Isabelle bermimpi sedang berada dalam hutan. Hutan itu dihiasi dengan pepohonan hijau. Tercium aroma rumput segar. Sinar matahari mengintip dari sela-sela pohon. Isabelle berjalan memetik bunga kuning. Lalu kembali berjalan pelan dengan bunga kuning di tangannya. Lama kelamaan tercium aroma yang aneh. Ia mendongak sambil mengendus-endus. Bau apa ini? Bau yang sangat menyengat, batinnya. Astaga, bau asap. Kenapa ada bau asap di hutan? Perlahan-lahan ia melihat asap hitam bertiup mendekat. Dan matanya melihat pemandangan merah di belakang. Api! Hutan ini terbakar. Dan api dengan cepat menjalar menuju ke arah Isabelle .
Isabelle panik. Ia segera berlari menghindari api itu. Angin bertiup kencang membuat api menjalar dengan cepat. Napas Isabelle mulai sesak karena asap mulai tebal. Ia menyuruh kakinya untuk lebih cepat berlari. Lalu ia melihat ada setitik cahaya di depan. Itu pasti jalan keluar dari hutan ini, batinnya. Ia semakin mempercepat lari ke arah sana. Dan saat tiba di ujung Isabelle langsung loncat dan terjatuh berbaring di atas tanah.
Isabelle merasa Lega bisa kembali menghirup udara segar dan rumput. Ia mendengar langkah kaki di depannya. Isabelle bangun berlutut dan mendongak. Jantungnya serasa berhenti berdetak. Oh tidak?!!, batinnya panik. Henry berdiri di hadapan Isabelle dengan senyum miringnya. Lalu Henry berlutut dan mengamit dagunya. "Kau tidak akan bisa lari dariku. Cepat atau lambat aku akan memilikimu, Isabelle..."
Isabelle tersentak bangun dan merasakan ada yang menguncang pundaknya.
"Abelle, bangun!"seru Cecil panik.
Isabelle mengusap mata. "Ada apa kak?"tanyanya bingung. Ia mencium aroma asap dan terdengar suara ramai serta panik dari luar. Isabelle terkejut dan merasa jantungnya serasa mencelos. Ini bukan mimpi . Asap!
"Terjadi kebakaran di penginapan. Ayo cepat turun!"kata Cecil. Wajahnya tampak pucat dan kalut.
"Apa?!"seru Isabelle. Ia segera beranjak bangun dari tempat tidur. Lalu meraih baju hangat san memakainya. "Apa Ayah dan Ibu sudah tahu?!"
"Mereka sudah turun. Ini pakai saputangan untuk menutupi hidungmu. Jangan sampai kau menghirup asap. Ayo!"kata Cecil seraya melempar sebuah sapu tangan kepada Isabelle yang langsung meraih dan memakai di wajahnya.
Cecil dan Isabelle bergegas turun dan berlari ke arah penginapan. Di bawah aroma asap semakin tajam. Isabelle sempat menghirup asap dan terbatuk-batuk. Ia mengeratkan ikatan sapu tangan pada wajah dan menekan di hidung agar tidak semakin banyak menghirup asap
Cecil membimbing adiknya keluar rumah. Saat di luar mereka melihat Tom dan Ronan membawa seember air lalu masuk ke dalam hotel. Isabelle melihat ada api di lobby. Dan semakin panik ketika melihat warna merah orange di jendela atas. Api telah merambat ke lantai atas.
"Astaga...."gumam Isabelle panik. Ia mencari sosok ayah tapi tidak terlihat. Lalu ia melihat ibunya dan segera menghampirinya. Sang ibu sedang membawa ember air dan memberikan pada Piers di bantu yang lainnya. "Ibu, mana Ayah?!"
"Ayah mencoba mematikan air di lantai atas!"kata Pauline. Wajahnya tampak pucat ketakutan dan lelah.
"Apa?!"sahut Isabelle seraya menoleh ke atas, mencoba mencari sosok ayahnya. Ia melihatnya sekilas bersama Ronan sedang berusaha memadamkan api. Isabelle pun ikut membantu menyiramkan api di lobby penginapan. Apinya sangat besar. Berkali-kali ia bolak balik membawa ember dan mengisi dengan air lalu berlari ke dalam.
"Abelle, apa yg terjadi?!"tanya Mark berlari ke arahnya dengan wajah panik. Ia datang bersama keluarganya dan beberapa orang desa yang segera membantu kami.
"Mark, aku tak tahu. Saat bangun semua sudah terjadi.."ujar Isabelle nyaris menangis. Wajahnya kotor karena terkena noda. Tangannya terasa kebas karena membawa ember berat dan besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Mine (Sudah terbit)
RomanceDI HAPUS SEBAGIAN!! SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK EBOOK DI GOOGLE PLAY STORE!! VERSI LENGKAP ADA DI KBM Isabelle Audrey hidup bersama keluarganya yang sederhana dan mengelola sebuah penginapan di pegunungan. Suatu hari Isabelle bertemu dengan seorang...