Prolog

235 12 13
                                    

Agitha Felin Isella, atau biasa dipanggil Felin. Dia adalah gadis yang cantik, sayangnya sikapnya yang cuek dan dingin membuatnya tidak memiliki teman.

Namun berkat ajakan May Danira, teman sekelasnya, untuk bergabung ke Organisasi Seni dan Sastra, akhirnya Felin mendaftarkan diri ke organisasi tersebut.

Tak ada salahnya, pikirnya.

Dan tak terduga sebelumnya, Felin dinobatkan menjadi calon ketua dari organisasi tersebut untuk pergantian jabatan ketua. Sebenarnya dia tidak terlalu berharap tapi setelah dia mengikuti seleksi demi seleksi, dialah yang terpilih menjadi ketua Organisasi Seni dan Sastra.

"Selamet ya Fel, kamu keren banget!" ucap May dan hanya mendapat senyum tipis dari Felin.

"Fel, kamu jadi ketua Setra?" (Setra: Seni & Sastra) tanya seseorang di belakangnya.

Huh! Dia tahu betul siapa orang itu. Felin menengok ke belakang dan benar. Dia! Atara Junior Dito, hanya dia satu-satunya cowok yang dengan santainya berbicara pada Felin. Bagaimana tidak?! Dito! Teman sekelas Felin yang selalu membuat gadis berdarah dingin itu kesal setengah mati.

"Fel..." Dito melambaikan tangannya tepat di depan wajah Felin.

Felin tersadar dari lamunannya dan berlalu melewati Dito. Tapi yaa... bukan Dito namanya kalau menyerah. Dia mengejar Felin yang entah kemana.

"Fel, selamet ya. Aku seneng kamu mau berbaur," ucap Dito menyamakan langkah Felin. Sedangkan Felin menghela napas malas.

"Fel, aku pengen deh gabung ke Setra!" ucap Dito antusias, seketika langkah Felin terhenti tapi dengan pandangan ke depan. Dito tersentak dan ikut menghentikan langkahnya, menoleh menatap wajah dingin Felin.

Felin menoleh menatap Dito. "Kamu nggak capek apa?!" akhirnya suaranya keluar.

Dito menarik ujung bibirnya, ada lengkungan tercetak disana.

"Capek kenapa? Kalo aku ikut Setra kan tiap hari ketemu kamu terus, jadi nggak akan capek."

Felin kembali melangkah dan diikuti Dito. "Kamu nggak capek kejar aku? Berhenti Dit!" lirihnya.

"Kenapa?" Felin menoleh cepat ke arah Dito. "Kenapa aku harus berhenti kejar kamu?" keduanya berhenti, menatap dan membalas pandangan mata satu sama lain.

"Aku nggak pantes kamu kejar karena kamu nggak akan pernah aku anggep Dit." Felin kembali melangkah.

Dito terdiam sesaat, namun segera membuka mulutnya lagi.

"Aku nggak akan berhenti kejar kamu Fel, ke ujung duniapun aku sanggup! Sampe kamu bener-bener nganggep aku Fel! Aku serius!" Dito berteriak lantang. Namun Felin segera melangkahkan kakinya cepat.

"Aku pastiin kamu yang bakalan kejar aku nantinya," lirih Dito.

Berhenti Mencintaiku! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang