ARROGANT

229 11 2
                                    


Tok...tok... clek!

"Permisi Tuan, anda memanggil saya?"

"Benar, aku ingin tahu bagaimana perkembangan anakku mengenai permasalahan perusahaan ini?" Tanya Tuan Waterfield

Sekertaris Hall langsung memberikan berkas file dan diserahakan kepada Tuan Waterfield. Dia membacanya dengan serius, senyuman tipis muncul dari bibirnya telihat wajah yang puas dan langsung memberikan kembali berkas itu kepada sekertaris Hall.

"Aku rasa sudah tiba saatnya, bagaimana menurutmu sekertaris Hall?"

"semua keputusan hanya ada di tangan anda Tuan, saya hanya mengikuti perintah yang anda inginkan."

Tuan Waterfield tertawa kecil dan langsung menyuruh sekertaris Hall untuk mempersiapkan semua yang dia butuhkan. Sekertaris Hall membukkan badannya dan langsung pergi keluar dari ruangan itu.

***

Drrttt drrtt

Telepon genggam milik Lyn berbunyi ada tanda sms masuk ke ponselnya, dia langsung membaca pesan yang masuk dari sekertaris Hall.

Nona, segeralah keluar rumah kau ku tunggu di kedai kopi dekat rumah

Setelah ia membaca pesan yang di kirim oleh sekertaris Hall, segera ia bersiap-siap untuk menemuinya. Lyn sendiri masih bertanya-tanya kepada dirinya sendiri, kenapa sekertaris Hall mengajaknya keluar rumah. Ketika ia segera keluar kamar dia mendengar suara ramai di bawah, dia melihat dari balkon atas dan melihat sosok wanita paruh baya dengan gaya glamornya, ia sangat ingat wajah wanita itu yaa betul bibi Korsakov, tentu saja Lyn belum bisa menyapa bibinya karena kepulangannya masih dirahasiakan dari siapapun,ia hanya menatap dengan tatapan dingin, tiba-tiba dia ingat masa lalu yang pahit itu, ia hanya mendecakkan bibirnya saja dan membuatnya tersadar lalu ia pergi kelur rumah melalui pintu belakang.

Sekertaris Hall sudah menunggu hampir 1 jam di kedai kopi di yang tidak jauh dari rumahnya dan Lyn muncul di hadapan sekertaris Hall, sekertaris Hall langsung memberinya hormat dan bertanya ingin pesan apa, Hot Chocolate adalah minuman favorit Lyn. Dia bertanya-tanya kepada sekertaris Hall kenapa pertemuanya di lakukan di luar rumah. Dia hanya takut bagaimana jika ada yang mengenal sekertaris Hall. Sekertaris Hall menjelaskan bahwa sebentar lagi Lynne akan diperkenalkan oleh keluarga Waterfield sebagai pewaris tunggal dan penerus perusahaan W Corp karena Lyn dianggap sudah bisa memegang perusahaan. Entah harus senang atau tidak hanya Ekspresi datar yang terlihat di wajah Lyn.

"..."

Sekertaris Hall memberikan penjelasan yang lebih detail prihal ini, namun tetap saja Lyn tidak memperdulikan celotehan sekertarisnya itu, dia hanya menatap dingin keluar jendela cafe tersebut sambil melihat lalu lalang kendaraan dan orang-orang yang terlihat sangat sibuk dengan aktifitasnya.

"Tuan Waterfield sudah merencanakan ini semua semenjak anda di kirim ke Auckland" jelas sekertaris Hall

"Apa? Merencanakan ini semua? Sekertaris Hall kau pasti wanita yang sangat beruntung, kau dibesarkan bersama kedua orang tuamu sedangkan aku, kau tau sejak umurku 10 tahun aku tidak pernah merasakan hangat kasih sayang dari orang tuaku sendiri karena mereka yang terlalu percaya dengan perkataan orang lain tanpa melihat bukti yang ada." Ucap Lyn yang terdengar parau

"maafkan saya Nona, saya mengerti hal ini tapi percayalah Tuan Waterfield memiliki tujuan dan masa depan yang baik untuk anda sebagai putri satu-satunya."

Lyn langsung menunjukan wajah yang sangat tidak senang kepada sekertarisnya, dia langsung menyuruh sekertaris Hall pergi dari hadapanya karena dia sudah tidak ingin mendengar perkataanya. Hatinya sudah sangat tertutup dia hanya ingin melakukan apa yang dia inginkan saat ini, rasa sakit hati dari seorang anak yang sangatlah rumit.

THE HEIRS [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang