3

4.8K 403 16
                                    

Kim bum kaget saat mendapat pesan teks dari nomor yang tidak ia kenal. Ia memencet tombol telpon untuk menghubungi Ha eun yang baru saja mengiriminya pesan teks.

Tidak diangkat!

'Sial!' batin Kim bum.

"Asisten Kim tolong hubungi polisi untuk menghentikan pencarian Ha eun, katakan pada mereka kalau aku sudah menemukannya, hubungi mereka sekarang juga!" ucap kim bum.

"Baik tuan"

Kim bum mencoba menghubungi nomor yang Ha eun gunakan untuk menghubunginya. Namun, tidak ada jawaban.

Sebenarnya sangat mudah untuk mengetahui keberadaan Ha eun sekarang, mengingat polisi sudah menemukan dan mengumpulkan data tentang kasus tersebut. Pihak kepolisian juga sudah menghubungi pemilik mobil. Namun, apa boleh buat, Kim bum meminta mereka untuk menghentikan pencarian.

Asisten Kim bum  tidak sempat menanyakan data diri dari pemilik mobil tersebut. Saat dalam perjalanan menuju kantor polisi, ia menerima telpon dari Kim bum dan diminta untuk menghentikan pencarian. Untuk itu mereka tidak tahu siapa orang yang membawa kabur Ha eun.



                                      . . .



Ha eun melarang so eun untuk mengangkat telpon dari Kim bum. Ponselnya bergetar tak berhenti. Mungkin sudah dua puluh panggilan diabaikannya.

"Kenapa tidak diangkat? Bukankah itu telpon dari daddy-mu?" tanya So eun. Ha eun menggeleng.

Drttt.. Drtttt..

Ponselnya kembali bergetar, kali ini bukan panggilan dari Kim bum, melainkan dari manajernya.

"Ada apa?"

"Polisi memintamu ke kantor polisi sekarang juga, ia ingin mengajukan pertanyaan penting terkait dengan tuntutan yang kau ajukan kemarin"

"Aku kesana sekarang. Apa kau sudah menyiapkan pengacara terbaik untukku?"

"Iya"

So eun menatap Ha eun sebentar.

"Aunty harus ke kantor polisi. Maaf sayang.. kau tidak bisa melarang aunty kesana, karena kasus ini sangat penting" ucap So eun.





                                    . . .





Ponsel Kim bum bergetar, ia mengira panggilan tersebut dari putrinya ternyata dari sekertaris perusahaan. Dengan sedikit kecewa ia mengangkat panggilan itu.

"Selamat siang tuan Kim, saya baru mendapat panggilan dari pihak kepolisian, mereka meminta anda untuk datang kesana dan memberikan beberapa pernyataan soal pembatalan kontrak kerja dengan model Kim so eun"

"Baik, aku kesana sekarang"

Kim bum berjalan keluar kantor dengan wajah kusutnya, penampilannya sedikit berbeda sekarang. Ia tidak nampak seperti direktur, melainkan karyawan biasa yang baru dipecat.

Kim bum melajukan mobilnya menuju kantor polisi ditemani dengan asisten pribadinya juga seorang pengacara yang sudah mereka siapkan.

Mereka tiba di kantor polisi dan langsung berjalan menuju ruangan yang sudah diberitahukan. Kim bum duduk menunggu orang yang sebenarnya sangat tidak ingin dia temui tiba di tempat ini. Dia bisa saja menyuruh bawahanya untuk menyelesaikan kasus ini, namun ia tahu So eun bukan orang yang mudah untuk dihadapi.

First loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang