Tampak seorang wanita berdiri ditengah dilapangan basket sambil memejamkan matanya mendongak ke langit menikmati dinginya air hujan yang mengguyur tubuhnya.
Wanita itu tak sadar bahwa sejak tadi ada seorang pria yang tengah memandanginya. Pria itu berjalan kearah wanita itu sesaat setelah sampai didepan wanita itu. Tiba- tiba tangan wanita itu ditarik oleh pria tersebut, wanita itu kaget, Tubuh mungilnya telah menabrak dada tegap milik pria tersebut.
wanita itu membuka matanya
perlahan, dia agak mendongak keatas samar-samar terlihat seorang pria tinggi berbadan tegap tengah memeluknya sambil menatap wanita tersebut dengan senyuman. Pria itu tampak tidak asing karena mereka pernah bertemu 2 tahun lalu."Felix...ka-kamu kok bisa ada di.... Sini?" suara wanita itu terdengar sangat pelan.
Tak ada jawaban sepatah katapun dari pria itu yang ada pria itu makin mengeratkan pelukanya.
Namanya Risaputri Wahyu Bratayudha.
Hidungnya mancung, bibirnya mungil, kulitnya kuning langsat, tinggi badanya sedang untuk seorang wanita seumuranya. Ia siswi baru jurusan IPS disekolah SMA BHAKTI sehingga dia masih adaptasi morfologi, fisiologi, dan tingkah laku terhadap sekolah barunya itu.***
"Lo ngapain?... Maen aer kayak anak kecil aja, kapan lo pindah kesini? kok kaga bilang gue sih? Lo masih inget gue kan? Gue yang waktu i-"
Percakapan itu dibuka dengan pertanyaan dari pria tersebut yang nerocos dari sabang sampai merauke kayak orang lagi kumur pakek air garam."Shut-up your mouth" Risa memotong pembicaraan pria tersebut.
"Cielahh.. Anak ndeso biasanya juga pakek bahasa jawa, gaya amat pakek bahasa alien." dengan nada mencibir dan melemparkan handuk kepada Risa.
"Kakak Felix... Sopan dikit kek." jawab Risa lembut sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk pemberian pria itu.
"Kalo sopan itu bukan Felix Sanantha Pramudia namanya. Ohh iya, gua udah lupa terakhir kita ketemu" memperlihatkan smirk khasnya yang membuat kaum wanita kelepek-kelepek. Elahh..
Namanya Felix Sanantha Pramudia. Dia anak dari pengusaha terkenal yaitu, David Thomas Pramudia. Hidung mancung, kulit putih, tubuhnya atletis dan tinggi. Banyak kaum wanita tergila-gila padanya selain tampan tapi juga tajir. Ngilerrr
Pembicaraan mereka terus berlangsung hingga pukul 15.00 WIB saat hujan mulai reda.
"Udah gak ujan, pulang yuk." Risa berdiri dan spontan memegang kepalanya yang agak terasa pening.
"Tuhh.. Kan dibilang juga apa.. Jangan maen aer ntar sakit" Felix lalu berdiri sambil melepas jaketnya yang belum terlalu basah dan menyelimutkan jaketnya ke tubuh Risa.
"Perasaan dari tadi kaga ada yang ngomong kek gituan, iya kan?" Risa komat-kamit dan menatap Felix heran.
"Gue tuhh emang baik. Makanya gue anter pulang, gue gak mau lo sakit gara-gara nggak gue anter" lagi-lagi Felix memperlihatkan smirk khasnya yang membuat Risa ngilerr.
Risa hanya mendengus kesal. Pria yang ia temui 2 tahun lalu sangat berbeda dengan pria yang ia temui hari ini 360 derajat. tak setampan, tak setinggi, tak seatletis, tak sekeren sekarang.. Wuihhh..
***
Setelah mengambil mobil, Felix menghidupkan mobilnya dan menghampiri Risa yang sedang menunggu didepan gerbang sekolahnya.
"Cepet masuk, keburu ujan lagi." Felix membukakan pintu mobilnya dari dalam.
Risa bergegas masuk ke mobil. Suasana hening sesaat, hanya suara deru mesin mobil yang mereka dengarkan.
"Gimana kabar nyokap lo pluss lo Ris?" Felix angkat bicara.
"Hah.....Alhamdulillah sehat semua, kakak sendiri gimana?" Risa tercengang sesaat, mulutnya menganga dan matanya membulat seperti kucing, pemandangan hari ini akan menjadi pemandangan yang sangat-sangat langka. Pasalnya Felix tidak pernah menanyakan kabar seseorang yang ada dihadapanya.
"Ya gini deh. Kayak yang lo liat sekarang" karena bukan tipe orang yang suka basa basi, kata itu yang biasa diucapkan oleh Felix.
"Ohh..." Risa menatap Felix sebentar yang tengah fokus mengemudi lalu Risa mengangguk pelan menandakan bahwa ia mengerti maksud Felix.
***
Sebuah Mobil berwarna silver berhenti didepan gerbang besi berwarna hitam, Risa turun dari mobil tesebut.
"Makasih ya kak Felix.. nggak mampir sebentar pluss biar sekalian bisa ketemu sama nyokap gue, udah lama loh kakak nggak ketemu mamah, gak kangen apah?" Risa menedipkan mata kirinya dengan genit.
"Kayaknya lain kali aja dehh Ris.. Bentar lagi gue ada janji sama nyokap." Felix agak muram karena tidak bisa menyanggupi permohonan Risa
"Iya deh ga' papa lain kali ajee.." suaranya terdengar agak sedikit kecewa. Felix hanya membalas dengan tersenyum kecut
"Ya udah deh.. ati-ati dijalan ya kak?" suara Risa kali ini terdengar manja.
"Iya.. Iya... Bye" balas Felix sambil menjalankan mobilnya perlahan dan melambaikan tangan nya keluar cendela mobil.
Sesaat setelah mobil silver itu tak terlihat lagi Risa bergegas masuk ke rumahnya karena hujan kembali mengguyur tanah.
"Mamahh.." beberapa kali Risa memanggil namun tak ada jawaban sama seperti biasanya.
Risa bergegas menuju kamarnya lalu mengambil handuk dan mandi. Setelah mandi ia menjatuhkan tubuhnya ke kasur yang empuk. Ia menatap langit-langit kamarnya seperti ada sosok bayangan yang pernah ia temui.
...Perpisahan bukanlah akhir dari sebuah cerita, siapa yang bisa menebak jika suatu saat kita dipertemukan kembali oleh waktu dan waktu juga yang pernah memisahkan kita dulu.
Maklum baru amatir.. Ini cerita pertama saya. Semoga suka.
👉vomment👌😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend Vs Love
RomanceKarena sahabat dan cinta itu saling bertautan. Keduanya menempati posisi yang sama dihati Risa. Lalu apa yang akan Risa lalukan bila sahabatnya sendiri menyukai pria yang selama ini ia cinta?sedangkan sahabatnya itu mengidap penyakit kronis.