Sesuatu

123 2 0
                                    


"Al coba deh, sekali aja lo gak neror gue! Sumpah gue jadi parnoan gegara lo!"

"Aku gak pernah neror kamu, aku cuman mengawasi kamu dari mara bahaya."

"Cihh gak usah pakek aku-kamu , menggelikan sekali. Udah gue geli".

"Tapi kamu suka kan?" tanya Alfa dengan mengerlingkan mata menggoda yang justru membuat ia terlihat seperti banci di mata Kiran.

Kiran kembali berdecak dan bertolak pinggang."Pergi jauh dari pandangan gue! Pergi sana!" Kiran mengusir Alfa menggunakan kibasan tangan.

"Tapi aku gak mau sayang" Kiran mulai naik pitam mendengar kata sayang semakin membuat ia mendidih. Ia mulai melangkah mendekat dan mencekik Alfa sekuat tenaga. Ya... Kiran mulai kesetanan.

Alfa menggeram lehernya terasa geli dan tenggorokannya menyempit sulit sekali bernapas. Dan lihatlah Kiran memegang kendali kini ia telah menindih Alfa lebih tepatnya menduduki perut Alfa dan mencekik Alfa. Membuat Alfa kesusahan dan berusaha membalik tubuh Kiran tapi sayang hingga kini pertahanan Kiran masih kokoh belum tergoyahkan.

"KIRAN ALFA!" suara lantang menghentikan Kiran yang masih mencekik Alfa ,lalu Alfa terbatuk-batuk ini lebih dahsyat dari sebuah pukulan atau tamparan. Makin Lama Kiran makin ngelunjak. Lihatlah nanti kau tidak akan bisa berkutik lagi! KIRAN batin Alfa.

"Apa yang kalian lakukan?"tanya seorang bapak tua yang dikenal sebagai ketua rukun tetangga di kompleknya.

Matilah sudah Kiran dan Alfa. Ini bisa menjadi sebuah bencana untuk keduanya.

"Kenapa kamu mencekik Alfa Kiran?"tanya Pak RT dengan nada yang menginterogasi seperti pak Polisi.

"A...an.."

"Jawab saya! Apa Alfa sudah berbuat yang tidak-tidak sehingga kamu mencekiknya Kiran?".

Ahhhh andai mereka tidak terikat oleh sebuah pertunangan pasti dengan senang hati Kiran akan mengatakan bahwa ia sudah di'apa-apakan oleh Terio' bahkan ia akan melebihi lebih kan nya biar Alfa akan terjerumus kedalam dingin nya sel penjara. Tapi masalahnya sekarang mereka terikat kalau alasan itu keluar bisa matilah mereka berdua ah bukan berdua tapi hanya Kiran seorang. Pasti nantinya pak RT akan menikahkan mereka dan hal itu jangan sampai terjadi doa Kiran .

"Tadi saya lagi akting pak, di sekolah saya ada club teater jadi kami kebetulan dapet peran seperti itu saya jadi preman dan Alfa jadi pencopet pak" jawab Kiran dengan lugas setelah memutar otak untuk mencari alasan.

Alfa hanya dapat menaikkan alisnya mendengar penuturan dari Kiran. Tumben sekali biasanya Kiran akan melebih-lebihkan suatu peristiwa. Padahal kan kalau di lebih kan juga ia akan beruntung pastinya mereka akan cepat di nikahkan,pikir Alfa.

"Benar itu nak Alfa?"tanya Pak RT yang masih curiga.

"Benar pak."

Pak RT masih memicingkan matanya kearah mereka pertanda ia masih curiga namun akhirnya menganggukkan kepalanya seraya berkata." Lain kali jangan terlalu berlebihan nanti akan timbul kesalahpahaman" ucap Pak RT dengan tegas .

Lalu Pak RT mulai tak terlihat kembali, Kiran meraih jambul khatulistiwa milik Alfa hingga Alfa meringis sakit mengingat betapa kuatnya Kiran menjambak Alfa.

DRRTTT.... DRRRTT. . ..

"Aw... Sayang stop dulu KDRT nya aku ad... Telpon..." Alfa masih berusaha melepaskan tangan Kiran. Sebenarnya ia bisa saja melepaskannya tapi itu pasti akan menyakiti Kiran dan ia tidak suka orang yang di cintainya itu tersakiti.

"Apa peduli GUE!"

"Pliss Kiran...." ucap Alfa dengan nada memohon. Ck lihat sekarang Kiran dengan cepat melepas tangannya. Ia tau Kiran itu sebenarnya berhati lembut namun berusaha menjadi sikap yang kasar, tunggu saja nanti ketika ke ahlian Alfa datang maka Kiran akan bertekuk lutut di hadapannya. Khayalan Alfa.

DUNIA KEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang