26 - ENDINGKAH ?

12.2K 531 27
                                    


***

2 tahun kemudian...

Usia bocah kecil bermata hazel ini kini sudah menginjak 7 tahun. Rupanya ia sudah cukup besar dan menjadi anak kecil yang tampan. Wajahnya sangat persis seperti Aliando, Ayahnya. Cara ia berbicara kini tidak terlalu cadel lagi, dan ia juga sudah bisa menyebut huruf R dengan jelas.

"Bunda, Jino kangen sama Ayah.." ujarnya tiba-tiba saja mendekati Prilly dengan membawa bingkai photo Ayahnya.

Sementara Prilly menoleh geram. Rasanya ingin sekali memarahi putranya itu karna terus-menerus merengek meminta bertemu dengan Aliando, Ayahnya.

Maklum saja, semenjak proses perceraian Prilly dan Aliando selesai, Algino tidak pernah sekali pun bertemu dengan Aliando lagi. Dan itu sangat menyiksa batin bocah tampan kelas 2 SD ini.

"Ayah sekarang dimana ya Bun? Jino beneran kangen sama Ayah.." ujarnya lagi. Tampak raut wajah yang sangat sedih karna terlalu merindukan Ayahnya.

"Kalau Jino terus-terusan tanyain Ayah, lebih baik Jino pergi aja sana! Tinggalin Bunda sendiri dan kejar Ayah kamu!" ketus Prilly kesal. Ia membanting majalah yang tengah di bacanya lalu beranjak pergi meninggalkan Algino begitu saja.

"Bunda marah lagi. Emangnya salah ya kalau Jino kangen sama Ayah? Jino beneran kangen ayah Bun.." Algino menatap sedih sikap keras kepala Prilly yang sangat berbeda ini. Ia bahkan sering kali kena bentakkan juga amarah Prilly jika sudah menanyakan tentang keberadaan Aliando Ayahnya, atau pun membahas sedikit hal tentang Aliando. Mungkin Prilly terlalu sakit hati pada lelaki yang membuat hatinya hancur berkeping-keping ini.

Kalian semua pasti heran dan kaget. Bahkan bertanya-tanya kenapa Aliando dan Prilly bisa bercerai. Lalu bagaimana dengan Sisilia istri pertama Aliando ?

Setelah kejadian dua tahun silam. Sisilia memang benar-benar melakukan sesuatu yang membuat keluarga ini benar-benar hancur. Ia membawa pergi Aprillya, putri kecil yang baru beberapa hari Prilly lahirkan, lalu membuat surat cerai yang sudah ia tanda tangani untuk Aliando.

Sisilia sengaja melakukan hal tersebut, entah ia sadar atau pun tidak, ia tetap nekat dan pergi dengan membawa Aprillya ke luar negri.

Sisilia membesarkan Aprillya hingga bayi mungil itu kini sudah berusia 2 tahun dan menjadi anak kecil yang sangat lucu dan cantik.

Sementara Prilly sendiri sangat-sangat marah saat mengetahui putrinya di bawa pergi oleh Sisi.
Tapi Prilly tidak marah terhadap Sisilia, ia justru marah besar pada Aliando dan menyalahkan kejadian ini pada Aliando.

Prilly meminta cerai lalu ia berusaha pergi dari kehidupan Aliando dengan membawa paksa Algino dan menjauhkan Algino dari Aliando.

Prilly benar-benar marah besar, bahkan sampai saat ini ia masih saja menyimpan amarahnya itu, Prilly tetap membenci Aliando dan tidak mau bertemu bahkan berhubungan dengan Aliando lagi, bahkan Algino saja selalu ia larang jika ingin bertemu dengan Ayahnya.

Oh iya, kini Prilly juga tidak tinggal di Jakarta lagi. Ia lebih memilih pindah ke Malang. Ia juga membuat bisnis sendiri disana. Sekaligus membantu mengurusi perusahaan Almarhum Rangga yang ada di kota Malang. Ia bertekad untuk melupakan semuanya dan memulai hidup baru lagi disana. Karna jika masih tinggal di Jakarta atau pun Paris, hanya kesedihan saja yang akan menghantui Prilly karna banyak sekali kenangan yang membuat hatinya hancur di tempat tersebut.

***

Algino terdiam. Ia berdiri di depan jendela kamarnya yang tadi memang sempat ia buka. Matanya memandang lirih keadaan di luar sana yang sudah cukup gelap ini.

"Ayah, Jino beneran kangen sama Ayah.. Apa kabar Ayah disana? Jino pingin ketemu Ayah.. Jino kangen Yah, Jino kangen.." Algino memejamkan matanya. Ia memeluk bingkai photo Aliando yang masih setia di pegangnya.

Rumah Tangga Bersama [LENGKAP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang