Before

689 51 6
                                    


Musim hujan, 2009.

Aku duduk terdiam disalah satu bangku kantin paling ujung. Sudah sepuluh menit berlalu, dan yang ku lakukan hanya mengunyah sambil melamun ditemani suara walkman yang tersambung earphone ditelingaku. Hanya satu kabel earphoneku yang ku pasang, satunya lagi tidak tau dimana penutupnya jadi kubiarkan menggantung.

Di balik jendela bening kantin ini, aku bisa melihat luas lapangan di luar sana yang diguyur hujan pagi ini. Hujan memang tidak kenal waktu dan tidak bisa diprediksi. Padahal tadi pagi ramalan cuaca mengatakan hari ini cerah, nyatanya sepagi ini  hijaunya rumput sekolahku sudah terguyur hujan.

Sembari lagu mengalun, aku mengamati setiap objek diluar sana yang samar-samar. Aku tersenyum meilhat pohon yang tampak lebih hidup berkat seringnya hujan di bulan ini. Aku juga melihat beberapa siswa yang berlari menyelamatkan diri dari cipratan air asin ini, dan aku juga melihat langit yang masih malu-malu menampakkan cerahnya.

"Ngelamun aja kerjaan lu."

Aku terkaget, kemudian mengulum senyum ke arah sesosok cowo yang keberadaannya tidak bisa ku prediksi ini, Hyunjin. Dia sahabatku. Panggilan konyol dariku, sebut saja Haje.

"Makan yang banyak, badan lu makin krempeng tau ga."

Entah dia meledek atau menasehati, aku hanya tertawa mendengarnya. Sepagi ini dia sudah mengomel.

Hyunjin baru saja duduk di hadapanku namun malah tiba-tiba berdiri dan hendak meninggalkanku begitu saja.

"Mau kemana?"

"Lu diem aja disitu, jangan lari dari kursi itu. Awas aja lu."

"Hah? Maksudnya?"

"Cih. Udah diem aja."

Dia mengabaikanku begitu saja. Walaupun sikapnya yang begitu sudah biasa bagiku, tapi tetap saja menyebalkan.

"Hyunjin kenapa tuh senyum-senyum." Ucap si Rose yang menghampiri tempat dudukku, dia teman sekelasku.

"Hah?"

"Hah heh hah heh," gadis cantik dengan rambut gelombangnya itu mendengus.

"Enak banget punya cowo kaya Hyunjin ya. Udah baik, keren, enak diliat juga." Celoteh si Rose sambil mengunyah makanannya dan bermaksud duduk disampingku.

"Dihh. Malahan gue kasian ntar sama ceweknya." timpalku.

"Kok?"

"Haje tuh aslinya lebay banget sumpah, hidupnya penuh drama."

"Berarti elu dong, bego." ujarnya sambil tersenyum mengejek.

"Loh kok gue?" balasku tidak terima.

"Buktinya haje tiap pacaran putus, tapi deket mulu sama elu, nempel terus kaya lem."

"Ya ampun, Ros. Yakan urusannya dia, mau putus apa engga. Gue sama dia tuh temenan dari SD, just friend okay." Tegasku.

Kalau kalian penasaran siapa itu Haje. Dia itu sahabat gue. Hwang Hyunjin, si kapten basket di sekolah ini. Ya walaupun dia famous karna ketampanannya tapi jujur demi apapun, Haje bukan tipe aku banget. Okay.

Boy with Luv-KTh✔️(18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang