6

42 5 0
                                    

Tolong! Tolong aku!"

Berulang kali aku mencari orang itu, namun yang kudapati hanyalah pohon-pohon rindang yang menemani gelapnya malam. Suara itu makin lama makin memekikkan telinga. Aku terus berlari dengan panik berharap aku menemukan asal suara yang menyedihkan berulang kali memohon pertolongan.

Tak lama kemudian, aku melihat seorang gadis yang sebentar lagi akan dipersembahkan kepada Dewi Prassha dengan cara memenggal kepalanya. Tak ada yang berani menolongnya, ribuan makhluk lain hanya melihat dan berdoa agar nyawa gadis itu diterima di surga, sementara sang raja melengkungkan bibirnya ke bawah sambil bersiap memenggal kepala ...

"Yeshua, ini sudah sore, aku sudah bosan menunggumu." Kata sang Adikara.

Yeshua segera tersadar dan mengerjap-ngerjapkan mata birunya. Kemudian dia duduk dan mengamati titik-titik cahaya yang berasal dari beberapa lampu minyak kerajaannya, bercampur dengan pemandangan bulan yang masih setia berada di atas kerajaan. Oh iya, bulan akan ada satu hari penuh hari ini, gumam Yeshua sambil tersenyum simpul.

"Apa yang kau mimpikan, anak muda?" Tanya sang Adikara.

Yeshua mengarahkan pandangannya pada sang Adikara,"Apa aku boleh memberitahu mimpiku?"

"Tidak, tapi aku penasaran." Jawabnya sambil memamerkan deretan giginya yang putih.

"Jika ibuku bertanya, apa yang harus kujawab?"

Sang Adikara tampak berpikir. "Bilang saja kau tidak ingat apapun yang kau lakukan disini."

"Oke. Kalau begitu, aku harus segera kembali. Yang lain pasti sedang menungguku."

Sang Adikara hanya tersenyum melihat Yeshua yang berjalan perlahan menuruni bukit.

"Hati-hati di jalan, sayang." bisik Adikara, lalu menghilang entah kemana.

...

Di gerbang istana, Yeshua terkejut dengan karpet merah yang membentang dari dalam istana dan banyaknya dekorasi yang menghiasi lingkungan sekitarnya. Lampu-lampu berbahan bakar minyak tanah digantung dimana-mana, padahal bulan masih bersinar begitu terang. Para prajurit, pelayan, maupun pejabat berjejer rapi dan membungkuk memberi penghormatan penuh pada Yeshua. Tak lama kemudian, Ratu Rianna dan Raja Gerald menghampiri Yeshua. Tapi, dimana kakak-kakaknya?

"Anakku, ayo masuk. Jangan beri siapapun menyentuhmu sisa hari ini." Kata Ratu Rianna dengan lembut. Kening Yeshua berkerut, keanehan semakin terasa sekarang.

"Apakah itu termasuk keluarga dekat?"
"Siapapun tidak berhak untuk menyentuhmu hari ini. Jika ada, aku akan memotong tangan siapapun yang telah lancang menyentuhmu." Jawab Raja Gerald sambil tersenyum.

"Ayo, kami antar ke kamarmu." Kata Ratu Rianna. Yeshua pun hanya pasrah dalam kendali orang tuanya.

Yeshua berbaring di atas ranjang dan menatap langit kamar. Ia memikirkan gadis dalam mimpinya. Kasihan sekali gadis itu, tak bisa melarikan diri dari ritual Cultum, yaitu ritual yang menjadikan manusia sebagai persembahannya.

Tunggu, ritual Cultum?

Yeshua berpikir keras, kembali mengingat-ingat informasi yang diketahuinya tentang ritual itu. Ritual Cultum terakhir dilakukan sekitar 45 tahun yang lalu, ketika ayah dari Raja Fleinn menginginkan seorang putra. Dan semenjak Raja Fleinn berkuasa, ritual ini tidak pernah terdengar. Lalu apa hubungan antara dia dan ritual itu?

Tiba-tiba kabut datang dan membuat Yeshua panik setengah mati. Ia bahkan tidak dapat melihat apapun selain kabut itu. Berkali-kali dia menyebut nama Adikara sebagai bentuk perlindungan, namun hasilnya nihil.

Kemudian terdengar suara seseorang berkata,

"Yeshua, dengarkan aku. Dua hal diciptakan karena takdir yang membuatnya ada. Dua hal ada untuk bersatu dalam ikatan. Dua hal disandingkan untuk kedamaian. Namun, jika kedua hal itu menolak untuk bersama, maka dunia yang menjadi taruhannya."

Perlahan-lahan kabut putih menghilang seiring hilangnya suara misterius itu. Yeshua menghela napas, lalu memikirkan arti dari kalimat-kalimat itu. Apa dua hal yang sedari tadi disinggung oleh suara itu? Terasa sangat penting hingga dunia yang menjadi taruhannya. Tak lama, Yeshua sudah tertidur pulas tanpa menyadari ada sosok Adikara tersenyum di pojok kamar, menjaganya dari siapapun yang ingin menyentuhnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PlanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang