Adara Aninditha Myeasha

16 1 0
                                    

Nama ku, Adara Aninditha Myeasha. Biasa di panggil, Ditha. Pokok nya yang simple aja lah ya. Umur ya... 16? Ya 16 tahun.

Bisa di bilang sekolah, bisa di bilang tidak. Aku bekerja sebenarnya. Sebagai model. Tapi aku tetap bersekolah. Pernah tau homeschooling? Ya aku sekolah seperti itu

Orang pikir homeschooling hanya untuk anak anak yang berkebutuhan khusus tapi percayalah, aku bisa masuk UI atau universitas tinggi lainnya. Dan aku akan membuktikan nya. Tunggu saja sebentar lagi.

Di awalan 2015 lalu, aku memutuskan untuk masuk agensi. Ya dalam artian, aku berlebel sekarang. Agensi ini cukup terkenal di Indonesia. Ya bisa di bilang agensi model terbaik di Indonesia. Aku beruntung bisa masuk disini.

Ibuku adalah manager ku sendiri. Bisa di bilang momager. Mungkin dari awal kalian akan berfikir, "wah, dia sangat beruntung!" Atau "Multitalenta, pasti deres uangnya!" Atau "hidup nya pasti glamor!". Sejujurnya, tidak. Aku bukan orang yang seperti itu.

Ya mengertikan seperti apa hidupku ini? Yasudah lanjut saja ya.

Agensi ku ini bernama ' moon '. Ya. Bulan. Banyak sekali model model dari agensi ini. Aku cukup punya banyak teman. Ada yang tidak suka dengan aku juga. Mereka suka bilang "model ya model, nyanyi ya nyanyi. Rakus sekali!". Tapi aku hanya akan menutup kuping ku. Tidak peduli aku dengan omongan mereka.

--

Di Moon Training Center

Seselesainya aku training, aku pergi mandi untuk membersihkan keringat di tubuhku. Sesudah itu aku pergi ke loker ku untuk mengambil barang barang ku.

"Ditha!" Teriak seseorang yang suara nya sudah kukenali. Orang itu bernama Dinda. Teman baik ku. Kami berdua adalah model. Berbeda denganku, Dinda adalah pemain film. Jago sekali dia kalau acting!

"Ya?" Aku menengok ke arah dinda. "Hey! Murid baru yang di beritahu Kak Cinta kemaren ternyata dia dateng hari ini. Ga jadi besok! Kau belum mau pulang kan?" Jawab Dinda

"ya.. Belum sih memangnya dia sudah datang? Apa kah kau boleh menggantikan aku?" Jawab ku melihat jam tangan ku "apa kau gila?! Bisa bisa aku di penggal kak Cinta. Kau kan ketua grup! Kau harus menyambut nya lah. Ayo cepat dia sudah menunggu lama!" Kata Dinda menarik tangan ku ke arah lift untuk pergi ke lobby.

"Apa kau tau, dia sangat tinggi dan tampan! Seperti nya dia bukan orang Indonesia! Tapi gatau deh!" Kata Dinda saat kami berada di dalam lift. "Ah masa sih? Kan kamu jomblo, ambil lah dia Din!" Aku bilang ke Dinda yang terlihat sangat girang.

"Maksud ku bilang begitu tuh buat kamu!! Bukan buat aku Dit! Kamu tuh ya" Jawab Dinda merangkul tanganku "tidak tertarik." Jawab ku.

Pintu lift terbuka dan kami berdua keluar. Dinda terlihat sangat girang menemui lelaki itu. Kami mendatangi orang tersebut yang sedang duduk di kursi lobby bersama kak Cinta.

"Ditha! Lama sekali kamu! Dia sudah menunggu setengah jam tau ga sih!" Kak Cinta meneriaki ku saat aku berjalan mendekatinya. "Maaf kak. Aku habis mandi." Jawab ku dingin. "Sehabis training? Hmmm bagus lah." Kak Cinta menjawab.

"Oh ya! Ini adalah anggota baru grup XCo, namanya Rangga" kata kak Cinta "halo. Saya Rangga Pranaja. Salam kenal" katanya sambil mengajukan tangan nya untuk berjabat tangan. "Adara Aninditha. Panggil saja Ditha. Salam kenal dan selamat datang di Moon." Jawab ku menjabat tangan nya

"Eh! Jangan lupa Myeasha nya! Nama belakang nya Myeasha tapi dia sendiri tidak bisa menyebutkan nya" jawab Dinda dan langsung ku senggol dia. Raja hanya tertawa kecil. "Dia ini ketua grup XCo jadi kalau ada apa apa hubungi saja dia." Kata kak Cinta.

"Sudah kan? Aku lelah aku ingin pulang. Terimakasih" aku menunduk dan balik badan "heh!" Kak Cinta memegang tangan ku "apa kau lupa? Kau kan harus mengajak nya berkeliling gedung! Kalau dia hilang bagaimana?" Kata kak Cinta. Yang aku bisa lakukan hanyalah menghela nafas.

"Aku akan menemanimu!" Kata Dinda dan Raja hanya tertawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rangga, apa kabar?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang