"Tiga buah jajangmyeon datang"
Jisoo datang dengan membawa nampan berisi tiga buah jajangmyeon dan tiga teh botol. Lalu namja itu duduk disamping Jeonghan yang berhadapan dengan Seungcheol.
"Gomawo Jisoo-yah kau memang yang terbaik"
Dan Jisoo pun tersenyum mendengar pujian dari Jeonghan. Namun berbeda dengan namja didepannya, entah kenapa Seungcheol sedikit tidak suka melihat kedekatan mereka berdua. Apalagi Jeonghan yang selalu memuji Jisoo didepannya dan selalu saja menempeli Jisoo kemanapun Jisoo pergi. Dan sekarang sudah dipastikan berbagai pikiran aneh melayang di otak Seungcheol.
"Seungcheol-ah gwenchana?"
"Seungcheol.. yaakk Choi Seungcheol!"
Jeonghan menaikkan suaranya saat sahabatnya itu tak kunjung sadar dari lamunannya. Bahkan melihat Seungcheol hanya mengaduk aduk makanannya membuat Jeonghan semakin merasa aneh.
"Eoohh.. yaa.. wae?"
Seperti gelagapan saat Seungcheol melihat ekspresi kedua sahabatnya yang sedikit membuatnya bingung itu.
"Wae? Apa ada yang aneh?"
"Kau yang aneh karena melamun dari tadi bahkan kau hanya mengaduk aduk makananmu saja. Jja kemarikan sumpitmu"
Jisoo merebut sumpit dari tangan Seungcheol dan mulai menyuapi sahabatnya itu.
"Aku bukan anak kecil, Hong Jisoo!"
"Diamlah dan buka saja mulutmu!"
Walaupun sedikit ragu tapi Seungcheol tetap menerima suapan dari Jisoo. Dan Jisoo pun tersenyum saat melihat suapan jajangmyeonnya diterima oleh sahabatnya itu. Tapi taukah kalian ada mata yang menatap mereka tajam?
Dan tak sadarkan Jeonghan bahwa Seungcheol juga menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan.Adakah yang bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan mereka? Benarkah bahwa diantara mereka bertiga telah terbesit sebuah cinta yang rumit? Mungkin memang hanya mereka yang tau.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Skip time@cafe
Diantara beberapa pengunjung cafe terlihat seorang namja sedang duduk disudut cafe dengan ditemani secangkir kopi hangat. Wajahnya terlihat sayu seperti sedang memikirkan sesuatu.
"Seungcheol hyung?"
Satu tepukan dari adik sepupunya pada bahu kirinya itu mampu membuyarkan lamunannya.
"Ohh.. Mingyu-ah sedang apa kau disini?"
Namja yang dipanggil Mingyu itu duduk tepat didepan Seungcheol. Melepas jaket tebalnya lalu memandang Seungcheol lekat lekat.
"Aku sedang menunggu Wonwoo hyung. Dan seharusnya aku yang bertanya kepadamu hyung, kenapa kau ada disini sendirian? Dimana Jisoo hyung dan Jeonghan hyung?"
"Entahlah, aku juga tidak tau"
Seungcheol mulai menyesap kopinya perlahan, dan merasakan sedikit kehangatan di tubuhnya. Matanya menerawang entah kemana untuk menghindari kontak mata dengan adiknya itu. Dan Mingyu tau ada yang tidak beres dengan hyung nya itu.
"Apa kau sedang menyembunyikan sesuatu dariku hyung?"
Tatapan Mingyu penuh selidik berharap bahwa ia akan dapat membaca pikiran hyung nya itu.
"Tidak, untuk apa aku menyembunyikan sesuatu darimu"
"Kau tidak bisa berbohong hyung, matamu bahkan tak melihat tepat dimataku. Aku mengenalmu sejak kecil hyung, jadi tolong jujurlah pada adikmu ini. Aku akan berusaha untuk membantumu hyung. Apa kau tak percaya padaku?"

KAMU SEDANG MEMBACA
(Late) Love Letter √
Fanfiction"Kau bodoh hyung!" "Yaa aku memang bodoh dan aku memang pengecut karena tak bisa mengungkapkan perasaan ku sendiri" "Yaa.. kau memang pengecut hyung. Namja yang hanya bisa menulis sebuah surat tanpa bisa memberikannya pada orang yang kau suka. Seber...