Chapter 7

991 96 26
                                    

Hari yang berbeda.

Benar-benar hari yang tak terduga.

---------

Angin malam mulai menerpa dua insan yang masih terdiam dengan pikiran masing-masing. Jarum jam yang terus berputar seolah tak peduli pada keadaan saat ini.

Lelaki dengan paras yang tampan itu melihat gadis yang tertidur dengan kepala yang tersender dipundahnya. Tak tega membangunkan gadisnya lelaki itupun menggendong gadisnya hingga kamar.

Matanya memandang wajah gadis dengan tatapan sendu. Di singkirkannya rambut yang menghalangi wajah cantik gadisnya.

Drrrt drrrt ponsel lelaki itu berdering.

"Halo."

"Mars, kamu dimana?" tanya suara di seberang sana.

"Ini mau pulang ke apartment, Nda."

"Kok ke apartment? Venus gak sama kamu?"

"Venus di rumah, dia sudah tidur. Besok pagi, Mars bakal jemput Venus dan Mars antar ke rumah, Nda."

"Jangan! Kamu menginap saja di rumah Family Parker. Bunda takut nanti terjadi apa-apa sama Venus kalau dia di rumah sendirian,"

"Tapi, Nda."

"Sudahlah, nurut aja kata Bunda. Ini juga sudah malam. Bye." seperti biasanya Adha mematikan sambungan telepon tanpa mendengar jawaban anaknya.

Lelaki yang tidak bisa menolak permintaan Bundanya itupun kemudian masuk kembali ke dalam rumah Parker Family. Karena merasa lapar lelaki yang bernama Mars itupun berjalan menuju dapur mencari apakah ada makanan yang bisa ia makan atau tidak.

Sembari menunggu mie instan yang ia masak matang dengan sempurna lelaki itu mengecek ponselnya.

From: Mira

Mars, sedang apa?

Mars hanya menghiraukan pesan dari juniornya dan langsung memencet tombol delete.

"Sedang apa?" Seseorang memegang pundak Mars.

"Venus! bisa gak sih, gak usah bikin kaget? Gimana kalau tadi ponselku masuk ke dalam mie instan. Kamu emang mau tanggung jawab? Hah?"

"Hahahaa, kamu lucu banget kalo lagi marah gitu. Hahaha." Gadis itu tertawa sambil memegang perutnya.

"Gak lucu." Mars menghiraukan gadisnya dan memakan mie instan yang sudah di buatnya.

Gadis itu menggerutkan dahinya.

"Kenapa makan mie instan? Tunggu, aku buatkan makanan buat kamu." Mars yang sudah tidak bisa menahan laparnya kembali menghiraukan gadisnya.

Gadis dengan paras yang cantik itupun kemudian menggoreng telur untuk lelakinya. Walaupun ia tidak pernah memasak, tapi ia berusaha untuk lelakinya.

"Awwwwww."

"What happen with you? Kemari." Mars pun menarik tangan kekasihnya menuju wastafel dan menyiramnya dengan air mengalir.

Gadis yang bernama Venus hanya memandang kekasihnya dengan bingung.

"Mars, i'm fine."

"Gimana bisa baik-baik aja? Dimana kotak obatnya?" Venus menunjuk kotak obat di dekat dapur.

Mars.VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang