Part 3

1.3K 124 6
                                    

Kyuhyun mengurungkan niatnya yang semula ingin menghampiri Seohyun. Kyuhyun tak ingin dengan hadirnya ia disana akan mengganggu Seohyun dan juga pria yang tidak dikenalnya itu.

Kyuhyun memutuskan kembali ke restoran dengan perasaan yang campur aduk. Ia merasa sedikit cemburu melihat Seohyun dengan laki-laki lain selain dirinya tetapi ia juga merasa penasaran pada lelaki itu.

~~~

"Ahhh oppa aku merindukanmu." Seohyun langsung menubruk tubuh tegap lelaki itu dan memeluknya erat.

"Aku juga Seohyun-ie. Bagaimana keadaanmu?" Seohyun mengendurkan pelukannya di leher lelaki itu. "Aku baik oppa. Bagaimana denganmu?"

"Kau bisa melihat keadaanku sendiri, Hyun-ie." Seohyun berdecak sebal seraya memukul pelan dada lelaki itu.

"Delapan tahun tidak bertemu membuat banyak perubahan pada dirimu, Jonghyun oppa."

"Oh ya? Benarkah? Memang apa saja yang berubah dariku?" Lelaki itu memasang mimik sedikit terkejut.

"Banyak. Tubuhmu semakin tinggi, tubuhmu semakin tegap, dan semakin tampan." Seohyun mengembangkan senyumnya yang memperlihatkan deretan giginya yang putih dan bersih. Jonghyun terkekeh ketika mendengarnya. Ia gemas dengan gadis yang berada dihadapannya ini. Tangannya terjulur mengacak pelan surai hitam milik Seohyun. Sedangkan empunya memasang mimik merengut yang semakin membuat Jonghyun gemas.

"Delapan tahun meninggalkan Seoul, membuatku merindukan kota ini. Maukah tuan putri yang cantik menemaniku mengelilingi kota Seoul?"

"Tidak." Raut wajah Jonghyun berubah saat mendengar jawaban Seohyun. "Tidak akan menolak maksudnya hahahaha." Seohyun mentertawai keluguan Jonghyun.

"Aishh... Gadis kecil ini. Awas kau ya!"
Jonghyun yang merasa jengkel atas sikap Seohyun, mengambil ancang-ancang untuk mengejar Seohyun. Sedangkan gadis itu telah lebih dulu lari menghindarinya.

Mereka lari-lari seperti layaknya bocah kecil.

~~~

Di hari senin yang cerah, siswa-siswi kembali beraktivitas seperti biasanya di sekolah. Beragam ekspresi dikeluarkan dari siswa-siswi, ada yang terlihat semangat, ada yang terlihat lesuh mungkin karena belum bisa melepaskan hari weekendnya. Dan berbagai macam ekspresi lainnya.

Tak terlihat seperti biasanya, hari ini Seohyun terlihat bingung dan sedikit gelisah. Pasalnya sedari tadi Seohyun tidak dapat memecahkan beberapa soal tugas fisikanya dan ia berpikir untuk meminta bantuan Kyuhyun. Tetapi yang diharapkannya belum menampakkan batang hidungnya.

Teeettt..

Bel masuk telah berbunyi, tetapi Kyuhyun belum datang juga. Apakah Kyuhyun terlambat? Pikir Seohyun.

Suasana yang tadinya gaduh menjadi hening seketika saat seorang guru masuk ke kelas. Guru itu memerintahkan seluruh murid untuk membuka materi yang akan dibahas.

Seohyun tidak fokus dengan materi yang sedang dijelaskan. Sedari tadi dirinya merenung. Raganya memang ada di kelas, tetapi pikirannya berkelana jauh.

"Seohyun?"

"Seohyun?"

"SEOHYUN!"

"Ah sonsaengnim... Maafkan aku" Seohyun tersentak kaget ketika gurunya memanggil namanya dengan suara keras. Ia membungkukkan tubuhnya ke arah gurunya.

"Kembali duduk dan fokus ke materi. Kali ini saya beri keringanan, untuk lain waktu tidak ada toleransi lagi" Seohyun menghembuskan nafas lega, setidaknya ia tidak di hukum atau di suruh keluar kelas. Seohyun mencoba memfokuskan diri ke materi yang sedang dijelaskan.

~~~

"Masuk!" Perintah seorang pria ketika mendengar ketukan pintu dari luar ruangannya. Seorang pria yang umurnya tidak jauh dari pria yang tengah duduk di kursi jabatannya membungkukkan tubuhnya.

"Ini laporan yang anda minta sajangnim." Pria itu menerima laporan yang diberikan bawahannya. Matanya bergerak meneliti setiap barisan kata di kertas yang tengah dipegangnya.

"Perlahan saham perusahaan semakin menurun. Beberapa investor di perusahaan ini mulai menarik investasinya dari perusahaan kita, mereka tidak ingin mengambil resiko. Kita perlu mengambil tindakan sajangnim."

Pria yang duduk di kursi melepaskan kacamata bacanya dan mengurut-urut pelan keningnya.

"Baik. Kau kumpulkan semua perwakilan dari divisi dan beberapa petinggi, kita akan adakan rapat setelah waktu makan siang berakhir."

~~~

Bel pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu tetapi Seohyun masih tetap berada di sekolah terduduk di kursi panjang taman sekolah. Ia menunggu supirnya menjemput dirinya.

Gadis itu beberapa kali melirik arloji dipergelangan tangannya. Biasanya sang supir akan menjemput dirinya tepat waktu, jika telat hanya telat beberapa menit saja. Sekarang sudah lebih dari dua puluh lima menit dari bel pulang sekolah dirinya menunggu. Seohyun merasa bosan karna terlalu lama menunggu, ia mengirim sebuah pesan agar sang supir tidak menjemputnya. Gadis itu berjalan menunduk kearah pintu gerbang sekolah.

Hari ini Seohyun merasa kesepian. Biasanya ada Kyuhyun yang selalu berada disampingnya, menemani ia kemanapun. Mengobrol, bercanda, melakukan hal konyol dan lainnya biasa ia lakukan bersama lelaki itu. Kyuhyun selalu menemaninya ketika sang supir belum menjemputnya dan menunggu sampai sang supir datang menjemputnya. Gadis itu berencana akan mengunjungi rumah Kyuhyun.

Braakk

Tubuh Seohyun berbenturan dengan tubuh orang ketika dirinya asyik melamun.

"Mianhamnida" gadis itu membungkukkan tubuhnya dan mengambil bukunya yang terjatuh akibat refleks.

Seseorang yang bertubrukkan dengan Seohyun tetap diam berdiri mematung melihat gerak-gerik gadis itu. Seohyun juga belum menyadari keberadaan orang itu karena dirinya yang terus menunduk.

"Oppa?"

~~~

TBC

Sebelumnya adakah yang bisa menebak arah alur ceritanya? 😀

Losing YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang