Red

154 13 0
                                    

Merah.


Kulihat darah mengalir di ujung bibirku, beberapa di tangan dan kaki, atau punggungku.


Luka-luka yang telah menjadi sahabatku.


Merekalah yang terus menemaniku, menjadi saksi bisu di dunia kecilku yang kelam, kusebut kehidupan.


Beberapa dari mereka malah menimpa satu sama lain, membentuk torehan-torehan kecil yang membuat orang mendelik jijik.


Namun tak apa, mereka inilah yang menjadi identitasku, merekalah yang menyadarkanku akan kenyatan. Setidaknya mereka menerimaku apa adanya.


Kenyataan bahwa kami dipenjara di dalam kubus beton hampir setiap hari untuk belajar yang entah kegunaan dan tujuannya.


Kenyataan bahwa nilai menentukan segalanya, angka kecil yang terletak di sudut kertas itulah yang menjadi acuan nasib seseorang.


Ya, merah. Coretan merah di kertas itulah yang membuatku seperti ini.

ColorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang