Hari ini sang ibu kembali menyuruh Isabelle pergi ke pasar. Ia bertemu dengan Mark saat dalam perjalanan dan mengajaknya untuk ikut dengannya. Mereka berjalan menuruni bukit dan melihat beberapa orang dengan pakaian rapi berjalan ke atas.
"Siapa itu?"tanya Isabelle heran. Saat ini bukan musim liburan dan sangat aneh melihat mereka yang berpakaian rapi di daerah pegunungan ini. Mendadak hati Isabelle merasa waswas. Apakah mereka penagih hutang? Apakah mereka hendak menemui ayah untuk menagih pelunasan hutangnya?!
"Mungkin hendak menginap di hotelmu."kata Mark.
"Ya..."sahut Isabelle dan ia pun tidak berkomentar lagi.
Mereka kembali melanjutkan perjalanan ke pasar.
Di pasar suasana sudah mulai ramai. Isabelle menyapa tukang daging yang sedang sibuk menyiapkan pesanan pembeli. Isabelle mengajak Mark pergi ke toko bumbu dan membeli pesanan sang ibu. Lalu mereka jalan-jalan sambil melihat para penjual di sana. Dari antara kerumunan mendadak ia melihat pria yang pernah bertabrakan dengannya beberapa waktu yang lalu. Ia mengenakan kemeja putih dengan rompi coklatnya kali ini. Ia sedang melihat-lihat pasar ketika matanya bertatapan dengan mata milik Isabelle. Isabelle merinding melihat tatapan matanya yang tajam. Ia hanya berdiri diam saat melihat pria itu menyunggingkan senyumnya dan berjalan ke arahnya."Mark, ayo kita ke sana!"kata Isabelle sambil menarik-narik baju Mark yang sedang melihat alat bertukang. Ia merasa harus segera pergi dari sana. Entah kenapa sesuatu pada diri pria itu membuatnya takut.
Tapi pria itu melangkah dengan cepat. Saat Isabelle menoleh, ia sudah ada di depannya. Menatap Isabelle dengan mata birunya yang membuat Isabelle seperti terhipnotis. Hanya bisa berdiri diam dengan Jantung berdebar. Badannya begitu tinggi hingga ia harus mendongakkan kepala
"Aduh apa sih, Abelle?! Aku sedang mencari bel untuk sepedaku!"kata Mark protes sambil menoleh ke belakang dan ia langsung diam saat melihat pria itu. Mulutnya melongo dan terlihat kaget.
"Hai... Kita bertemu lagi..."sapa pria itu tersenyum.
Isabelle hanya diam terpaku, tidak tahu harus menjawab apa. Ia merasa ngeri melihat sosoknya. "Ya...."gumamnya
"Anda....kau....?!"kata Mark dengan tidak percaya bergantian menatap Isabelle dan pria itu.
Pria itu menatap Mark dengan sorot mata menyelidik. Demikian pula dengan Mark. Tiba-tiba Terdengar suara dari arah belakang. Pria itu menoleh. Isabelle melihat ada seorang pria muda berpakaian rapi memanggilnya.
"Aku harus pergi. Kuharap kita akan berjumpa lagi."katanya sambil mengedipkan matanya padaku."Hei Mark, ayo kita pulang!"tegur Isabelle saat melihat temannya yang masih menatap pria itu pergi. Mark menoleh menatap dirinya. Sorot matanya terlihat aneh. "Kau kenapa?!"
Mark menarik lengan Isabelle dan mengajaknya berjalan keluar pasar. "Bagaimana kau bisa mengenalnya?!"
"Hah?! Aku tidak kenal pria itu. Aku baru dua kali bertemu dengannya. Namanya saja aku tak tahu."
"Apa kau tidak tahu siapa dia?!"tanya Mark.
Isabelle menggelengkan kepala dengan bingung.
"Kau tahu keluarga Cavill?"tanya Mark.
Isabelle mengangguk. Ya ia pernah mendengar keluarga Cavill yang merupakan keluarga paling kaya dan berpengaruh di daerah ini. Mereka tinggal di rumah besar dan luas dekat pinggiran pusat kota. Mereka hampir menguasai semua usaha juga peternakan dan perkebunan di daerah ini. Semua penduduk menghormati mereka. Dan mereka akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang mereka mau.
"Dia adalah anak ke dua keluarga Cavill!"kata Mark.
Mulut Isabelle melongo. "Apa..."bisiknya. Selama ini ia memang hanya pernah melihat suami istri Cavill. Ia tidak pernah bertemu ataupun melihat anak-anaknya. Dan ternyata pria itu adalah salah satu anaknya. Isabelle baru menyadari garis wajahnya memang mirip dengan ibunya. Dan mata birunya sama dengan mata sang ayah.
"Wow.... Tapi kenapa ia bisa menegurku? Aku kan hanya orang biasa...."kata Isabelle heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine (Sudah terbit)
RomanceDI HAPUS SEBAGIAN!! SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAY STORE!! VERSI LENGKAP ADA DI KBM Isabelle Audrey hidup bersama keluarganya yang sederhana dan mengelola sebuah penginapan di pegunungan. Suatu hari Isabelle bertemu dengan seorang...