Pagi hari, sialnya Felin kesiangan.
Ini pasti gara-gara semalem ngelembur ngerjain laporan keanggotaan baru, pikirnya.
Sesampainya di parkiran dia segera memarkirkan motor dan merogoh ponselnya, ada pesan dari Tere.
Kamu dimana Fel?
Felin sedikit mempercepat langkahnya sambil membalas pesan Tere, tapi tiba-tiba...
BRUKK
"Ah!" tubuhnya terdorong dan terjatuh bahkan ponselnya sudah lepas dari pegangannya.
"Aduh pinggangku." Felin mengelus pinggangnya yang terasa sakit. Kepalanya menengadah, menatap orang yang menabraknya.
Glup! Dia segera bangkit dan merapikan seragamnya yang kotor.
"Ma--maaf." dia segera mengambil ponselnya yang sudah terlepas dengan baterai dan berlalu.
"Tunggu!" suara laki-laki yang menabrak atau lebih tepat ditabraknya. Felin menghentikan langkahnya, menengok ke belakang dengan alis yang berkerut.
"Kamu salah ambil ponsel," ucap laki-laki itu. Felin langsung melihat ponsel di tangannya.
Ah benar! Aku salah, pikirnya.
"Maaf." Felin memberikan ponsel yang ada di tangannya ke laki-laki itu dan mengambil ponselnya yang masih tergeletak di lantai. Dia kembali berbalik namun...
"Hanya maaf yang kudapat?" suara laki-laki itu membuat Felin menoleh cepat.
"Ya maaf, aku sudah minta maaf.. tidak terima?" balasnya dengan lantang. Laki-laki itu melirik sekilas 'bet' di seragam Felin.
"Masih junior aja belagu!"
Ah, rupanya dia senior, batin Felin.
"Maaf ya SENIOR! Saya tidak sengaja menabrak anda dan saya sudah minta maaf! Apa lagi? Apa saya harus bersujud pada anda?" Felin menekankan kata 'senior' dan berlagak dengan bahasa terkesan formal.
"Kamu harus mengganti ponselku yang rusak ini!" Felin melirik ponsel di tangan laki-laki itu.
"Emangnya rusak? Coba liat!" Felin ingin merebut ponsel itu namun tangan laki-laki itu lebih gesit.
"Nggak usah banyak ngelak! Ganti rugi tiga kali lipat!"
"Tiga kali lipat?! Bener-bener nggak punya sopan santun," cibir Felin.
"Aku nggak mau!" elaknya dan berbalik untuk berlalu namun lagi-lagi..."Kalo nggak mau, kamu harus melayaniku selama seminggu!" langkah Felin terhenti dan kembali menoleh.
"Melayani? Tunggu, sepertinya kamu salah orang. Aku nggak buka jasa jadi pelayan! Jadi sekali lagi maaf."
"Ganti tiga kali lipat atau jadi pelayan?"
Apa-apaan ini! Pilihan konyol, pikir Felin.
"Kalo aku nggak mau dua-duanya gimana?!" tantang Felin.
"Jadi pacarku." Felin kembali menganga, akhirnya dia berpikir ulang.
"Oke jadi pelayan tapi aku minta satu hari aja." Felin mengangkat satu tangannya sembari mengacungkan telunjuknya.
"Seminggu atau sebulan?!" Laki-laki itu balik memberi pilihan. Felin mendengus pelan.
"Baiklah seminggu!" Felin segera berlalu tapi lagi-lagi...
"Nama kamu siapa?" teriak laki-laki itu tapi Felin tetap melangkahkan kakinya cepat.
Menyebalkan!
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Mencintaiku! [END]
ContoAtara Junior Dito, satu-satunya cowok yang dengan santainya berbicara pada gadis berdarah dingin. Bahkan hanya dia yang berani membangunkan singa galak. Namun berkat gadis kutub es itu dia mendaftarkan diri ke Organisasi Seni dan Sastra. Agitha Feli...