Chapter 1

14.7K 1K 94
                                    

Play 🔉▶

Saat ini musim dingin di Prancis, seharusnya namja manis ini menghangatkan diri di kamar asramanya bukannya malah berkeliaran, tapi dia butuh udara segar, kamar asramanya membuatnya sulit bernafas terutama ketika dia teringat akan seseorang.

Kim Taehyung, bisa dibilang bukan pacarnya, mereka hanya berteman, teman dekat, sangat dekat hingga Jeon Jungkook, merasakan denyut cinta di dadanya. Ketika pada akhirnya dia menyadari perasaan itu, taehyung telah pergi meninggalkannya menghilang begitu saja seperti disapu angin, tak tersisa. Yang tersisa hanyalah perasaan sedih,menyesal dan marah.

Taehyung dan Jungkook dulunya sangat dekat. Appa mereka bersahabat dan persahabatan itu juga menular kepada anak mereka. Bahkan mereka tidak terpisahkan karena selalu bersama. Semuanya terasa indah sampai mereka beranjak dewasa dan mulai memahami cinta. Taehyung yang lebih dulu mengakui perasaannya. Tapi saat itu Jungkook tidak merasakan apapun, tepatnya dia tidak mau mengakui perasaannya. Terlalu lama dia mengulur waktu sehingga taehyung merasa dipermainkan dan dia pun meninggalkan sahabat manis nya begitu saja dan pergi ke sekolahnya di luar negeri. Saat ditinggalkan barulah jungkook menyadari kesalahannya. Menyadari bahwa persahabatan mereka berakhir, menyadari bahwa dia telah menyakiti seseorang yang amat mencintainya.Jungkook berusaha mencari kabar tentang taehyung kepada orang tuanya dan itu tidak sulit. Bahkan jungkook mendapatkan nomor taehyung. Tapi dia terlalu takut untuk meminta maaf.

Sampai akhirnya dia pun memutuskan untuk meninggalkan rumahnya. Mencoba menjauh dari masa lalunya, mencoba melupakan kesalahannya, mencoba menjadi namja tanpa cinta dan tanpa taehyung. Dia tidak tahu apakah itu akan berhasil terutama karena appa mereka saling bersahabat. Jungkook yakin suatu saat dia akan kembali bertemu dengan taehyung tapi biarlah waktu yang memutuskan.

"Melupakan itu ternyata tidak mudah. Sejauh apapun dirimu tidak akan berpengaruh" jungkook menghela nafasnya sembari merapatkan ke dua tangannya ke tubuhnya.

*titt tit* (?)

Jungkook tersadar dari lamunannya ketika mendengar dering ponselnya. ia tersenyum simpul ketika melihat nama siapa yang tertera disana. Seokjin, hyung nya menelepon. Bulan depan jin akan bertunangan, dia dijodohkan oleh orang tuanya dan jin. Jungkook hanya menggelengkan kepalanya tidak percaya hyung nya tidak keberatan karena sebenarnya dia juga menyukai namja yang akan dijodohkan denganya.

Besok Jungkook libur dan memutuskan pulang ke Seoul dan hyungnya benar-benar tidak sabar, setiap hari dia selalu menelepon untuk memastikan jungkook tidak mengubah rencananya.

"Yeoboseyo, Yak ! Kenapa hyung terus menelepon setiap hari sih. Aku tak akan mengubah rencanaku" jawab jungkook pura-pura kesal.

"Aku hanya kangen dengan dongsaeng tercinta. Kenapa sih kamu, emang gak seneng ya?" tanya jin.

"Sebelum acara perjodohanmu hyung tidak sesering ini meneleponku"

"Aku benar-benar tidak sabar menunggumu pulang tau"

"Besok aku pulang. Tenang saja"

"24 jam itu terasa lama. Belum lagi waktu yang kamu butuhkan untuk mencapai Seoul. Kenapa sih kamu harus sekolah jauh-jauh. kayak disini gak ada SMA bagus aja"

Please Back | v.kTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang