2. sesuatu yang kembali

105 66 64
                                    

Kata rindu yang masih ku khususkan untuk mu, namun akankah kau pulang bersamaku?

Sekolah tampak ramai, banyak orang yang berlalu lalang, berlari lari kecil karena bel sudah terdengar tidak terkecuali pee, ia berlari kecil menuju kelas, ia sangat merutuki mengapa kelasnya berada di ujung koridor

Larissa menatap peony dengan antusias, menunggu sahabatnya itu agar segera duduk dibangku nya

"Kenapa sih, kok sumringah gitu?" Jujur saja peony sedikit aneh dengan perilaku sahabatnya ini, dari ia masuk larissa sudah senyum kayak orang kemasukan saja.

"Kelas kita ada anak baru tau, ganteng banget, tadi aku udah liat diruang kepala sekolah"

Seharusnya aku sudah tau, jika larissa sudah bersemangat seperri ini pasti alasannya gak bakal jauh-jauh dari masalah cowok

"Menurut ku farhan lebih ganteng"
Bukan menjadi rahasia umum lagi disekolah, mengenai hubungan peony dengan farhan, banyak orang juga yang menyayangkan mengapa peony masih bertahan, bicara soal farhan, peony jadi merindukannya.

"Farhan aja terus" larissa kurang suka hubungan peony dengan farhan siapa yang suka kalau sahabatnya berpacaran dengan orang sedingin farhan, bahkan antartika kalah sama dinginnya lelaki itu.

***

Sebenarnya peony tidak terlalu peduli dengan anak baru yang akan masuk kekelas itu, ia sibuk memikirkan tentang farhan, mengatur strategi agar farhan tidak cuek lagi padanya

"Kenalin nama gue, Deva Arendra, panggil aja Deva"

Suara itu, suara yang mengingatkan Peony atas satu masa, masa yang indah namun tak ada lagi, hanya bisa mengenngnya saja

Flashback

Anak kecil itu berlari mengejar perempuan kecil didepannya tinggal beberapa centi lagi hingga ia bisa menangkapnya
'Bughh...'
Terdengar suara orang terjatuh, ternyata perempuan kecil itu yang terjatuh, kakinya berdarah, ia lantas menangis
"Wee, gak oleh angis, anti ayen au angis juga" bahkan untuk berbicara saja ia belum lancar

"Api, akit yen, akit, erih"

"Wee, ayen gak oleh angis, harus kuat, nanti kan kalau ayen pindah wee nya harus kuat, kalo jatoh gak oleh angis"

"Akanya ayen gak oleh pindah"

Flashback off

"Ayen.." ucap peony pelan. Ia lantas menengok seseorang yang barusan berbicara tadi, mata mereka bertemu, terdiam cukup lama, mencari-cari apakah dia seseorang yang dirindukan, seorang yang berkata padanya bahwa ia tidak boleh menangis.
Lelaki itu berjalan menuju tempat kosong untuk duduki, mata mereka bertemu lagi ketika lelaki itu ingin duduk dibangkunnya

Tahukah kamu bahwa aku sangat merindu?
Aku menunggumu pulang..
Sudah lama aku menunggu
Dengan rasa khawatir ku berharap
Mengharapkan bahwa kamu masih mengingat peri kecilmu ini

Bel istirahat berbunyi, peony menghabiskan jam pelajarannya dengan melamun, bukan tentang farhan tali tentang lelaki yang baru saja ia lihat kembali

"Wee.." ucap lelaki itu pelan

Suara itu, suara itu memanggilku, ia masih mengingatku, ia masih mengenalku, oh Tuhan terimakasih, tanpa peony sadari air matanya sudah turun menikmati rasa rindu yang kini sudah mulai menghilang diobati dengan kehadiran sebuah insan

"A..ye..n" cicit peony, ia takut, ia takut ini hanya halusinasi dirinya, ia takut ini hanya mimpi, ia takut kalau semua ini tidak nyata

"Kan aku udah bilang kamu jangan nangis, kamu jadi jelek kalau nangis"

Sudah pecah semua pertahanannya, ia lantas langsung memeluk orang disampingnya ini, menumpahkan segala rasa rindu yang terpendam berusaha menjelaskan bagaimana rasa rindu yang menyesakkan ini.

Tanpa dua insan ini sadari, sedari tadi ada sepasang mata yang mengawasi dengan datar, niatnya ia ingin pergi ke kantin tapi ketika melewati kelas peony ia berhenti menyaksikan drama yang sedang terjadi.

**
.
.
Maaf masih amatiran, vote and coment jangan lupa

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang