Chapter 17 (terbongkar)

1K 50 4
                                    

Kini hari demi hari ali lalui dengan berbeda dari biasanya. Senyuman selalu terlukis di wajah ali. Sikap cuek, dingin dan keras sedikit menghilang dari diri ali. Verrel dan mila pun selalu membantu ali untuk keluar dari masa lalu yang membuatnya bersikap seperti empat tahun silam ini.

Kini ali berada di kantin kampus karna setelah pelajaran selesai ali langsung menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sedari tadi kosong. Ali hanya memainkan ponselnya dan membuka salah satu sosmed miliknya untuk sekedar menunggu makanannya.

Namun ia terfokus pada sebuah foto yang mila post. Foto tangan dengan infusan dengan caption "Gws ya Bie jangan banyak gerak dan banyak istirahat supaya gak ngedrop lagi😘😘😘😘 @prillyLts" banyak juga yang memberikan coment bertuliskan GWS. Ali gelisah mendengar bahwa prilly sakit, apa ini? Bukannya ali sedikit pun tak peduli pada Prilly. Entahlah apa yang kini ali rasakan namun ia menepis kegelisahan itu karna sebentar lagi ia akan menjadi suami orang, orang yang tak pernah ia tahu.

Mang jaja membawakan pesanan ali dan ali pun menyimpan ponselnya kemudian menyantap makanan yang ia pesan. Ali yang sedang asik menyantap makanannya sampai tak sadar jika ada dua orang yang menghampirinya, kedua orang itu verrel dan mila pastinya.

"Wahhh lu ke kantin gak ngajak-ngajak bro" ucap verrel kemudian menyeruput jus jeruk milik ali

"Kebiasaan lo kampret" ali menjitak kepala verrel yang selalu saja seperti ini

Verrel yang tak merasakan sakit akibat jitakan ali hanya cengengesan. Ali kembali menyantap makanannya sedangkan verrel memesan makanan untuk dirinya dan mila. Ali yang sedari tadi melirik mila karna rasa penasaran ingin tahu kondisi prilly hanya mencoba tenang dengan terus menyantap makanannya. Namun berbeda dengan ali, mila yang sedari tadi mengetahui sikap aneh ali mencoba membuka suara.

"Lo mau tau keadaan prilly gimana?" Tanya mila yang sontak membuat ali kaget

"Uhuk uhuk uhuk" ali terbatuk mendengar pertanyaan mila

"Hemmmm apaan sih lo mil, lo gak lihat gue sedang makan. Mau lo gue mati karna keselek bakso?" Ali mencoba menyembunyikan kegugupannya akibat pertanyaan mila

"Lo gak perlu khawatir prilly baik-baik aja kok. Kemarin dia cuma dapat vitamin doang. Dia ngedrop aja tapi sekarang udah baikan. Ntar sore gue bakal ketemuan sama dia, ada verrel juga lo boleh ikut kok" sahut mila tak menghiraukan pernyataan ali karna ia tahu jawaban seperti itu yang ali inginkan.

"Alhamdulillah deh kalo lo gak papa Prill" ucap ali dalam hati

Tak lama itu verrel datang membawa makanan untuknya dan mila, namun ia heran kenapa ali bengong aja.

"Woyy bengong aja lo, kesambet setan banci baru tau rasa lo" ucap verrel mengagetkan ali

"Apaan sih lo" jawab ali

"Oh yaa ini ada apa nih? Kok tadi gue denger ada nama prilly?" Tanya verrel yang sedang asik menyendokkan bakso ke mulutnya

"Gak ada apa-apa kok tadi ali mau tau aja gimana kondisi Prilly. Trus gue bilang aja entar sore kita bakal ketemuan sama Prilly" jawab mila sekenanya dan mendapat jitakan dari ali

"Apa-apaan lo mil. Siapa yang ngomong kayak gitu coba?" Sahut ali sedikit kesal

"Yaelah Li lo kagak usah bohong deh. Keliatan kali dari muka lo kalo lo itu kangen sama prilly" sahut ali

Ali hanya terdiam ya mungkin dia memang rindu pada prilly namun ia selalu menepis rasa itu apalagi saat ini dia telah di jodohkan oleh orang tuanya tidak mungkin ia menyimpan rasa rindu yang terlalu lama. Dan pula apa prilly masih ingin menjadikannya seorang teman jika ia tahu bahwa ali yang menghancurkan impiannya.

Pesan Dari HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang