3] Ulah Regan

162 33 0
                                    

Hari minggu biasanya dipakai oleh sebagian orang untuk bermalas-malasan atau juga liburan bersama keluarga. Sama halnya dengan runa, ia biasa bangun siang dihari minggu sekarang menjadi bangun lebih pagi dari biasanya. Karena apa? Runa ingin melihat kak reza lari pagi keliling kompleks.

Runa sebenarnya tidak suka olahraga, tapi untuk kali ini tak apalah runa harus suka.
Runa keluar kamarnya, dia telah siap dengan celana training dipadukan dengan kaos putih polos dan tak lupa juga sepatu kets-nya.

Didepan rumah, runa mencoba mengintip sekilas ke rumah sebelah melihat-lihat apakah kak reza sudah keluar atau belum. Dan saat itu juga pintu pagar rumah disebelahnya terbuka, runa langsung bersiap-siap melakukan lari paginya.

"Aruna" panggil reza

Runa menoleh tapi sebelum itu runa tersenyum senang.

"Eh kak reza, mau lari pagi juga ya?" tanya runa basa-basi

"Iya, kamu juga? "

"Iya kak, mau bareng" tawar runa menahan senyum

"Boleh, yuk" reza berlari kecil

"Tungguin kali kak" runa berlari menyamakan laju larinya dengan reza.

***

Baru satu putaran blok rumah mereka aruna susah kehilangan napasnya. Runa berjalan kelelahan, ia melihat reza didepannya yang terus berlari.

"Kak reza, hosh.. hosh.. " panggil runa terengah-engah.
Reza yang dipanggilpun memberhentikan laju larinya dan menoleh kebelakang.

Reza terkejut melihat runa yang sudah terduduk dipinggir jalan. Reza berlari mendekat ke tempat runa.

"Kamu kenapa run" tanya reza sambil mengelus kepala runa.
Runa terdiam, jantung berdetak dengan cepat, perutnya terasa mulas-mulas tak tentu. Demi apa kak reza ngelus kepala gue coy. Teriak runa dalam hati.

"Aku gak kuat kak, cape" keluh runa

"Kamu gak biasa lari pagi yah" tanya reza

Runa menunduk malu "iya kak, hehe"

"Yaudah, kakak anter kamu pulang ya. Takutnya kaki kamu kram lagi"

Duh kak reza perhatian banget ah, runa membatin

"Gak usah kak aku bisa sendiri kok, kakak lanjut lagi aja larinya" elak runa. Bohong banget sebenarnya runa ingin diantar oleh reza. Dan bila perlu runa ingin digendong seperti diftv-ftv.
"Gak papa, ayo kakak anter" reza membantu runa berdiri, tapi tiba-tiba runa mengiris menahan sakit.

"Kenapa" tanya reza khawatir

"Kaki aku kram kak" jujur runa

"Tadi kamu gak pemnasan dulu" tanya reza yang dijawab gelengan kepala runa. Reza menghela napasnya.

"Udah kakak duga," reza tersenyum lalu jongkok didepan runa
"Naik, biar kakak gendong"

Runa diam menatap punggung reza. Runa tak bisa menahan senyumnya.

"Apa gak apa-apa?" tanya runa tak enak

"Iya aruna" ujar reza

Tangan runa terulur mendak mengalungkan tangannya dileher reza, ditahan oleh seseorang. Runa menoleh kearah si pelaku. Matanya melotot seketika.

"Regan!" seru runa terkejut.

Reza menatap regan datar.

"Biar gue aja bang yang antar runa pulang" kata regan pada reza

"Gak papa gan, runa abang aja yang antar. Kan larinya tadi sama abang jadi biar abang aja. Kamu lari lagi aja kan kamu baru keluar" ujar reza, reza menggengam tangan runa

Love Me Right (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang