Part 2

898 93 8
                                    

Cuaca di hari weekend sangat cerah. Mentari dengan lantangnya memancarkan cahayanya di siang hari. Hal ini yang membuat Seohyun memilih untuk berjalan santai di taman kota. Dirasa sudah cukup berjalan santainya, ia memilih duduk di sebuah kursi panjang yang ada di taman.

Seohyun menghela nafasnya dalam. Jauh dilubuk hatinya ia merasa sangat kesepian. Kesibukan ayahnya membuat ia jarang bertemu dengan sang ayah. Sedangkan ibunya sudah lebih dulu pergi kepangkuan Tuhan saat melahirkan dirinya. Sampai di usia remaja Seohyun tidak pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu. Ia selalu berangan-angan mendapat kasih sayang dari seorang ibu.

Sampai Seohyun bertemu dengan kyuhyun dan hubungan yang mereka jalin semakin dekat, ia sering menghabiskan waktunya di rumah kecil milik Kyuhyun. Melakukan kegiatan seperti belajar memasak, menanam bunga, berbincang-bincang, dan kegiatan lainnya bersama Kyuhyun dan ibunya. Sejak saat itu ia bisa merasakan kasih sayang dan kehangatan seorang ibu. Bukan hanya merasakan kehangatan seorang ibu saja, Seohyun juga mendapat kehangatan dari sebuah keluarga walaupun yang mereka lakukan hanyalah hal yang sederhana.

Ah, memikirkan tentang Kyuhyun, Seohyun teringat bahwa sejak pagi Kyuhyun belum mengabari dirinya. Ia memainkan ponsel pintarnya mengetikkan sesuatu untuk dikirim ke Kyuhyun. Ia kembali terdiam, memandang suasana taman kota yang ramai. Tertawa kecil ketika melihat sesuatu yang lucu.

"Hey"

Seohyun menoleh ke belakang ketika bahunya ditepuk pelan. Ia terbitkan senyum manisnya ketika melihat laki-laki yang ada dihadapannya itu.

~~~

Berbeda dengan Seohyun, Kyuhyun biasa menghabiskan waktu weekendnya dengan bekerja part-time. Ia bekerja sebagai pelayan sebuah restoran. Bukan hanya weekend, setiap hari sehabis sepulang sekolah, kalau ia tidak memiliki pelajaran tambahan ia juga bekerja sebagai pelayan yang hanya mengambil waktu bekerja beberapa jam saja tidak full-time seperti di hari weekend. Ia ingin membantu meringankan beban orangtuanya yang menanggung semua biaya kebutuhan mereka sehari-hari. Awalnya orangtua Kyuhyun tidak memberi izin Kyuhyun untuk bekerja dan menyuruhnya hanya fokus sekolah, tetapi Kyuhyun tetap kukuh pada pendiriannya. Ia memberi alasan dengan bekerja ia dapat hidup mandiri dan hasil dari bekerja dapat ia tabung untuk masuk ke sekolah perguruan tinggi.

"Kyuhyun-ssi, bisakah kau antarkan pesanan ini?

"Ah ya bisa." Kyuhyun menerima pesanan pelanggan dari rekannya.

"Ah, ini alamatnya."

"Baiklah."

~~~

"Ini pesanan anda nyonya."

"Terima kasih."

"Nak.. Tunggu."

Baru selangkah berbalik, pelanggannya memanggil dirinya. Kyuhyun mengurungkan niatnya untuk pergi dari tempat itu.

"Ya nyonya? Ada yang bisa saya bantu?"

"Ini." Wanita yang perkiraan usianya hampir sama dengan sang ibu menyodorkan beberapa lembar uang ke tangan Kyuhyun.

"Untukmu."

"Ah tidak, terima kasih nyonya. Anda tidak perlu memberikan ini" Kyuhyun mengembalikan uang yang berada di tangannya kepada wanita tersebut."

"Ambil saja, anggap saja ini sebagai imbalan atas kerja kerasmu dan sepertinya kau juga anak yang baik."

"Tapi.."

"Sudahlah ambil saja" Wanita itu memberikan senyum ramahnya.

"Terima kasih banyak nyonya." Kyuhyun tersenyum dan membungkukkan tubuhnya sebelum pergi dari rumah wanita tersebut.

~~~

Sebelum benar-benar kembali ke restoran, Kyuhyun singgah sejenak di taman kota. Ia duduk di sebuah pohon yang rindang. Melepaskan penat yang berada di dalam dirinya.
Mengamati setiap aktivitas orang-orang yang tertangkap oleh indra penglihatannya.

Lelaki itu memejamkan matanya sejenak. Menarik nafas dan mengeluarkannya secara perlahan. Merilekskan tubuh dan pikirannya.

Di rasa cukup menghabiskan waktu sekitar 20 menit di taman, Kyuhyun berniat kembali ke restoran yang  sebenarnya jaraknya tak terlalu jauh dari taman kota. Ia bangkit dari duduknya dan mulai berjalan menyusuri taman kota.

Mata lelaki itu menyipit dan menajam ketika indra penglihatannya menangkap sesosok perempuan yamg dikenalinya. Perempuan itu Seohyun. Ya tak salah lagi. Seohyun tengah duduk di sebuah kursi sambil mengamati keadaan sekitarnya.

Kyuhyun segera berjalan cepat menghampiri Seohyun. Namun, langkah kakinya terhenti ketika ia melihat seorang laki-laki berparas tampan menghampiri Seohyun.

Seohyun terlihat begitu senang saat bersama lelaki itu. Senyumnya mengembang lebar dan tak pernah lepas dari bibirnya.

"Siapa laki-laki itu?" tanya Kyuhyun dalam hati.

~~~


TBC

Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang