTAMA! WE ARE FREE CLAAAASSS!"
"HOREEEEEE!!!"
Senyum Kasha langsung terbit. Dia langsung duduk dengan tegap lalu berlari ke depan kelas dekat meja guru untuk bergoyang itik bersama siswi kelas XI IPS 5. Dia ada di barisan paling belakang sedangkan di depannya ada sahabatnya yaitu Ladeva. Mereka semua tertawa bahagia.
Bahkan, para cowoknya ada yang sampai menaikki meja lalu salto. Bersikap tak acuh dengan CCTV yang terpasang di kedua pojok kelas bagian depan yang senantiasa mengawasi mereka dengan ikhlas tanpa pamrih.
Halo... surga para murid selain jam kosong adalah pulang lebih awal, guru killer tidak masuk kelas, serta guru yang lupa akan PR-nya kan?
Tapi mereka semua langsung menghentikan euforia saat salah satu siswi yang badannya paling tinggi di kelas mereka juga anggota cheerleader, Natasha, menanyakan sesuatu pada Angga, "Tapi, Ngga... setengah jam yang lalu lo kemana? Lo harus nunggu depan kantor guru dulu apa?"
Angga yang masih di atas meja—berniat untuk salto itu langsung bergeming. Dia menatap keseluruhan murid yang kini menyipitkan mata mereka untuk Angga, gaya mereka saat menyelidik. Termasuk Kasha dan Ladeva.
"Ngga?" panggil Kasha dengan nada mengintimidasi.
"Emm... emm..." Angga gugup banget.
Kasha langsung berlari ke meja Angga yang ada di depannya, lalu mengguncangnya dengan kencang. Angga tentu saja kelimpungan dan akan terjatuh tapi dia berusaha stay cool. Maklum, dia menyukai Kasha. Jadi apapun keadaannya saat dia ada di depan Kasha, Angga harus tetap keren.
"Ngaku lo!" ujar Kasha greget.
"Maaf ya, Bebeb Kasha..."
Mereka semua menatap Angga sengit.
Ladeva berseru sinis, "LO UDAH KONGKOW DI KANTIN DARI TADI KAN, NGGA?!"
Sepuluh detik kemudian, ucapan Angga memecah keheningan karena murid XI IPS 5 mengikuti Kasha untuk mengguncang meja tempat Angga berdiri. Disusul dengan sumpah serapah dan isi kebun binatang yang keluar dengan reflek. "Hehehe... iya..."
"HUUUUUUU!!!"
"BEDEBAH LO, NGGA! IBAB! BIADAB!"
"MATI AE LU DI RAWA-RAWA!"
"SUMPAH! LO BAKAL OD ASPIRIN, ANGGA!"
"BANGSAT LO, SETAN! GUE BELUM SARAPAN DAN UDAH LAPER BANGET, LO MALAH ASIK DI KANTIN?! XIANJER!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crush [On Going]
Fiksi RemajaKatanya, jodoh itu di tangan Tuhan. Tidak ada yang tahu apapun tentang jodoh kita. Mau seberapa keras kau mencoba mencari tahu, kau takkan pernah mengetahuinya. Mau seberapa yakin kalau pacarmu adalah jodohmu, itu belum tentu. Ingat, yang lama ber...