pt.5

54 4 0
                                    

Kali ini Jiyeon pergi mengenakan baju cukup simple menggunakan topi , antisipasi jika tiba-tiba ia bertemu dengan Jungkook ia bisa menyamar menjadi laki-laki. Karena sesungguhnya ia takut jika bocah itu sudah menjadi stalkingnya .

Ooshit, ternyata feeling Jiyeon benar ia bertemu Jeon Jungkook namun sedang bersama..

'apa park jimin juga' batin Jiyeon

Ia pun dengan segera bersembunyi memasukin toko pakaian bermerk terkenal di mall tersebut. Namun sialnya kedua namja itu malah masuk ke dalam toko yang sama. Jiyeon panik, pikiran buntu ia harus kemana. Dan ia pun melihat sebuah bilik kamar ganti , dengan segera ia melarikan diri sebelum mereka berdua menyadarinya.

💨💨💨

Jimin ntah, ia merasakan jika ada seseorang yang sedang menghindar dari mereka. Dan nyatanya memang ia melihat yeoja itu , yeoja kemarin saat bertemu di ruang ganti.

'Ceroboh, aku melihatmu pabo' batin Jimin mengeluarkan smirk andalannya.

Jungkook bertanya pada Jimin "Hyung, ada apa" tanyanya. Jimin membalasnya hanya dengan tersenyum dan mengelus puncak kepala Jungkook "Sudah, pilih sana pakaian yang kamu suka. Hyung mau berkeliling dulu"

"Baiklah hyung" ucap Jungkook, Jimin pun melangkahkan kaki. Ia berjalan menuju ruang ganti

'aku tau kau pasti bersembunyi disini' Jimin menyunggingkan senyumannya, ia berpikir bahwa ia akan mengerjai yeoja tersebut. Ia pun masuk di bilik kamar ganti sebelah yeoja itu mengumpat.

Jimin pun mulai menempelkan kuping ke bilik sebelahnya mendengar percakapan Jiyeon yang tertangkap indera pendengarannya dengan tak sengaja.

'Yeoboseyo, Yer gawat ketemu Jungkook nih . Gimana ? dimana dah ah lama ada Jimin juga lagi mual dah liat mukanya'

Jimin mendengar itu pun sedikit rada kesal, mengapa yeoja itu malah mual gara-gara melihat mukanya.

Jimin pun berdeham 'ahem'

Jiyeon yang ada di bilik sebelah refleks memandang , bilik disampingnya. Ia pun segera ,menutup telpon nya berbincang dengan Yerim

Jimin pun sengaja berpura-pura menelpon jungkook

" Jungkook-ah , dimana? Aku sedang berada di kamar ganti nih. Cepatlah kemari " kata Jimin sengaja dengan suara lantang ,  sebenarnya dia tidak benar benar menelpon pria itu. Namun ternyata suara itu berhasil membuat Jiyeon mendengar dan membulatkan matanya . Ia menempelkan kupingnya ke bilik sebelahnya itu.

'gawat apa benar dia jimin?' batin Jiyeon mulai gundah.

Kreek

Terdengar suara pintu , Jiyeon yakin jika Jimin sudah keluar di bilik kamar ganti sebelahnya.
Jiyeon semakin panik dan mengintip apakah masih ada kaki di depan biliknya ataupun di samping biliknya yang sedang ia tempati.

Jimin pun menyeringaikan senyuman , ia mulai melaksanakan ide jahilnya. Ia sangat amat ingin mengerjai perempuan itu, karena sudah di buat kesal oleh nya macam mana pula muka ganteng jimin membuat dia mual seperti dihamili saja.

'Gadis manis tunggulah permainan akan dimulai' ucapnya melihat bilik yang masih tertutup itu. Jimin pun bergegas mengumpat pergi ke belakang bilik itu , sengaja berpura-pura memilih -milih pakaian disana . Supaya Jiyeon lengah dan tak menyadarinya.

Jiyeon merasakan jika sudah tidak ada lagi keberadaan lelaki mengesalkan itu. Ia pun memutuskan keluar bilik kamar ganti sambil membawa baju-baju yang ia cobakan tadi. Ia sangat berjaga - jaga supaya lelaki itu tidak bertemu dengan nya.

Saat ingin menaruh baju yang sudah ia coba tadi , tiba-tiba...

" Hallo , Noona " ucap lelaki itu membuat Jiyeon refleks berlari .

" Hei, yak ! Jiyeon " teriaknya mengejar Jiyeon. Jimin mengejar Jiyeon dan berhasil meraih tangannya. "Kenapa kamu menghindar eoh? Muka ku tampan begini juga " ucapnya begitu pede , Jiyeon pun semakin mual melihat tingkah lelaki bernama Jimin di depan nya.

"Lepaskan dan minggir. Jangan ganggu saya ! " Jiyeon melepaskan genggam tangan Jimin di pergelangan tangan nya. Namun Jimin malah menarik tangan nya lagi . Terjadi penolakan tarik menarik dan akhirnya mereka berdua kehilangan keseimbangan.

Bruk

Mereka berdua jatuh dengan posisi Jiyeon di atas Jimin. Mata mereka bertemu , derai napas terasa menghembus deket , di rasakan masing - masing.

Jiyeon pun tak sudi di tatap oleh lelaki itu. Ia pun segera bangun , namun Jimin malah menarik tangan nya lagi dan Jiyeon pun malah terjatuh lagi dengan bibirnya yang menempel bibir Jimin. Keduanya kaget.

Dan sepertinya Jimin pun kaget namun ia malah memegang tekuk kepala Jiyeon. Ia mencium bibir Jiyeon melumatnya. Jiyeon amat sekali kesal , namun mengapa tubuhnya menolak untuk melepaskan nya. Jimin pun melepaskan ciuman itu.

"Mianhae" Jimin pun segera menyadarkan Jiyeon yang masih dengan wajah yang kesal memerah.

"Dasar mesum. Kau mencuri ciuman pertama ku " Jiyeon mengebuki Jimin.
Jimin meringis merasakannya. Dalam hatinya ia sangat bahagia dia adalah orang pertama yang mencuri ciuman gadis itu.

"Benci aku benci padamu. Yak! " Jiyeon menjitak kepala Jimin berkali - kali dan kemudian dia pergi, dia sangat kesal dan benci melihat muka lelaki mesum itu.

Jimin tersenyum memegang bibirnya. Masih terasa bibirnya manisnya aroma tubuhnya bahka lembut bibir ranum yang tak sengaja ku sentuh oleh bibirku.

"Terimakasih, Jiyeon" ucap Jimin.

Sementara itu Yerim mencari - cari Jiyeon yang menelpon nya tadi minta bantuan malah bertemu dengan Jungkook.

" Kamu "

" Kamu..?"

vment yok jangan lupa :)
jangan jadi sider dong sakit hati ini xD
oh iyaa bakal slow update ya. Sesuai jumlah peminat bacanya :)

Married With ANTI FANSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang