Part 2

153K 6.9K 24
                                    

***Henry side***

Henry sedang membaca laporan mengenai hasil panen perkebunan. Tapi ia tidak bisa fokus dengan angka-angka yang tertulis di atas kertas itu. Pikirannya kacau. Ya..kacau dan kalut sejak ia pulang dari pasar beberapa hari yang lalu. Ia tidak bisa mengenyahkan wajah gadis itu. Terus membayangkan mata hijau lembutnya. Suatu hal yang sangat jarang terjadi pada diri Henry. Tidak pernah sekalipun ia memikirkan seorang wanita, apalagi gadis muda. Begitu banyak wanita yang mengejarnya tapi tidak ada satupun yang terpatri dalam dirinya, kecuali gadis itu.

Bruuk....

Henry memukul meja dengan gemas dan melempar kertas dengan putus asa. Ia mengacak-acak rambutnya. Dirinya sangat penasaran akan sang gadis. Ia sudah mencoba pergi ke pasar kembali. Berharap bisa bertemu dengannya lagi. Tapi gadis itu tak muncul.

"Kenapa dengan diriku ini..."ujarnya seraya mendesah. "Siapa gadis itu? Kenapa dia tak bisa pergi dari otakku?!" Ia mengusap wajahnya dengan frustasi.

Henry memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Ia melangkah keluar dari ruang kerja dan menuju pintu depan rumah. Mata birunya langsung berhadapan dengan taman rumahnya yang luas dan dihiasi hamparan bunga warna warni. Ia melihat ibunya sedang memetik bunga di bantu oleh seorang pelayan.

"Hai bu...-"sapa Henry

"Ah Henry... Kau mau ke mana?"tanya sang ibu

"Aku mau jalan keluar sebentar bu."sahut Henry sambil mencium pipi ibunya dan menatap mata biru seperti miliknya.

"Ah baiklah, jangan mengurung diri terus di ruang kerja. Keluarlah jalan, siapa tahu kau ketemu teman-temanmu."

"Hahaha ya bu... Sampai nanti!"

Henry melambaikan tangan dan beranjak pergi. Ia memutuskan untuk pergi ke atas bukit. Tempat di mana ia bisa duduk santai dan melihat pemandangan desa di bawah. Sepanjang perjalanan Henry bertemu dengan beberapa penduduk yang menyapa dirinya. Ia berjalan melewati kebun buah dan memperhatikan sejenak beberapa orang pekerja yang sedang memberi pupuk sambil berbincang. Henry memiliki hubungan yang dekat dengan para pekerja milik ayahnya. Lalu ia melanjutkan perjalanan menuju bukit. Udara semakin sejuk dan Henry menyukainya. Ia menarik napas dan merasa dirinya lebih segar.

Tiba di atas, ia berhenti sejenak menatap hamparan rumput hijau yang terbentang di depan matanya. Angin sepoi menggoyangkan rerumputan. Menguarkan aroma khas rumput. Sekali lagi Henry menutup mata sambil menikmati angin bertiup membelai wajahnya. Mendadak telinganya menangkap sebuah suara yang jernih dan merdu. Suara tawa yang renyah. Refleks ia membuka mata. Mencoba mencari pemilik suara itu. Dan ia pun langsung diam terpaku. Gadis itu! Gadis yang bertabrakan dengan dirinya di pasar. Gadis yang terus mengacaukan pikirannya selama beberapa hari ini!

"Kutemukan dirimu..."gumam Henry tersenyum puas menatap sang gadis yang sedang berlari mengejar seekor domba. Suara tawanya nyaring terdengar. Ia terlihat cantik dengan gaun hijau lembut. Indah seperti matanya. Rambutnya yang tergerai tertiup angin dan tampak indah berkilau. Sementara itu ia melihat seorang pria muda lainnya sedang duduk di atas batu sambil tertawa melihat tingkah sang gadis.

"Isabelle!!"teriak seorang pria dewasa. "Ayo pulang! Bantu ibumu!"

Gadis itu menoleh. "Ya Ayah, aku datang! Mark, kau lanjutkan menangkapnya ya!"katanya sambil tertawa dan menghampiri pria yang ia panggil ayah.

"Ah jadi namanya Isabelle?! Nama yang cantik seperti dirinya...."ujar Henry menyeringai. Ia melihat pria yang memanggil gadis itu dan mengenali sebagai pemilik penginapan di atas gunung.

"Anthony Audrey...ternyata kau putrinya..."gumamnya. "Aku akan mendapatkan dirimu, Isabelle..."




❤️❤️❤️
To be continue

25 April 2018

You're Mine (Sudah terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang