7] Regan Sayang Runa

116 28 2
                                    

Tercengang, itulah yan runa lakukan saat ini. Senyum yang sedari tadi menghiasi wajah cantiknya tak terlihat lagi ketika runa memasuki cafe seberang sekolahnya itu.
Runa diam mematung antara maju dan mundur, pasalnya dipojok sebelah kanan runa melihat kak reza-nya, tapi fokusnya bukan pada reza lebih tepatnya disebelah reza ada seorang perempuan yang entah runa tak begitu kenal siapa dia. Namun kenapa bisa reza dan perempuan itu begitu dekat, bagaikan sepasang kekasih?
Ah kenapa tiba-tiba perasaan runa menjadi kesal seperti ini.

Katanya mau nugas malah pacaran, buat apa nyuruh gue dateng coba.

Pada akhirnya runa memutuskan menghampiri reza.

"Kak!" panggil runa, ketika itu juga reza menoleh dan menjauhkan diri dari perempuan disebelahnya yang lain tak bukan Anggun.

"Kamu udah sampai run" reza selalu berlaku ramah dengan senyumannya, itulah yang membuat runa jatuh hati.

"Hmm" balas runa, yang tampak terlihat tak bergairah/?

"Duduk kali, kamu gak pegel apa berdiri terus" reza menggeserkan kursi untuk runa.

"Eh iya, kenalkan dia Anggun" reza memperkenalkan anggun pada runa. Anggun yang sedari tadi diam tersenyum hangat mengulurkan tangannya pada runa.

"Anggun"

"Aruna"

Setelahnya mereka mengobrol bersama, tapi lebih tepatnya sih Anggun dan Reza yang mengobrol ria, runa merasa dia disini hanya menjadi patung yang tak paham apa yang mereka berdua omongkan.

"Aruna kamu kok diam aja dari tadi" Anggun mengajak runa berbicara. Runa terkejut dari lamunanya hanya cengengesan menimpali.

"Ngomong-ngomong regan gak kamu ajak run" tanya reza

Kali ini runa benar-benar terkejut luar biasa, regan? Iya benar regan. Kenapa runa bisa lupa dengan regan. Regan pasti marah kalau tahu ia tak menunggunya di parkiran.
Diliriknya jam tangan yang melingkar ditangan kanannya. Jam menunjukan saat ini pukul Empat sore Itu artinya sudah dua jam berlalu. Mati runa, bagaimana bila regan marah yang kembali mengungkit rahasia mengintip-nya.

"Kak aku harus buru-buru pulang udah sore. Bye" reza baru saja akan menjawab ucapan runa namun runa segera meleset keluar cafe tanpa menoleh ke arah reza. Yang difikirannya saat ini adalah regan.

"Aruna itu lucu ya, pantes aja regan suka sama dia" Anggun berucap seraya meminum jus jeruknya. Reza yang mendengar penuturan anggun hanya tersenyum miring.

***
Pulang dari cafe ternyata runa kembali kesekolahnya. Namun ternyata sekolahnya telah sepi tak ada siapa-siapa apa lagi regan. Runa telah berkeliling sekolah, ruang futsal, dan parkiran sekolah. Disana sudah tidak ada motor regan, berarti regan sudah pulang.
Entah kenapa hati runa tiba-tiba tak rela regan meninggalkannya, ah apa tak salah? Yang ada ia yang sudah meninggalkan regan, mana mungkin regan mau menunggunya selama dua jam. Runa yang baru menunggu regan sepuluh menit saja sudah bosan apa lagi dua jam, oh yang benar saja.

Runa akhirnya keluar dari sekolah, tampang runa sudah tak karuan. Muka kesal, sedih, cape menjadi satu. Ini gara-gara si Anggun-anggun itu. Loh kenapa menjadi anggun yang ia salahkan. Mungkin runa kira ia akan berduaan bersama reza hari ini tapi ternyata malah mereka berdua yang asik. Hanya karena kak reza-nya runa sampai lupa dengan regan, kekasihnya. Apa kekasih? Oh tidak pikiran runa ikut-ikut kacau.

Runa menyebrang jalan hendak memberhentikan sebuah taksi. Karena ini sudah sore pasti bus penuh dengan orang-orang yang pulang kerja, runa benci berdesak-desakan dan Semoga saja sang mama ada dirumah, karena runa sebenarnya tak punya uang untuk ongkos taksi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love Me Right (Pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang