1. kamu yang kupuja

146 77 95
                                    

Gadis itu terus berteriak penuh semangat, seolah-olah bisa mentransfer energi dirinya ke lelaki tampan di sebrang yang sedang mendrible bola dan..
Shoot..
Akhirnya SMA Tunas Bangsa menang dengan skor 72-54 dari SMA Insan Mandiri
Sorak riuh dan tepuk tngan memenuhi lapangan ini, gadis itu lantas berdiri dengan menggenggam botol air minum serta handuk yang ia siapkan untuk pangerannya, pangerannya?

"Minum?" Tawarnya sambil menyododorkan botol minum

Yang ditawarkan hanya melirik sekilas dan langsung mengambil botol air minum milik Revan "Ada, revan" singakat padat dan jelas.

"Han, kan peony udah nyiapin buatlo, ngapa lo ngambil punya gue" amuk Revan tak terima

Farhan hanya mengedikan bahu tak peduli dan langsung meminum, sementara Peony ia hanya tersenyum samar, dan menarik tanganmya yang sedari tadi masih melayang, ia sudah tau akhirnya akan seperti ini, dan yang lebih bodohnya lagi ia masih saja melakukannya.
...

"Han, aku pulang bareng kamu ya, soalnya kak Rangga gak bisa jemput"

"Kenapa gak naik taxi aja, kenapa harus sama aku?" Ucap farhan dingin

"Kalau naik taxi mahal han, lagian pula kamu pacar aku han" ucap peony

"Aku pacar kamu bukan supir kamu, aku sibuk, gak usah nyusahin"

Lelaki itu langsung pergi tanpa melihat bagaimana ekspresi Peony, bukan begitu maksudnya, ia hanya ingin diantar pulang oleh Farhan karena selama hampir satu tahun ia pacaran dengan Farhan ia hanya sekali diantar pulang olehnya itupun karena ia sakit, hingga tak bisa merasakan moment itu karena tertidur.

Gadis itu menyusuri jalan menuju gerbang sekolah sambil sesekali menendang kerikil yang tergeletak bebas, sesekali ia menhelan napas tanpa alasan

Tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat disampingnya, senyumnya merekah menyangka bahwa itu Farhan, tapi sayang itu bukan Farhan melainkan Revan.

"Pulang bareng?" Tawarnya

"No, thanks. Taxi aja."

"Katanya mahal, ayolah langit sudah mau gelap, gak bagus liat gadis pake seragam pulang malem-malem" ujarnya sambil membuka pintu depan mobilnya

Akhirnya peony masuk kedalam mobil "Makasih, van" ujarnya tulus

"Santai aja, oya tadi sorry ya, tapi beneran deh gua gak mau ngasih minumnya ke Farhan" kata Revan sambil mengendarai mobil

"Kok lo yang minta maaf, biasa aja kali gua juga udah biasa kok, ngadepin dia yang kayak gitu"

"Yang dingin, kaku, dan gak berprasaan ya"

"Ya gitu."

"Jujur ya pe, gua heran sama lo, lo itu terlalu kuat jadi cewe, kalau gua jadi lo mending gua mundur"

Andai lo tau van, gua juga pengen kayak gitu, gua udah coba tapi gak bisa, karena 1000 alasan pun gua buat mundur tetep kata cinta itu ngeruntuhin semuanya.

"Mungkin gua udah jatuh terlalu dalam, sampe mau keluar lagi susah"





After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang