15

2.1K 255 8
                                    

Hai...
ulangnya diundur jadi hari Kamis nih jadi masih bisa ngelanjutin ngepost sedikit-sedikit. Sorry yang sebelumnya mengecewakan karena terlalu banyak flashback hehehe. Semoga yang ini gak mengecewakan ya..

Don't forget to vote + comment

😘😘😘

Happy reading. . .

Cahaya mentari menerobos masuk melalui cela-cela tirai kamar milik Suzy yang masih terlelap di balik selimut tebalnya.

Tok, tok, tok

Suara ketukan pintu terdengar membuat Suzy menggeliat karena kebisingan suara itu. Suzy masih terpejam sambil berfikir siapa yang mengetuk pintu kamarnya pagi-pagi begini?? Suzy membuka matanya karena terkejut dan segera beranjak dari tempat tidur

"Nuguseyo?" Tanya Suzy

Tok,tok,tok

Tak ada sahutan dan hanya suara ketukan pintu lagi yang terdengar. Ia merasa cemas saat ini juga mengingat ia telah mengunci pintu semalam dan tidak ada yang memiliki kunci selain dirinya. Perlahan-lahan Suzy memegang knop pintu, ia menarik nafas dan mengeluarkannya perlahan-lahan untuk mengatur nafasnya. Suzy membuka pintu sedikit demi sedikit dan mengintip orang yang mengetuk pintu

"Selamat pagi putriku"

Suzy membelalakan matanya saat melihat orang yang berdiri di depan kamarnya. Dan ia membuka pintunya lebar-lebar

"Neo??"

~

"Ne yeobo. Aku sudah berada di rumah saat ini"

Suzy mendesis saat mendengar wanita yang berdiri dihadapan berbicara di telepon dengan seseorang yang ia yakini sebagai ayahnya. Ya, wanita tersebut adalah ibu tiri Suzy

"Ah, putri kita, dia saat ini sedang bersiap untuk pergi ke sekolah" ucapnya sambil melihat ke Suzy

"Memuakkan" cibir Suzy meraih tasnya dan berjalan mendekati ibu tirinya
"Appa aku akan berangkat. Annyeong" pekik Suzy tepat di samping ibu tirinya membuat ibu tirinya merasa kesal

"Yya, anak itu benar-benar" ucapnya pelan sambil menjauhkan ponsel dan mengusap telinganya yang pengang
"Nde yeobo" ucapnya melanjutkan telepon

Suzy berjalan dan mendesis kesal saat keluar dari rumahnya. Ia masih merasa marah karena keputusan ayahnya mengirim ibu tirinya ke korea untuk menemaninya

"Kenapa wanita menyebalkan itu harus datang? Dia pasti akan merusak hari-hariku disini" runtuknya

Tin, tin,

Suzy menoleh saat terdengar bunyi klakson di depan rumahnya. Ia mengerutkan keningnya dan menghampiri orang yang mengendarai montor tersebut. Namja tersebut membuka helmnya dan menampilkan wajah tanpannya

"Wonho-ah"

"Apa hari ini kau butuh tumpangan?" Tanya Wonho

"Ah, Aniyo nan__" Suzy teringat pada yeoja yang berada di dalam rumahnya "Aku tidak menolak" ralat Suzy yang langsung menaiki motornya tapi Wonho menahan lengannya

"Pakailah helm untuk keselamatanmu" ucapnya memakaikan helm ke kepala Suzy membuat Suzy terpaku menatapnya
"Apa kau tidak akan naik?" Tanya Wonho tersenyum

Suzy segera naik ke atas motor dan Wonho tersenyum melihatnya melalui kaca spion
"Berpeganganlah atau kau akan terjatuh nanti"

"Arraso" jawab Suzy memegang kedua bahu Wonho

Wonho menjalankan motornya, sesekali ia menatap wajah Suzy melalui spion sampai-sampai ia tidak menyadari ada sebuah lubang di depan. Wonho yang terkejut mengerem mendadak membuat Suzy reflek memeluknya karena terkejut

My Lovely BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang