Prologue

121 13 3
                                    

“Kenapa lo kayak gini sih, Na?” Razza menumpukan kedua tangannya diatas meja. Sedangkan matanya terus menatap perempuan yang ada dihadapannya kini.

Anna memalingkan wajahnya. Air mata sudah bergerumul di sudut matanya. “Lo gak akan ngerti,” ujarnya pelan.

"Gue ngerti.”

Anna tersenyum miris. “Apa yang lo ngerti?” Anna meremas kedua tangannya yang berada diatas pangkuannya, “Lo gak pernah tau apa yang gue rasain. Karena pada akhirnya, gue akan selalu salah dimata lo.”

Dan dengan itu Anna bangkit, meninggalkan Razza yang mendesah pelan.


[A/N]

Jadi, ini versi barunya. Yang lama terlalu menye-menye dan menjijikkan.

Happy Reading

Aliyah

MeandersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang