***
Jungkook membuka matanya. Sentuhan lembut itu telah menghilang. Dia tahu sentuhan siapa itu. Dirinya masih mengingat jelas sentuhan Taehyung. Tapi ia tidak berani membuka matanya karena tidak ingin sentuhan itu berakhir. Air matanya menetes. Semakin terisak ketika menyadari Taehyung masih mencintainya. Taehyung masih menginginkannya.
Tapi apa yang bisa dia perbuat? Semuanya sudah terlanjur. Dia tidak mungkin mengungkapkan perasaannya. Tidak jika Taehyung akan menikahi hyungnya bulan depan. Hal itu tidak boleh terjadi dan tidak akan pernah terjadi. Jungkook membenamkan wajahnya di bantal,menggigit bibirnya sehingga raungan tangisnya tidak sampai kedengaran ke luar kamar. Katakan Jungkook itu cengeng sebagai seorang namja,tapi siapa yang tidak akan sedih jika ada diposisinya ?
***
Jungkook terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam dinding kamarnya,ia tidur seharian setelah menangis untuk kesekian kalinya. Jungkook mereggangkan badannya. Berniat untuk mandi dan keluar dari kamarnya. Ia mendengar suara eommanya memanggil Jin dari halaman rumah. Kemudian berniat menghampiri sang eomma.
"Hyung,bukankah kau pergi bersama Taehyung ?"tanya Jungkook kepada hyungnya.
"Eomma ingin jalan-jalan juga. Katanya Taehyung perlu melakukan kegiatan sendiri, karena jadi supir terus. " Jin terkekeh.
Jungkook menganggukkan kepalanya. Jadi itu alasan kenapa Taehyung berada di kamarnya tadi siang. Dia memang tidak pergi kemana-mana.
Jungkook membantu membawa belanjaan eommanya masuk ke dalam rumah lewat pintu belakang. Ketika hendak masuk,ia melihat Taehyung sedang duduk di meja makan sambil meletakkan kepalanya di meja. Dengan hati-hati Jungkook mendekat dan melihat Taehyung tertidur. Jungkook berusaha menahan tangannya untuk tidak balas menyentuh wajah tampan sahabatnya.
Sambil menghela nafasnya, Jungkook menuju ke lemari di kamarnya dan mengambil sebuah selimut berukuran sedang. Jika ia tidak bisa membangunkan Taehyung setidaknya dia bisa menyelimutinya. Dengan senyum simpul Jungkook kembali melangkahkan kakinya menuju meja makan tapi langkah itu terhenti ketika dia melihat hyungnya sedang membelai rambut Taehyung dan mengecup keningnya. Taehyung terbangun dan dia tersenyum. Jin membisikkan sesuatu di telinganya dan Taehyung berjalan mengikutinya sambil menguap.
Tinggallah Jungkook disana. Tangannya mengenggam selimut erat hingga telapak tangannya memutih. Apa yang sudah dia lakukan? Apa yang ingin dia lakukan? Jika Jin sampai menangkap basah adiknya menyelimuti calon suaminya,bisa saja akan terjadi kesalah pahaman. Badan Jungkook bergetar karena menahan tangis. ia menggigit bibir bawahnya agar isakan tangisnya tidak sampai di dengar orang rumah. Dia tidak bisa begini terus. Dia tidak bisa berada di rumahnya terus. Dia harus pergi.Dia harus melupakan Taehyung. Dia tidak mungkin menghancurkan harapan hyungnya dan juga kedua orang tuanya.
***
TBC
A/n : demi apa ini pendek banget 😩 maafkan daku,nanti malem mungkin apdet lagi 😆 lagi semangat (?) ide nya sih ngalir,tapi males ngetik nya gara gara jari telunjuk aku luka.sekali lagi makasih bagi yang udh mau nungguin,baca,voment 😳 sankyuu ❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Back | v.k
Fanfiction[END] ❝ Ketika cinta meninggalkanmu kadang hanya satu yang kamu inginkan, pergi meninggalkan tempat dimana membuatmu merasa ditinggalkan, berlari menjauh berharap bisa melupakan segalanya...❞ Nov 28 2016