Bagaimana bisa dia kembali tanpa merasa bersalah? Bagaimana bisa kami mengulang semua nya?
Angin malam berhembus, lalu lalang kendaraan terlihat begitu indah dari atas. Semua terlihat kecil walaupun memang tidak terlihat jelas, Indah bukan? Indah tapi rumit. Seperti kisah cintaku yang bahkan aku sendiri pun tak paham.
Sosok lelaki yang meninggalkanku tanpa alasan, tanpa penjelasan, tanpa kata-kata. Dia meninggalkanku seperti aku tidak pernah berarti baginya. Dan yang paling menyakitkan dia melakukannya dengan mudah, kini dia kembali disaat semuanya hampir sempurna.
Segampang itukah dia kembali?
Untuk apa?
Haruskah kuberi dia kesempatan untuk kesekian kalinya?
atau mengabaikan semua perkataan hatiku?"maafin gue zel, gue tau gue salah makanya gue dateng untuk ngehapus semua rasa bersalah gue ke lo, gue juga ingin memperbaiki ini semua.." ucapnya saat tadi kami tidak sengaja bertemu di Bandara.
Masih terbayang jelas wajah nya dipikiranku, bahkan suaranya pun masih bisa kudengar. Membayangkan nya saja sudah terasa sakit bagiku, apalagi jika kita harus bersama lagi?
Menyebalkan bukan?
Intinya 'semua nya telah berbeda.'
"...aku memang membencinya, karena aku juga masih mencintainya," batinku.
Aish, kenapa aku harus mencintainya lagi? Apa ada alasan untuk kita bersama?
Oh tuhan! kenapa kau buat dia kembali padaku? Pertemuan macam apa ini?
Takdir lagi-lagi mengkhianatiku.
Tapi, ada satu hal yang membuat aku sadar.
Senyuman itu masih sama.
Senyuman tulus yang hanya untukku membuat aku Zelin Adreana si gadis dingin yang dulu luluh padanya. Tapi kini tidak akan lagi.
Dan, dialah Zaidan Arvian yang dulu sukses buat aku jatuh hati, sukses buat aku tergila-gila padanya, dan kini dia sukses buat aku benci padanya." tolong zel jangan runtuhin pertahanan lo," gumamku.
Dan aku sadar cinta ku ini belum berujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Past is Never Ends
Short Story"Jangan lo kira karena gue suka sama lo dan selalu maafin kesalahan lo. Lo bisa seenaknya mainin perasaan gue." tukas Zelin terhadap Zaidan. "Karena, angin yang sudah pergi tidak akan pernah kembali ketempat asalnya. Inget itu!" sambung Zelin sambil...