A Taste of Heaven (part 7)

36.7K 1.5K 23
                                    



Jungkook pov


Oemmma........!!!!!!!!!" Ia berlari memeluk ibunya yang tengah asik menyiram tanaman, seperti seorang bocah taman kanak-kanak yang baru saja pulang sekolah.

"Omo... Hyeoraya..."

"Oemma... aku merindukanmu"

"Aigoo... aigo... anak eomma..." Jujur saja aku sedikit iri melihat bagaimana ibu mertuaku memperlakukan anaknya, beliau sibuk memeluk Hyeora mempertanyakan banyak hal bahkan sebelum mereka memasuki rumah.

"Kenapa kalian tidak bilang akan datang?"

"Jika aku bilang kau akan mengundang semua orang ke rumah dan memperkenalkan menantumu. Eomma aku sudah tahu apa yang akan kau lakukan, jadi aku putuskan untuk datang diam-diam, aku ingin merasa lebih tenang" Aku tak percaya ia bisa menyembunyikan perasaan dan kondisinya yang sebenarnya di depan ibunya. Benar-benar tak terlihat sama sekali Hyeora yang semalam hancur berkeping-keping.

"NOONAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!" Seorang laki-laki berteriak keras di belakangku dan aku menemukan Jimin hyung yang tak lain adalah adik dari istriku sendiri. Aneh sekali rasanya saat adiknya bahkan lebih tua dariku. Ia memeluk Hyeora erat dan menggendong yeoja itu di punggungnya. Mereka benar-benar membuatku iri.

"Eoh... Jungkook." Ia meletakkan tubuh Hyeora dan membiarkan gadis itu masuk ke dalam rumah untuk menyapa ayahnya.

"Lama tak berjumpa hyung." Ia menyalamiku dan kami mulai asik mengobrol. Jimin hyung adalah tipikal orang yang menyenangkan dan ia bisa membuat aku yang kaku menjadi terbawa dalam obrolannya, aku rasa mereka semua sekeluarga benar-benar mirip, bisa membuatku menjadi nyaman dan berbicara dengan santai.

"Appa harus ke toko dulu." Ayah mertua berpamitan padaku setelah kami mengobrol singkat.

"Kebetulan eomma juga mau berbelanja untuk makan malam. Jimin kau bantu eomma berbelanja"

"Aih... eomma, kenapa tidak pergi belanja dengan noona saja?"

"Noonamu pasti lelah, biarkan mereka beristirahat dulu." Dan kami di tinggalkan dalam rumah yang tiba-tiba menjadi hening. Aku membantu Hyeora membawa tas kami menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Kamarnya tidak terlalu besar namun semuanya tersusun dengan rapi. Foto pernikahan kami terpajang pada salah satu dinding kamar dan aku tersenyum mengingat betapa menyebalkannya Hyeora saat itu, mempermalukan aku di depan semua sepupu laki-lakinya, mengatakan jika aku lebih pantas di sebut adiknya.

Beberapa foto masa kecilnya terpajang di sana, hah dia memang sudah sangat manis sejak kecil.

"Dasar mesum. Kau bahkan tersenyum-senyum sendiri melihat fotoku. Aku tahu aku memang cantik, tidak perlu terpesona seperti itu." Aku tertawa mendengarkan ocehan Hyeora yang begitu percaya diri, ia berbaring di kasurnya memeluk salah satu boneka sambil terus tersenyum.

"Hah... komdaeku. Aku merindukanmu..." Boneka itu sangat besar, hampir sama besar dengan tubuhnya.

"Kenapa kau tidak membawa boneka ini ke rumah?"

"Eomma melarangku, katanya boneka ini terlalu besar untuk berbagi ranjang dengan kita dan aku terlalu besar untuk masih memeluk boneka"

Aku berbaring di sebelahnya membiarkan ia memeluk boneka itu menghalangiku dari tubuhnya. Oemmanya benar, ranjang menjadi sangat sempit karena boneka besar ini. Namun tiba-tiba ia melempar boneka itu ke lantai dan memelukku. Aku tak bisa menyembunyikan senyumku, setidaknya aku lebih berarti dari boneka kelinci itu.

Married to Jungkook [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang