Chapter 1

144 13 0
                                    

🍃Meanders : Satu🍃






"Dipanggil Yaranna Pelita kelas XI IPA 3 untuk segera datang ke ruang BK, terima kasih."

Anna meletupkan balon dari permen karet yang ia kunyah. Ia mendengus. Lalu dibuangnya permen karet tersebut ke tong sampah yang berada di salah sudut koridor yang sepi.

Dengan langkah malas, dibawanya kakinya menuju ruang BK yang berada di sayap kiri sekolah. Di dalam hati ia terus mengutuk Vanessa yang melaporkan kejadian tadi kepada guru BK.

Begitu sampai di depan pintu ruang BK, Anna menarik nafas panjang dan dibukanya pintu tersebut kasar, lalu ditutupnya kembali dengan kencang hingga menimbulkan debuman yang keras.

Dua orang yang berada di dalam ruangan tersebut ---Bu Sora dan Vanessa--- menatap Anna. Satunya menatap dengan sabar dan satunya lagi menatap dengan benci, masih tidak terima dengan kejadian barusan yang membuat rambutnya rontok. Siapa lagi jika bukan Vanessa?

Anna mendengus dan langsung duduk di kursi kosong, tanpa meminta izin dan walaupun tanpa disuruh.

"Baiklah. Karena kalian berdua sudah ada disini, mari kita mulai."

Bu Sora memperbaiki kacamatanya yang sedikit turun. Beliau berdehem sebentar lalu mulai berbicara.

"Jadi, Anna. Bisa ceritakan kronologis cerita menurut kamu?"

"Loh, kok dia duluan, Bu? Harusnya kan saya!" ucap Vanessa tidak terima.

Bu Sora mempelototi Vanessa, membuat perempuan tersebut bungkam. Sedangkan Anna hanya menatap perempuan tersebut melalui ekor matanya.

Anna mengangguk dan mulai menceritakan urut kejadiannya.

"...dia ngejambak rambut saya, dan saya bales deh, Bu. Gitu ceritanya," ujar Anna dan mengakhiri ceritanya.

Bu Sora manggut-manggut tanda mengerti dan mengalihkan pandangannya kepada Vanessa yang menatap Anna masih dengan pandangan dengki.

"Nah, sekarang giliran kamu."

"Jadi, Bu. Waktu sa---"

"Assalamualaikum."

Ketiga pandangan wanita tersebut teralih menuju arah pintu yang disana berdiri menjulang seorang laki-laki yang menjabat sebagai ketua OSIS di sekolah mereka.

Pandangan mata Vanessa seketika berubah menjadi berbinar-binar kala mengetahui pujaan hatinya berdiri tak jauh darinya. Sedangkan Anna hanya menatap malas dan membalikkan badannya untuk kembali menatap Bu Sora.

"Ada apa, Nak Razza?"

Razza menutup pintu ruangan yang terbuat dari kayu tersebut dan berjalan mendekati Bu Sora. "Saya mau ngasih berkas-berkas tentang anak baru yang namanya belum terdaftar, Bu."

Razza menaruh berkas-berkas tersebut diatas meja Bu Sora. Bu Sora mengangguk mengerti. Guru berumur setengah abad tersebut mengambil berkas yang dibawa Razza dan berjalan menuju pintu di sudut ruangan, yang memang sengaja disediakan untuk berkas-berkas yang berupa data diri dari seluruh siswa dan siswi SMA Cakrawala.

MeandersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang